KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-Nya
kami dapat menyelesaiakan makalah. Dalam makalah ini kami memaparkan tentang
apadampak perubahan lingkungan bagi kehidupan manusia. Meskipun banyak rintangan
dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.
Tentunya ada
hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari makalah ini. Karena itu
kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.
Kami menyadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, olehnya itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan pembuatan makalah berikutnya.
Kediri, Desember 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia
merupakan mahkluk sosial dan juga mahkluk individu. Sebagai mahkluk sosial
tentu manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya. Oleh
karena itu antara manusia satu dengan yang lain saling berinteraksi. Seiring
dengan perkembangannya sekelompok manusia atau dapat disebut dengan masyarakat
akan terus mengalami perubahan.
Perubahan yang
terjadi di kalangan masyarakat adalah sesuatu yang tak terelakkan. Sekecil
apapun perubahan yang terjadi tentu akan menimbulkan pengaruh terhadap
kehidupan sehari-hari warga masyarakat.
Perubahan
lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang terjadi
pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap keseimbangan
karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya. Perubahan
lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena
faktor alami. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia
juga yang mesti memikul serta mengatasinya.
2. Rumusan Masalah
a) Apa yang
dimaksud dengan lingkungan?
b) Apa dampak
perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia?
3. Tujuan
a) Untuk
mengetahui apa itu lingkungan
b) Untuk
mengetahui apa saja dampak dari perubahan lingkungan(sosial/masyarakat)
terhadap kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan
Menurut UU No.
4 tahun 1982 atau UU No. 23 tahun 1997, lingkungan hidup adalah suatu kesatuan
ruang yang terdiri dari benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Kelompok benda dan daya dikategorikan kepada
kelompok komponen fisik, makhluk hidup yang terdiri dari satwa dan tumbuhan
termasuk komponen biotis, sedangkan manusia termasuk komponen sosial, ekonomi,
budaya, dan kesehatan masyarakat.
Sedangkan
menurut Emil Salim (tokoh pelestarian lingkungan), menyatakan bahwa lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia
serta mahkluk hidup lainnya.
B. Perubahan
Lingkungan ( sosial, masyarakat) dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Manusia
Dalam
era kehidupan sekarang seseorang atau sekelompok golongan tertentu telah
mengalami pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak mudah
untuk di hindari bahkan seolah-olah telah melekat dalam hidup dan kehidupan
masyarakat sekarang ini. Hal tersebut terlihat adanya perubahan sosial yang
sedemikian cepatnya dimana perubahan tersebut bisa di lihat dari aktivitas
individu, keluarga dan masyarakat lingkungan kita.
Dahulu
masyarakat senang bergotong-royong dalam melakukan kegiatan sosial antara lain
bapak-bapaknya dan remaja putra bekerja bakti, membersihkan lingkungan,
sementara ibu-ibunya dan remaja putrinya mempersiapkan konsumsinya. Sekarang
sudah terlihat kebersamaan tersebut mulai berkurang karena pengaruh pola hidup
individu masyarakat tersebut, terutama di lingkungan perumahan golongan
masyarakat ekonomi menengah ke atas.
Dahulu pola masyarakat berdagang dengan
cara menawarkan dagangannya sambil berjalan kaki atau bersepeda, sekarang kita
melihat orang berdagang di lingkungan masyarakat kita dengan cara menawarkan
dagangannya menggunakan fasilitas yang lebih efektif yaitu dengan menggunakan
sepeda motor bahkan kita melihat sudah ada yang menggunakan kendaraan beroda
empat ( mobil ).
Kita
melihat perubahan pola bermain anak-anak yang dahulu dengan cara bersama-sama
dengan menggunakan fasilitas secara alamiah seperti bermain mobil-mobilan yang
dibuat dari kulit jeruk bali dari papan dari kardus dan dibuat secara
bersama-sama. Sekarang pola bermain anak-anak sudah berubah dan lebih pada
sifat individu antara lain anak-anak sekarang lebih senang bermain game online
di warnet.
Kita
melihat perubahan anak-anak yang sedemikian pesatnya karena pengaruh teknologi
dan perubahan sosial kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut tidak bisa
dihindari namun perlu penanganan yang cukup serius dari orangtua di lingkungan
keluarga dan lembaga pendidikan dilingkungan dimana anak-anak tersebut menuntut
ilmu.
Perubahan
sosial lainnya yang terjadi di lingkungan masyarakat antara lain dalam
merayakan sesuatu acara tertentu misalkan acara ulang tahun anak-anak dahulu di
rayakan di rumah masing-masing dengan cara sederhana sekarang ke cendurungan
orangtua ingin merayakan ulang tahun anak-anaknya di restoran-restoran
terkenal.
Juga
dalam acara pernikahan dahulu keluarga dalam merayakan pernikahan putra
putrinya di rumah masing-masing sekarang lebih banyak menyelenggarakan acara
pernikahan di gedung-gedung tertentu.
Remaja
jaman sekarang lebih suka pada musik-musik luar negeri daripada musik
indonesia, hal tersebut terjadi karena pengaruh perkembangan teknologi yang
sering terlihat di layar televisi maupun di berita online lainnya.
Dahulu
para pejabat atau pimpinan suatu lembaga pemerintahan menunjukan pola hidup
yang lebih bermasyarakat tapi sekarang para pejabat dan pemimpin tersebut lebih
mementingkan kepentingan individunya di bandingkan kepentingan di masyarakat
lingkungannya.
Kita
sering mendengar dan membaca dari berita-berita elektronik maupun berita
tercetak kehidupan para anggota dewan perwakilan rakyat yang sudah tidak
terlihat memperjuangkan rakyat bahkan terkesan menghabiskan uang rakyat, hal
ini terjadi karena pola hidup yang lebih mementingkan kepentingan individunya
dibandingkan dengan kepentingan rakyat yang di wakilinya.
Komunikasi
di era globalisasi yang kita lihat sekarang ini, jarak komunikasi sejauh apapun
sudah tidak menjadi hambatan. Semua sudah lebih mudah setiap individu untuk
berkomunikasi dengan berbagai fasilitas antarlain handphone yang bisa
telpon dan sms ( short message service ) dan mudah di bawa
kemana-mana, internet yang memudahkan komunikasi secara multimedia. Padahal
dahulu komunikasi itu sebagian besar lewat kantor pos yang relatif lebih lama.
Semua
perubahan lingkungan sosial selalu menimbulkan akibat terhadap
masyarakat setempat. Perubahan sosial tidak hanya disebabkan oleh munculnya
sesuatu yang baru. Ada pula perubahan yang disebabkan oleh hiangnya sesuatu
yang lama. Misalnya, karena suatu hal pabrik tebu yang berdekatan dengan kota
ditutup dan direlokasi ke luar daerah. Hilangnya keberadaan pabrik itu tentu
menyebabkan perubahan. Mata pencaharian sebagian warga masyarakat menjadi
hilang, atau beberapa karyawan terpaksa harus pindah
Perubahan
sosial selalu menimbulkan pengaruh terhadap masyarakat dan kebudayaannya .
Berikut ini diuraikan :
1. Efek sosial
Penemuan dan invensi
Invensi selain
mendatangkan manfaat bagi kehidupan manusia, juga berpotensi memberikan akibat
buruk. Misalnya teknologi : Senjata memang dibutuhkan untuk menjamin stabilitas
keamanan warganya. Akan tetapi perkembangan teknologi persenjataan
ternyata tidak membuat masyarakat semakin aman. Sebaliknya, semakin
canggih senjatanya semakin canggih pula cara berperang.
Demikian juga
invensi yang berkembang didunia transportasi. Di satu sisi kemajuan sarana
transportasi memudahkan perpindahan atau perjalanan manusia dari satu tempat ke
tempat lainnya, namun disisi lain menimbulkan masalah. Berbagai kecelakaan lalu
lintas, baik udara, di darat maupun dilaut.
2. Kesenjangan
budaya (Cultural Lag)
Kesenjangan
budaya adalah selang waktu antara datangnya perubahan dengan saat sempurnanya
proses perubahan. Kesenjangan ini terjadi karena semua unsur budaya saling
berkaitan. Pada saat terjadi perubahan setiap unsur budaya yang terpengaruh
akan menyesuaikan diri, namun penyesuaian itu memerlukan waktu. Waktu yang
diperlukan inilah yang dinamakan kesenjangan budaya.
Misalnya,
modernisasi alat-alat pertanian. Beberapa daerah di negara kita telah
menghasilkan peningkatan produk pertanian. Akan tetapi,perubahan penggunaan
alat itu tidak disertai dengan kemampuan dalam hal menyimpan produk dan
pemasarannya. Akibatnya , banyak hasil pertanian busuk dan tidak dimanfaatkan.
3. Disorganisasi
Pada
masyarakat yang sedang mengalami perubahan, disorganisasi sosial selalu menjadi
persoalan. Hal itu karena disorganisasi sosial merupakan salah satu dampak yang
ditimbulkan oleh perubahan yang berlangsung terus menerus.
Apabila
salah satu unsur masyarakat mengalami perubahan maka tatanan masyarakat secara
keseluruhan pun akan goyah atau bahkan hancur. Hancurnya tatanan sosial
dinamakan disorganisasi. Masyarakat yang mengalami disorganisasi secara parah
akan membuat warganya tidak merasa aman. Goyahnya tatanan
sosial membuat arah dan tujuan hidup warga masyarakat menjadi tidak menentu
kabur dan saling bertentangan. Keadaan seperti ini disebut kerapuhan pribadi.
Disorganisasi
sosial disebut juga dengan disintegrasi sosial. Lawan dari disintegrasi sosial
adalah reorganisasi sosial atau reintegrasi sosial. Pada dasarnya suatu
masyarakat merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari
bagian-bagian(organ-organ) yang saling berhubungan sesuai dengan fungsinya.
Apabila salah satu bagian tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, maka terjadilah ketidakharmonisan
(disorganisasi) atau bahkan perpecahan (disintegrasi)
Berikut bentuk disorganisasi akibat
perubahan sosial
a. Disorganisasi
Keluarga
Sebuah keluarga dikatakan mengalami
disorganisasi bila anggota- anggotanya gagal memenuhi fungsi masing-masing
b. Disorganisasi
peran sosial
Salah satu
akibat proses industrialisasi adaah terjadinya perubahan jumlah dan ragam peran
sosial di masyarakat. Ketika terjadi perubahan masyarakat pertanian menjadi
masyarakat industri, muncullah berbagai peran baru, sementara peran-peran lama
mulai ditinggalkan. Masyarakat industri modern jelas lebih kompleks susunannya
dibanding masyarakat pertanian. Dalam masyarakat baru (penindustrian) lahirlah
berbagai spesialisasi pekerjaan baru seperti ahli komputer, riset dibidang
penyakit tertentu, atau menjadi pilot pesawat luar angkasa. Semua peran sosial
yang baru terbentuk tersebut berbeda dengan peran sosial dalam masyarakat
pertanian.
c. Disorganisasi
Tugas dan wewenang
Tugas dan
kewajiban seseorang berhubungan dengan kedudukannya di masyarakat dapat
mengalami perubahan sejalan dengan proses modernisasi. Dalam masyarakat
tradisional, orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya
secara langsung. Akan tetapi sekarang tanggung jawab tersebut diserahkan kepada
guru dan sekolah. Tugas dan wewenag mendidik anak yang semula menjadi tugas
orang tua, mengalami disorganisasi ketika tuntutan perubahan zaman menghendaki
tugas dan wewenang itu pindah ke lembaga pendidikan formal. Setelah
masyarakat menerima keberadaan lembaga pendidikan formal sebagai pelaksana
tugas mendidik anak-anak mereka, maka terjadilah reorganisasi tugas dan
wewenang.
d. Disorganisasi
cara cara memenuhi kebutuhan
Perubahan peran, tugas dan wewenang
menjadi sebab munculnya cara baru dalam mengatur kegiatan sosial. Contohnya,
diera industrialisasi saat ini, para ibu turut sibuk bekerja di luar rumah.
Timbullah persoalan dalam cara pengasuhan anak. Maka didirikanlah taman
kanak-kanak dan kelompok-kelompok bermain (play group) sebagai pengganti
tugas ibu dalam mengasuh anak.
e. Disorganisasi
dan Reintegrasi distribusi Fasilitas
Distribusi fasilitas berkaitan dengan
perubahan struktur sosial masyarakat . industrialisasi, mengubah kelas-kelas
dan kelompok-kelompok dalam masyarakat sehingga menyebabkan terbukanya peluang
untuk meperoleh fasilitas. Orang yang berhasil mengubah kelas sosialnya akan
memperoleh fasilitas yang sesuai dengan kelas sosial itu.
4. Timbulnya
masalah sosial
Masalah sosial
adalah gejala-gejala yang berlangsung secara tidak normal dimasyarakat. Suatu
gejala sosial dikatakan berlangsung secara normal apabila unsur-unsur
masyarakat dan kebudayaan tidak berfungsi secara harmonis sebagaimana mestinya.
Ketidakharmonisan itu menimbulkan kekecewaan dan penderitaan. Dalam keadaan
normal, unsur-unsur masyrakat terintegrasi secara harmonis.
Modernisasi dan
globalisasi sebagai salah satu bentuk perubahan sosial memiliki dampak yang
lebih dasyat lagi. Diera globalisasi sekarang ini merupakan pedang bermata dua.
Salah satu ujungnya itu lebih dekat mengarah ke dada negara berkembang seperti
Indonesia. Apabila kita tidak mampu meningkatkan kualitas diri daam era global
ini, kita pasti akan kalah. Kekalahan itu berarti membanjirnya produk luar
negeri, sementara produk dalam negeri tidak laku di pasaran.
Perubahan
sosial akan selalu memunculkan berbagai masalah sosial. Hal itu merupakan
sesuatu yang wajar, sebab peralihan dari keadaan lama menuju keadaan baru
membutuhkan proses penyesuaian. Selama proses penyesuaian diri itulah berbagai
masalah sosial timbul, sampai kondisi stabil terwujud kembali. Berikut ini
beberapa bentuk masalah sosial yang menonjol di masyarakat.
a. Kemiskinan
PBB dalam agenda pemberantasan
kemiskinan global mengidentifikasikan masyarakat miskin berdasarkan penghasilan
perhari. Standar global kelayakan minimum usia produktif atau keluarga adalah 2
US$ per hari. Apabila seorang kepala keluarga atau usia produktif
berpenghasilan dibawah angka tersebut maka ia digolongkan keluarga miskin. Standar
globalisasi tersebut, apabila diterapkan secara kaku di Indonesia akan
menghasilkan jumlah keluarga miskin yang sangat banyak.
b. Kejahatan
Perubahan
sosial tidak selalu menguntungkan bagi semua orang. Dalam laju perubahan sosial
yang cepat, selalu ada bagian orang yang tertatih-tatih mengikutinya.
Kejahatan
adalah bentuk masalah sosial tertua. Kejahatan timbul karenaorang berusaha
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara melanggar norma hukum dan moral. Tinggi
rendahnya angka kejahatan disuatu masyarakat dipengaruhi oleh komposisi
penduduk, tingkat ketajaman konflik dalam masyarakat, baik konflik budaya,
ekonomi, dan ras. Semakin pesar perubahan sosial disuatu masyarakat biasanya
semakin tinggi pula angka kejahatan terjadi
c. Peperangan
Ada empat
alasan utama terjadinya perang, yaitu untuk memperoleh lahan, kemakmuran,
kekuasaan, dan keamanan. Setiap negara memiliki keinginan masing-masing dan
sering terlibat perselisihan. Apabila tidak ada kekuatan hukum yang dapat
menyelesaikannya, maka perang menjadi jawaban.
Industri
peralatan perang merupakan salah satu bagian penting bagi pendapatan negara
maju. Apabila perang pecah maka kebutuhan senjata dipasok dari negara maju. Ini
persoalan ekonomi semata, semakin banyak ekspor senjata maka pendapatan negara
maju akan semakin besar. Dengan menjadikan perang sebagai lahan untuk
berbisnis, nilai-nilai kemanusaiaan tidak dihiraukan lagi.
d. Pelanggaran
terhadap norma-norma masyarakat
Norma –norma masyarakat mengatur
prilaku setiap orang agar tidak merugikan diri sendiri atau pihak lain. Setiap
norma atau peraturan biasanya didasarkan kepada nilai-nilai sosial tertentu
yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Namun sering terjadi warga masyarakat
tidak mampu memnuhi tuntutan moral yang ada dan melakukan pelanggaran.
Pelanggaran
norma-norma masyarakat anatara lain :
1. Pelacuran
Pelacuran merupakan bentuk pelanggaran
norma susila dan norma agama. Orang melacurkan diri karena beberapa seba,
pertama secara kejiwaan mungkin memiliki latar belakang masa kanak-kanak yang
tidak cukup kasih sayang. Kedua, secara ekonomi mereka terjepit oleh kebutuhan
hidup, sementara itu tidak memiliki mata pencaharian lebih baik, dan ketiga,
secara sosial mungkin mereka dikecewakan oleh suami atau keluarganya.
2. Delinkuensi
anak
Delinkuensi anak-anak bentuknya berupa
pencurian, perampokan, pencopetan, penganiayaan, tindak asusila, penggunaan
obat-obatan terlarang, perkelahian pelajar, dan kebut-kebutan di jalan raya.
3. Penyalahgunaan
Naza dan alkoholismedikomsumsi tanpa aturan kedokteran dapat menimbulkan
gamgguan sistem syaraf. Mengkomsumsi alkohol secara berlebihan hingga membuat
orang mabuk dan lupa diri merupakan suatu pelanggaran norma.
Narkotika dan Zat Adiktif (NAZA)
merupakan bahan-bahan yang
4. Homosesksualitas
Seseorang yang menjalani peran sebagai
homoseks dapat diangga sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kemasyarakatan,
khususnya yang berhubungan dengan perilaku seksual. Sebab, homoseksual berarti
perilaku yang mengutamakan sesama jenis kelamin sebagai mitra seks.
e. Masalah
kependudukan
Penduduk suatu
wilayah menjadi masalah sosial apabila jumahnya terlalu besar. Di satu sisi
jumah penduduk yang besar merupakan sumber daya pembangunan. Namun, apabila
persebarannya menumpuk pada suatu lokasi akan mengakibatkan berbagai persosalan
sosial.
Salah satu
bentuk perubahan sosial adalah terjadinya perubahan populasi penduduk, baik
karena migrasi (mobillitas lateral) maupun karena kenaikan jumlah penduduk
secara alami disebabkan oleh kematian dan kelahiran. (Suharti dan Sri
Sunarti.2009.Sosiologi 3.Surabaya: Departemen Pendidikan nasional)
f. Masalah
lingkungan hidup
Salah satu
implikasi perubahan lingkungan atau langkanya sumberdaya adalah meningkatnya
konflik antar manusia. Sebagaimana dijelaskan oleh Homer-Dixon, dkk (Bruce
Mitchell, 2003:9- 13) dalam Hiayati,dkk.(2010).Pengembangan Pembelajaran
IPS SD, bahwa kegiatan manusia dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau
kelangkaan sumberdaya dalam tiga cara.
1. Pertama,
kegiatan manusia dapat menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sumber daya,
terutama jika sumber daya dieksploitasi dengan tingkat kecepatan yang melebihi
daya pulihnya. Dikatakan bahwa manusia hidup lebih banyak mengorbankan
sumberdaya alam dari pada untuk kepentingan sumberdaya tersebut. Dalam beberapa
kasus, terutama dalam pemanfaatan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable),
seperti minyak bumi, gas, logam, dan perak.
Sumberdaya alam
tersebut terbaharui oleh proses geologi dan bukan oleh proses siklus manusia.
Meskipun demikian sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (renewable)
sepert, permukaaan tanah, hutan atau satwa liar dapat juga mengalami penurunan,
terutama jika dalam pengguanannya melebihi kapasitas pemulihannya.
2. Kedua, penurunan
atau kelangkaan sumberdaya disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Dengan
bertambahnya penduduk, tanah dan air yang jumlahnya tetap sama sudah barang
tentu dimanfaatkan oleh banyak orang, berarti jumlah/jatah pemakaian air dan
tanah per orang semakin berkurang.
3. Ketiga,
akses terhadap lingkungan dan sumberdaya alam yang tidak seimbang juga akan
menyebabkan berbagai persoalan. Akses yang tidak seimbang tersebut biasanya
disebabkan oleh pranata hukum atau hak kepemilikan yang terkonsentrasi kepada
sekelompok kecil masyarakat, sehingga menyebabkan kelangkaan bagi kelompok
lain.
Ketiga faktor
kegiatan manusia tersebut dapat menyebabkan kelangkaan atau penurunan sumber
daya, yang kemudian akan memicu banyak akibat lagi. Memburuknya kondisi
lingkungan dapat menyebabkan manusia pindah tempat atau terpaksa dipindahkan
dari satu daerah ke daerah lain, dan meraka dapat disebut “pengungsi
lingkungan”.
Kejadian
tersebut dapat memicu tumbuhnya konflik etnis, ketika satu kelompok beranggapan
bahwa kelompok lain mengontrol pemakaian sumberdaya secara tidak proporsional.
Konflik tersebut mungkin akan menjadi semakin besar pada dekade mendatang,
khususnya di negara miskin, di mana kelangkaan sumber air, hutan, dan lahan
yang subur, dikombinasikan dengan pertumbuhan penduduk yang cepat akan
mengakibatkan situasi yang semakin buruk.
Menurut Nursid
Sumaatmadja (2006), pada saat ini kemerosotan kualitas lingkungan sudah
menjangkau berbagai segi kehidupan, seperti terjadinya mutasi gen, manusia
terselubung, hujan asam, dampak rumah kaca, dan peningkatan penipisan lapisan
ozon.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan
dibawah ini.
1. Mutasi gen manusia terselubung
Perkembangan
teknologi kedokteran untuk pelayanan kesehatan dengan menggunakan radiasi sinar
ronzen, sinar lasser, dan getaran ultra sonic mengakibatkan terjadinya mutasi
gen manusia yang terselubung yaitu makin merosotnya daya tahan manusia secara
alami. Akibatnya seringkali eksistensi manusia hanya dapat dipertahankan dengan
dukungan teknologi canggih dan biaya mahal.
2. Hujan asam
Industri
terutama industri pengecoran logam, pembangkit tenaga listrik, berbahan batu
bara dan pendidih air, dalam operasinya melepaskan bertonton sulfur dioksida
(SO2), nitrogen dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2) ke udara yang enyebabkan
terjadinya interaksi antara (SO2), (SO2), dan (CO2) menjadi asam sulfat(H2
SO4), sehingga air hujan berturut-turut akan mengandung asam sulfat (H2 SO4),
asam nitrat (HNO3), dan asam karbonat (H2SO3).
Hal ini
menyebabkan timbulnya hujan dengan pH kecil dari 5,6. Air dengan keasaman
seperti ini dapat merusak butir-butir clorofil pada tumbuhan yang dapat
mengganggu aktivitas foto sintetsis, yang akhirnya mengganggu pertumbuhan
tanaman. Air hujan seperti ini juga dapat mengakibatkan benda logam seperti
jembatan dan rel kereta api, merusak bangunan dari marmer, tegel, dan beton.
Pada air danau atau sungai pH nya akan menurun dan mengganggu kehidupan biota
air (seperti plankton dan ikan), serta kesehatan manusia pada umumnya.
3. Dampak Rumah Kaca
Dampak rumah
kaca dapat terjadi karena merungkatnya lapisan gas, terutama gas CO2 yang
menyelubungi bumi, gas tersebut berasal dari berbagai kegiatan manusia,
terutama pembakaran energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas). Selimut gas
rumah kaca ini mengakibatkan refleksi balik sinar/panas matahari membalik
memantul kembali ke bumi. Akibatnya terjadi kenaikan suhu bumi atau perubahan
iklim global.
Menurut
perkiraan dalam kurun waktu 50 tahun yang akan datang suhu bumi akan meningkat
tiga derajat celcius (30 C). Hal ini akan mengakibatkan mencairnya sebagian es
di kutub utara, sehingga permukaan air lautpun naik, dan berbagai kota
dipinggir laut akan tenggelam. Selain itu juga terjadi hujan di
pegunungan/dataran tinggi sehingga daerah rendah akan terkena banjir karena air
hujan tidak dapat mengalir ke laut. Akibat selanjutnya perubahan iklim ini juga
akan berpengaruh terhadap produktivitas pertanian, perikanan,
dan peternakan, terutama sebagai akibat
timbulnya kekeringan dan kebanjiran di berbagai tempat.
4. Lubang Lapisan Ozon
Bumi
kita dilapisi oleh lapisan tipis ozon (O3) pada ketinggian lebih kurang 30 m di
atas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi sebagai penahan 99% sinar ultra
violet yang dipancarkan oleh matahari. Lapisan ini mengalami keurasakan bahan
kimia, seperti halon (terutama untuk pemadam kebakaran) dan CFC
(Chlorfluorcarbon) yang dihasilkan oleh aerosol yang berasal dari gas
penyemprot minyak wangi, mesin pendingin (refrigerator, air condicioner), dan
proses pembuatan plastik atau karet busa (foam) untuk berbagai keperluan.
Oleh sinar matahari yang kuat berbagai
gas ini diuraikan menjadi chlorine dan chlorinemonoxide) yang mempercepat
pecahnya ozon menjadi oksigen. Jika lapisan ozon mengalami kerusakan terjadi
lubang-lubang, maka sinar ultra violet akan masuk langsung ke bumi. Sinar ini
menyebabkan terjadinya kanker kulit, kerusakan mata/cataract, gangguan pada
rantai makanan laut, dan kerusakan tanaman budidaya, serta menurunnya daya
kekebalan tubuh manusia seperti penyakit AIDS.
(Hiayati,dkk.(2010).Pengembangan
Pembelajaran IPS SD.Jakata:Dirjen Pendidikan Tinggi.)
Dampak Perubahan Sosial di Bidang
Pertanian
Di era 70-an,
dunia pertanian kita mengalami keterkejutan yang membawa dampak perubahan
sosial yang sangat signifikan, yaitu pertanian yang sebelumnya bercorak
organik, serta-merta beralih ke sistem bertani kimia. Perubahan ini biasa
dikenal sebagai revolusi hijau. Perubahan ini ditandai dengan penggunaan pupuk
anorganik, penggunaan obat-obat kimia pembasmi hama, dan penggunaan bibit
pertanian hasil rekayasa genetika.
Perubahan yang paling nyata adalah bergesernya pola pertanian tradisional menjadi pola pertanian yang (konon dikatakan) modern. Dampak lain yang mengiringi perubahan ini adalah terjadinya mekanisasi pertanian. Konsekuensinya, muncul pemilik modal untuk berinvestasi di sektor pertanian. Hal ini sangat bisa dimaklumi mengingat kegiatan mekanisasi pertanian, selain menjanjikan keuntungan besar, sektor ini juga memerlukan modal yang besar pula. Jelas suatu kondisi yang tidak memungkinkan terjangkau oleh kebanyakan petani kita yang hanya mempunyai permodalan kecil. Sehingga muncullah perkebunan-perkebunan baru yang membuka lahan ribuan, bahkan jutaan hektare.
Persoalan yang timbul adalah mekanisasi pertanian telah meminggirkan petani tradisional yang menggunakan peralatan tradisional (cangkul, sabit, dan sebagainya) tergantikan dengan mesin-mesin pertanian (traktor, mesin semprot, pompa air, dan sebagainya). Mesin-mesin ini hanya mampu dimiliki oleh petani bermodal besar. Dalam kondisi seperti ini mulailah terlihat dampak sosial terjadi di masyarakat. Petani kecil semakin tidak berdaya menghadapi serbuan petani bermodal besar
Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan
Hidup
Beberapa usaha yang dilakukan untuk
pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu sebagai berikut.
1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah
dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu
dilakukan antara lain :
a) Penebangan pohon dan penanaman
kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga hutan tetap lestari.
b) Memperketat pengawasan terhadap
penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka
yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
c) Penebangan pohon harus dilakukan
secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar
pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur kembali.
d) Melakukan reboisasi (penanaman hutan
kembali) pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi
kembali hutan-hutan yang telah rusak.
e) Memperluas hutan lindung, taman
nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan sebagai pengatur air, pencegah
erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora dan fauna dapat tetap
terpelihara dan lestari.
2. Bidang Pertanian
a) Mengubah sistem pertanian berladang
(berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah, perkebunan,
tegalan, dan sebagainya.
b) Pertanian yang dilakukan pada lahan
tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi
dapat diperkecil.
c) Mengurangi penggunaan pestisida yang
banyak digunakan untuk pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak
predator (binatang pemakan) hama tanaman karena pemakaian pestisida dapat
mencemarkan air dan tanah.
d) Menemukan jenis-jenis tanaman yang
tahan hama sehingga dengan demikian penggunaan pestisida dapat dihindarkan.
a) Bidang Industri
a. Limbah-limbah industri yang akan
dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga
limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari bahan-bahan pencemar. Oleh karena
itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri.
b. Untuk mengurangi pencemaran udara
yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari pembakaran yang
menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2 (karbon dioksida),
diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya. Penghijauan yaitu
menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c. Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak
bumi dengan sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi listrik
yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
d. Melakukan daur ulang (recycling)
terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti kertas, plastik,
aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain memanfaatkan limbah
barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari alam dapat
dikurangi.
e. Menciptakan teknologi yang hemat
bahan bakar, dan ramah lingkungan.
f. Menetapkan kawasan-kawasan industri
yang jauh dari permukiman penduduk.
4. Bidang Perairan
a. Melarang pembuangan limbah rumah
tangga, sampah-sampah, dan benda-benda lainnya ke sungai maupun laut karena
sungai dan laut bukan tempat pembuangan sampah.
b. Perlu dibuat aturan-aturan yang
ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak merusak lingkungan perairan
laut sekitarnya.
c. Pengambilan karang di laut yang
menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus dilarang.
d. Perlu dibuat aturan-aturan
penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan penggunaan bom ikan, pemakaian
pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan sampai sekecil-kecilnya, dan
sebagainya.
5. Flora dan Fauna
Untuk menjaga kepunahan flora dan
fauna langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain :
a. Menghukum yang seberat-beratnya
sesuai dengan undang-undang bagi mereka yang mengambil flora dan memburu fauna
yang dilindungi.
b. Menetapkan kawasan perlindungan bagi
flora dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa,
dan lain-lain.
6. Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No.
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi
hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan
tuntutan undang-undang)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan
hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, termasuk
didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya. Seiring dengan
perkembangannya sekelompok manusia atau dapat disebut dengan masyarakat akan
terus mengalami perubahan di bidang sosial maupun masyarakat. Perubahan sosial
tidak hanya disebabkan oleh munculnya sesuatu yang baru. Ada pula perubahan
yang disebabkan oleh hiangnya sesuatu yang lama Salah satu implikasi perubahan
lingkungan atau langkanya sumberdaya adalah meningkatnya konflik antar
manusia.. Kegiatan manusia dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau
kelangkaan sumberdaya dalam tiga cara. Pertama, kegiatan manusia
dapat menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sumber daya, terutama jika
sumber daya dieksploitasi dengan tingkat kecepatan yang melebihi daya
pulihnya. Kedua, penurunan atau kelangkaan sumberdaya
disebabkan oleh pertumbuhan penduduk.Ketiga, akses terhadap lingkungan
dan sumberdaya alam yang tidak seimbang juga akan menyebabkan berbagai
persoalan.
B. Saran
Perubahan
lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan-perubahan
tersebut tentu saja membawa dampak bagi kehidupan manusia dan mahluk lain, baik
itu dampak positif maupun dampak negatif seperti yng telah dijelaskan dalam
makalah ini. Sebagai mahluk yang dibekali akal pikiran dan perasaan sudah
merupakan kewajiban kita sebagai manusia untuk berlaku bijak dalam menghadapi
berbagai permasalahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di ingkungan
sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Suharti dan Sri Sunarti.2009.Sosiologi
3.Surabaya: Departemen Pendidikan nasional
Hiayati,dkk.(2010).Pengembangan
Pembelajaran IPS SD.Jakata:Dirjen Pendidikan Tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar