Sabtu, 26 Desember 2015

Proposal Penelitian. KEKERASAN FISIK TERHADAP ANAK DALAM SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN ( Studi Kasus di Pondok Pesantren Salafiyah Gedongsari Prambon Nganjuk ); JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2011

KEKERASAN FISIK TERHADAP ANAK DALAM SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN

( Studi Kasus di Pondok Pesantren Salafiyah Gedongsari Prambon Nganjuk )

Proposal Penelitian

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Semester Genap
pada mata kuliah “ TAFSIR 3

Dosen Pengampu:


M.AKIB MUSLIM
 







Disusun Oleh:
Zusna Qurrotul Uyyun
9325 022 07




Oleh :








JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
2011


KEKERASAN FISIK TERHADAP ANAK DALAM SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN
( Studi Kasus di Pondok Pesantren Salafiyah Gedongsari Prambon Nganjuk )

A.    Konteks Penelitian
Anak  adalah asset “produktif” bagi keluarga dan masyarakat, terlebih lagi jika anak itu adalah laki-laki.[1] Anak juga diakui sebagai komunitas yang diklaim sebagai pelanjut estafet perjuangan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, PBB dan Negara anggotanya mengeluarkan Undang-undang Perlindungan Anak tahun 2000.[2]
Pelayanan yang baik bagi anak adalah pelayanan yang menyenangkan bagi anak dan mendorong daya kreatifitas serta kemampuan anak secara keseluruhan. Hal ini tentu akan membutuhkan kesadaran dan kesabaran semua komponen masyarakat yang terlibat dalam pendidikan anak. Keluarga, masyarakat dan sekolah masih banyak yang memperlakukan anak tidak sebagaimana layaknya mereka diperlakukan. Dalam keluarga, anak seringkali merupakan flash back kegagalan orang tua di masa lalu yang berujung kepada pemaksaan keinginannya kepada anak untuk menjadi seperti apa yang diinginkan oleh pihak orang tua. Dalam masyarakat, anak-anak pun dianggap komunitas yang “tidak berguna”. Dalam kegiatan kemasyarakatan (keagamaan) misalnya, anak-anak selalu diletakkan pada barisan bagian belakang. Dunia pendidikan yang merupakan institusi ilmiah pun, tak kalah garangnya dalam menyikapi dan memperlakukan anak. Penulis yakin, bahwa ribuan anak-anak usia sekolah saat ini mempunyai pengalaman tersendiri tentang perilaku kekerasan yang dialamatkan oleh pendidiknya kepada mereka.
Dalam dunia pendidikan formal, anak-anak biasanya diajarkan untuk mengatakan “tidak” karena mereka dianggap tak tahu apa-apa. Potret guru yang serba “super” bagai monster di depan anak-anak. Mereka juga seringkali hanya disuguhkan “paket program pendidikan” berupa doktrin tunggal dan nilai tertentu yang harus dikuasai dalam waktu tertentu pula. Pondok Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan pun tidak luput dari tudingan yang berlaku pada dunia pendidikan umumnya yang memperlakukan anak secara “tidak benar”, bahkan Kekerasan seakan-akan telah melekat dengan lembaga pendidikan pondok pesantren.[3]
Namun demikian, bukan berarti semua pihak mendukung pendapat bahwa anak tidak boleh dikerasi. Sebagian ada yang mengatakan bahwa tanpa kekerasan, anak didik tidak pernah akan maju.[4]Hal ini sesuai dengan teori operant conditioning yang menyatakan bahawasanya dengan adanya pemberian negative reinforcement (hukuman atau sesuatu yang tidak mengenakkan), maka seorang anak akan bisa meningkatkan perilakunya dan meninggalkan perbuatan yang tidak sesuai aturan.[5]
Berdasarkan permasalahan pemikiran di atas, peneliti tergelitik untuk melakukan penelitian ini dan mencoba untuk mengeksplorasi bentuk-bentuk tindak kekerasan dan akibat tindak kekerasan yang diterima oleh santri serta pelaku tindak kekerasan di pondok pesantren Salafiyah Gedongsari Prambon Nganjuk.  Dalam penelitian ini kami mengambil judul: “Kekerasan Fisik Terhadap Anak DalamSistem Pendidikan Pesantren (Studi Kasus di Pondok Pesantren Salafiah Irsyadiyah Gedongsari Prambon-Nganjuk)“
Dengan harapan penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menjadi sumbangan ilmu bagi khazanah keilmuan khususnya dalam keilmuan Islam.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka masalah penelitian itu dirumuskan sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah kekerasan anak dalam proses pendidikan di Pon.Pes Gedongsari Prambon Nganjuk?
2.      Bagaimanakah bentuk-bentuk tindak kekerasan di Pon.Pes Gedongsari Prambon Nganjuk?
3.      Bagaimanakah dampak kekerasan bagi santri di Pon.Pes Gedongsari Prambon Nganjuk?
4.      Bagaimanakah solusi terhadap kekerasan bagi santri di Pon.Pes Gedongsari Prambon Nganjuk?

C.  Tujuan Penelitian
Untuk memberikan gambaran yang khusus terhadap arah kajian ini, maka tujuan penelitian ini adalah :
1.      Untuk mendeskripsikan kekerasan anak dalam proses pendidikan di Pon.Pes Gedongsari Prambon Nganjuk
2.      Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak kekerasan di Pon.Pes Gedongsari Prambon Nganjuk.
3.       Untuk mendeskripsikan dampak kekerasan bagi santri di Pon.PesGedongsari Prambon Nganjuk.
4.      Untuk mendeskripsikan bagaimanakah solusi terhadap kekerasan bagi santri di Pon.Pes Gedongsari Prambon Nganjuk.?

D.     Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dianggap penting untuk dilakukan karena temuan-temuan yang  diperoleh dapat bermanfaat bagi:
1.      Sebagai bahan masukan kepada para pengasuh pondok agar mereka bisa lebih memperhatikan anak santrinya,  sehingga tidak akan terjadi lagi tindakan kekerasan yang berlebihan di dalam proses pembelajaran.
2.      Sebagai alternative pemecahan terhadap permasalahan kekerasan anak di pondok pesantren.
3.      Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk mengembangkan sikap ilmiah menuju profesionalisme sebagai calon pendidik dan cendekiawan muslim

E.     Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka diperlukan untuk memposisikan peneliti yang dilakukan oleh peneliti terhadap hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu dari segi topic, perspektif, pendekatan, penafsiran, jenis, penelitian, kurun waktu dan sebagainya.
Pada dasarnya kebanyakan penelitian yang telah ada selalu membahas tentang kekerasan anak di dalam keluarga dan di sekolah formal umum yang biasa. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh M. Syahrul munir dalam skripsinya yang berjudul Dampak Kekerasan di Dalam Keluarga terhadap Psikologi Anak, yang mengupas tentang factor-faktor yang menyebabkan adanya kekerasan anak di dalam keluarga, dampak kekerasan terhadap psikologi anak dan cara penanggulangan kekerasan anak dalam keluarga.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Monty P. Satiadarma dalam bukunya Persepsi Orang tua Membentuk Perilaku Anak, yang mengupas tentang persepsi-persepsi Pygmalion untuk membentuk karakter anak menjadi baik, model-model pemaksaan dan kekerasan yang dilakukan orangtua untuk membentuk karakter anaknya dan sifat ketakutan/ ketidak berdayaan yang dimiliki oleh anak akibat perilaku kekerasan dari orang tua.
Dari karya-karya tersebut peneliti mengamati bahwa tidak ada satupun yang mengkaji tentang kekerasan anak di dalam pendidikan pesantren. Atas dasar itulah peneliti ingin meneliti tentang kekerasan anak di dalam pendidikan pesantren. Karena selama ini kita ketahui bahwasanya pondok pesantren adalah lembaga yang dapat membentuk martabat dan karakter santri agar menjadi lebih baik

F.     Metode Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang mendiskripsikan
suatu kondisi lapangan dan di dukung dengan data primer dan sekunder.[6]
2. Kehadiran Peneliti
Untuk memperlancar dalam penelitian, maka diperlukan kehadiran peneliti di lapangan. Kehadiran  peneliti  dalam  lapangan memiliki pengaruh besar dalam penelitian ini.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Salafiyah Irsyadiyah Gedongsari Prambon-Nganjuk.
4. Sumber Data
Sebagai inti dari penelitian adalah sumber data guna untuk memperoleh data yang akurat dan untuk memperlancar penelitian. Adapun sumber data yang dipakai peneliti adalah sebagai berikut  :
1)      Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari penelitian secara langsung terhadap obyek, yaitu :
a)      Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Irsyadiyah Gedongsari Prambon-Nganjuk.
b)      Para pengurus dan dewan asatidz Pondok Pesantren Salafiyah Irsyadiyah Gedongsari Prambon-Nganjuk.
c)      Para Santri Pondok Pesantren Salafiyah Irsyadiyah Gedongsari Prambon-Nganjuk.

2)      Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
5. Metode  Pengumpulan Data
a.       Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, dalam penelitian ini peneliti langsung terjun dalam lapangan rangka memperoleh data. Dalam hal ini adalah Pondok Pesantren Salafiyah Irsyadiyah Gedongsari Prambon-Nganjuk.
b.       Interview atau Wawancara
Mengadakan wawancara secara langsung dengan berbagai pihak yang terkait, yang dapat memberikan data-data yang diperlukan, guna memperoleh data lebih lanjut maka penelitian ini dilanjutkan dengan interview yang dilakukan antara peneliti dengan Pondok Pesantren Salafiyah Irsyadiyah Gedongsari Prambon-Nganjuk.
c.       Dokumentasi
Disamping penelitian melakukan observasi dan interview dalam mendapatkan data, peneliti juga menggunakan metode pengumpulan data dengan cara dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui catatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

6        Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif, dimana peneliti terjun langsung kelapangan dan kemudian mengorelasikan dengan literature  yang bersangkutan

G.    Outline Penelitian
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I             : PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Kegunaan Penelitian
E.     Ruang Linkup dan Keterbatasan Penelitian
F.      Penegasan Istilah
BAB II            : KAJIAN TEORI
A.    Metode Pengajaran Mufrodat
B.     Teknik-teknik  Metode Pengajaran Mufrodat
BAB III          :METODE PENELITIAN
A.    Pendekatan dan Jenis Penelitian
B.     Sumber Data
C.     Teknik Pengumpulan Data
D.    Analisis Data
BAB IV          : HASIL PENELITIAN
A.    Gambaran Umum Obyek Penelitian
B.     Deskripsi Data
BAB V            : PEMBAHASAN
BAB VI          : PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ali. Pembaharuan Pendidikan di Pesantren Lirboyo  Kediri. Kediri:IAIT Press.2008.

Bruinessen, Martin Van. Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat.Bandung:Mizan 1999.

Burhan, Wildan . Modernitas Pesantren antara Tuntutan dan Ancaman.Jakarta:CV Amisco 2010

Sarijo, Marwan. Bunga Rampai Pendidikan Agama Islam. Jakarta:CV Amisco.1996.










[1] John W.Santrock,Perkembangan Anak.(Jakarta:Penerbit Erlangga.2007), 54.
[2] Dalam skala internasional, perbincangan tentang anak mencapai puncaknya ketika ada kesepakatan anggota peserta Negara PBB untuk menyepakati hak-hak anak dalam Konvensi anak sedunia pada tanggal 20 November 1989.

[3] Pengamatan pribadi penulis ketika di pondok dan cerita dari kawan-kawan lain yang belajar dan hidup di pondok mengatakan bahwa tindak kekerasan adalah hal yang wajar dan sering terjadi di pondok.Tindakan kekerasan itu terkadang dilakukan oleh senior, guru dan pengasuh. Bentuk-bentuk tindak kekerasan tersebut sangat beragam, mulai dari bentakan, ancaman, sampai dengan
pemukulan.
[4] Wawancara dengan Ahmad, santri senior (kelas III Aliyah) pondok pesantren Gedongsari Prambon Nganjuk,  Tanggal 11 Mei 2010
[5] Huitt Hummel.Psikologi Pendidikan(Jakarta:Penerbit Erlangga,1998), 112.
[6] Arif Furchan, Pengantar Metodologi kualitatif (Surabaya:Usaha Nasional,1992), 12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar