MAKALAH PSIKOLOGI
“TENTANG PERAN PSIKOLOGI DALAM
KESEHATAN MASYARAKAT”
Oleh
:
·
Miftah Hayu R (10315002)
·
Vichy Alvi H (10315017)
·
Pandu Satriyo W (10315023)
·
Andan Gumilar (103150)
·
Deby Dwi N S (10315033)
PRODI S1 KESEHATAN
MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2015
KATA PENGANTAR
.... Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
tuhan yang maha esa, karena atas limpahan karunianya, penulis dapat
menyelesaikan “ makalah peran psikologi
dalam kesehatan masyarakat” dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun
diharapkan makalah ini memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca tentang
perkembangan pentingnya psikologi dalam kesehatan seseorang.
.... Bagaimana pun penulis berusaha membuat
makalah ini dengan sebaik-baikny, namun tidak tidak ada kesempurnaan dalam
karya manusia. Penulis menyadari masih banyak kekuranagan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
lebih menyempurnakan makalah ini. Mudah-mudahan sedikit yang penulis sumbangkan
bermanfaat.
...
Kediri,
30 November 2015
Miftah
Hayu R
DAFTAR ISI
Halaman Judul
i
Daftar Isi ii
Kata Pengantar iii
Bab I Pendahuluan
1.1
latar belakang 1
1.2
rumusan makalah 2
1.3
tujuan penulisan 2
1.4
manfaat penulisan 2
Bab II Pembahasan
2.1
pengertian psikologi
kesehatan 3
2.2
peran psikologi dalam
kesehatan 3
2.3
pendekatan perilaku
dalam kesehatan masyarakat 8
Bab III penutup
3.1 kesimpulan
10
Daftar Pusaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara umum kesehatan dibedakan atas
kesehatan individu dan kesehatan masyarakat. Kesehatan individu tercermin dari
kesehatan fisik dan kesehatan mental seseorang. Sehat secara fisik apabila
seseorang merasa dirinya sehat dan dapat dibuktikan secara klinis ketika
organ-organ didalam tubuh berfungsi normal. Sedangkan sehat secara mental
meliputi sehat pada pikiran, emosional dan spiritual.
Kesehatan masyarakat sebagai sebuah cabang keilmuan mempelajari cara-cara pencegahan penyakit dengan mengenali faktor-faktor risiko penyakit sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara agregat. Prof. Winslow dari Yale University memberikan batasan ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya (Leavel and Clark, 1958).
Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, dipelajari Ilmu Perilaku untuk pendidikan kesehatan. Biasanya disebut Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP). Dalam disiplin ilmu tersebut, mempelajari pentingnya Psikologi dalam dunia Kesehatan menyangkut ilmu-ilmu perilaku kesehatan untuk memberikan kontribusi nyata kepada peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Psikologi kesehatan merupakan bidang spesialitas dalam psikologi yang lebih spesifik mengacu pada peranan utama psikologi sebagai ilmu dan profensi dalam pengobatan keprilakuan. Menurut Smet (1994) psikologi kesehatan ini merupakan kepedulian para pakar psikologi yang peduli akan kesehatan yang sifatnya holistic mencakup aspek fisiki, mental, dan sosial. Psikologi kesehatan secara khusus dapat didefinisikan Penggerak konstribusi disiplin psikologi pendidikan, ilmiah, dan professional yang spesifik untuk mempromosikan dan memelihara kesehatan, prevensi dan penanganan sakit, dan identifikasi hubungan etiologis dan diagnostis mengenai kesehatan, sakit, dan disfungsi yang berkaitan.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik
beberapa pokok permasalahan, yaitu:
1.Bagaimana peran psikologi dalam dunia kesehatan
1.Bagaimana peran psikologi dalam dunia kesehatan
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu:Untuk mengetahui peran psikologi dalam dunia kesehatan.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu:Untuk mengetahui peran psikologi dalam dunia kesehatan.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun
maanfaat penulisan makalah ini, yaitu :
·
Bagi pembaca
Memberikan pengetahuan umum dan menambah wawasan tentang “Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan” bagi para pembaca.
Memberikan pengetahuan umum dan menambah wawasan tentang “Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan” bagi para pembaca.
·
Bagi penulis
Guna memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan dan mendapatkan informasi terkait “Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan”.
Guna memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan dan mendapatkan informasi terkait “Peran Psikologi Dalam Dunia Kesehatan”.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Psikologi Kesehatan
Pengertian Psikologi Kesehatan Sebelum
adanya psikologi kesehatan, pemahaman tentang kesehatan hanya dilihat
berdasarkan pada faktor biologis medis semata. Sehingga keadaan sehat diartikan
kepada tidak adanya penyakit dalam tubuh. Namun kemudian hal tersebut berubah
setelah adanya ilmu yang mendalami hal itu sehingga pengertian kesehatan
menjadi lebih luas meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Hal ini
memberikan pengetahuan terhadap ilmu lainnya, salah satunya adalah psikologi
kesehatan.
Psikologi kesehatan merupakan ilmu cabang psikologi yang memusatkan perhatian kepada dunia kesehatan baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat. Kesehatan individu ini meliputi kesehtan fisik atau jasmani dan spikis individu seperti pikiran dan emosionalnya. Adapun kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang mempelajari faktor-faktor resiko adanya penyakit sehingga dapat dikendalikan dan demikian dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
Manfaat adanya psikologi kesehatan dalam dunia kesehatan diantaranya adalah mengobati dan mengendalikan psikis pasien. Misalnya bagi pasien yang depresi karena penyakitnya atau hilang semangat untuk kesembuhan diri sehingga perlu mendapatkan motivasi tidak hanya resep obat. Psikologi kesehatan juga berpera untuk memperkirakan tingkah laku pasien karena dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah psikis yang rumit. Dengan adanya psikologi kesehatan maka dapat memperlihatkan kepada orang sakit bagaimana seharusnya berpikir dan bertingkah laku.
Psikologi kesehatan merupakan ilmu cabang psikologi yang memusatkan perhatian kepada dunia kesehatan baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat. Kesehatan individu ini meliputi kesehtan fisik atau jasmani dan spikis individu seperti pikiran dan emosionalnya. Adapun kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang mempelajari faktor-faktor resiko adanya penyakit sehingga dapat dikendalikan dan demikian dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
Manfaat adanya psikologi kesehatan dalam dunia kesehatan diantaranya adalah mengobati dan mengendalikan psikis pasien. Misalnya bagi pasien yang depresi karena penyakitnya atau hilang semangat untuk kesembuhan diri sehingga perlu mendapatkan motivasi tidak hanya resep obat. Psikologi kesehatan juga berpera untuk memperkirakan tingkah laku pasien karena dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah psikis yang rumit. Dengan adanya psikologi kesehatan maka dapat memperlihatkan kepada orang sakit bagaimana seharusnya berpikir dan bertingkah laku.
2.2
Peran Psikologi Dalam Kesehatan
Peran psikologi
dalam kesehatan Harapannya semua orang berada dalam kondisi sehat. Psikologi
Kesehatan (keperawatan) dikembangkan untuk memahami pengaruh psikologis
terhadap bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat, dan mengapa
mereka menjadi sakit dan untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan saat mereka
jatuh sakit.
Selain mempelajari hal-hal tersebut di atas, psikologi
kesehatan mempromosikan intervensi untuk membantu orang agar tetap sehat dan
juga mengatasi kesakitan yang dideritanya. Psikologi kesehatan tidak
mendefinisikan “sehat” sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai pencapaian
yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial.
Psikologi kesehatan mempelajari seluruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang
rentang hidup. Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan, seperti bagaimana mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup
sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas fisik, dan bagaimana merancang suatu
kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki pola makannya.
Psikologi Kesehatan juga mempelajari
aspek-aspek psikologis dari pencegahan dan perawatan sakit. Seorang psikologi
kesehatan misalnya, membantu mereka yang bekerja di lingkungan yang memiliki
tingkat stress yang tinggi untuk mengelola stress dengan efektif, sehingga
tekanan yang dialami di lingkungan kerja tidak mempengaruhi kesehatan mereka.
Seorang psikolog kesehatan juga dapat bekerja dengan mereka yang sedang
menderita suatu penyakit agar dapat menyesuaikan mental dan fisik mereka dengan
penyakit tersebut atau untuk mematuhi treatment yang dirancang oleh dokter yang
merawatnya.Psikologi kesehatan juga fokus pada etiologi dan kaitannya dengan
kesehatan, sakit dan disfungsi. Etiologi merujuk pada asal dan penyebab sakit,
dan psikolog kesehatan secara khusus tertarik pada faktor-faktor perilaku dan
sosial yang menyumbang kesehatan dan sakit dan disfungsi. Faktor-faktor
tersebut meliputi kebiasaaan yang merusak atau menunjang kesehatan seperti
konsumsi alkohol, merokok, olahraga, mengenakan sabuk pengaman, dan cara-cara
‘berkawan’ dengan stress. Pada akhirnya, psikolog kesehatan menganalisa dan
berusaha meningkatkan system perawatan kesehatan dan merumuskannya dalam
kebijakan kesehatan. Psikologi kesehatan mempelajari dampak institusi kesehatan
dan tenaga medis dan paramedis terhadap perilaku orang.
Psikologi kesehatan bertujuan untuk
memahami dinamika psikologis individu yang tetap menjaga kesehatannya, dinamika
psikologis individu yang sehat namun kemudian mendapat diagnosa penyakit kronis
serta dinamika psikologis individu saat merespon keadaan sakit kronis yang
sedang dialami. Kita pasti pernah bertemu dengan orang yang tampak selalu sehat
dan jarang sakit. Terbersit dalam benak kita, apa yang dilakukan orang tersebut
sehingga kesehatannya terjaga? How does he or she maintain his or her health?
Dinamika psikologis apa yang tercermin pada individu yang berhasil menjaga
kesehatannya? Kita pernah pula berjumpa dengan orang yang sehat, namun setelah
orang tersebut mendapat diagnosa penyakit tertentu, muncul banyak perubahan
pada dirinya. Perubahan fisik dan juga perubahan emosional. Orang tersebut
menjadi lebih sensitif perasaannya-lebih emosional, menjadi kurang semangat
dalam berkarya-malas, bahkan mungkin memperlihatkan perubahan perilaku yang
sangat berbeda dalam kesehariannya.
Dinamika psikologis apa yang
terlihat pada individu yang demikian? Kita mungkin juga pernah bertemu dengan
orang yang tengah berjuang dalam menghadapi penyakit kronis yang dideritanya.
Kita seolah dapat membaca cerminan jiwanya, antara yakin dan tidak yakin bahwa
dirinya bisa terbebas dari penyakit yang dideritanya. Terkadang kita melihat
orang itu tampak bersemangat dan akan melakukan apapun demi kesembuhannya,
namun di saat lain kita meyaksikan orang tersebut berada pada puncak
keputusasaannya. Sehingga apapun yang kita katakan atau kita lakukan seolah
tidak terlalu bermakna bagi dirinya. Dinamika psikologis apa yang ada pada
individu yang demikian? Dinamika psikologis individu yang sehat ? Individu ini
menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang teramat penting. Bentuk kesadaran
ini tercermin dalam perilaku sehat (health behaviour). Perilaku sehat adalah
perilaku seseorang dalam mempertahankan status kesehatannya. Olah raga teratur
dan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi adalah contoh perilaku sehat.
Individu selalu belajar (learn) dari kisah kesehatan orang lain. Proses ini adalah bagian dari dinamika psikologis orang yang sehat. Karena ia mendapatkan pemahaman (insight) bagaimana menjaga kesehatannya dan bagaimana terhindar dari penyakit yang dialami oleh orang lain. Sehingga jika ada keinginan untuk melakukan perilaku yang tidak sehat (poor health behavior) – misal merokok – akan selalu ada yang informotaknya untuk tidak meneruskan keinginan berperilaku tidak sehat. Dinamika psikologis individu yang sehat kemudian sakit ? Individu yang sehat dapat melakukan banyak aktivitas secara mandiri. Ketika kemudian ia terdiagnosa dengan penyakit kronis tertentu akan muncul ketakutan dan kecemasan atas eksistensi dan performansinya. Kecemasan ini merupakan masalah tersendiri, bukan karena mendatangkan stres bagi individu namun mempengaruhi kemampuan individu dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari. Ketika suatu penyakit terjadi pada seseorang, seluruh aspek kehidupannya akan terpengaruh. Dinamika psikologis dan emosional yang muncul seringkali berupa pertanyaan seperti “siapa yang akan merawat mereka ketika mereka telah sembuh? Jika pada akhirnya mereka tidak dapat bekerja lagi, bagaimana mereka dapat membayar/menangani masalah keuangan? Jika selama ini individu tersebut merasa mampu melakukan semua hal sendiri secara mandiri, dapatkah mereka kemudian menerima keadaan baru mereka (jadi tergantung pada orang lain).
Individu selalu belajar (learn) dari kisah kesehatan orang lain. Proses ini adalah bagian dari dinamika psikologis orang yang sehat. Karena ia mendapatkan pemahaman (insight) bagaimana menjaga kesehatannya dan bagaimana terhindar dari penyakit yang dialami oleh orang lain. Sehingga jika ada keinginan untuk melakukan perilaku yang tidak sehat (poor health behavior) – misal merokok – akan selalu ada yang informotaknya untuk tidak meneruskan keinginan berperilaku tidak sehat. Dinamika psikologis individu yang sehat kemudian sakit ? Individu yang sehat dapat melakukan banyak aktivitas secara mandiri. Ketika kemudian ia terdiagnosa dengan penyakit kronis tertentu akan muncul ketakutan dan kecemasan atas eksistensi dan performansinya. Kecemasan ini merupakan masalah tersendiri, bukan karena mendatangkan stres bagi individu namun mempengaruhi kemampuan individu dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari. Ketika suatu penyakit terjadi pada seseorang, seluruh aspek kehidupannya akan terpengaruh. Dinamika psikologis dan emosional yang muncul seringkali berupa pertanyaan seperti “siapa yang akan merawat mereka ketika mereka telah sembuh? Jika pada akhirnya mereka tidak dapat bekerja lagi, bagaimana mereka dapat membayar/menangani masalah keuangan? Jika selama ini individu tersebut merasa mampu melakukan semua hal sendiri secara mandiri, dapatkah mereka kemudian menerima keadaan baru mereka (jadi tergantung pada orang lain).
Bagaimana jika
individu ini tidak dapat lagi melakukan hobi lama?
Ada beberapa respon emosional yang muncul pada pasien atas
penyakit kronis yang dideritanya, yaitu :
1. Penolakan (Denial)
Merupakan reaksi yang umum terjadi
pada penderita penyakit kronis seperti jantung, stroke dan kanker. Atas
penyakit yang dideritanya ini, pasien akan memperlihatkan sikap seolah-olah
penyakit yang diderita tidak terlalu berat (menolak untuk mengakui bahwa
penyakit yang diderita sebenarnya berat) dan menyakini bahwa penyakit kronis
ini akan segera sembuh dan hanya akan memberi efek jangka pendek (menolak untuk
mengakui bahwa penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan secara total
dan menolak untuk mengakui bahwa ada efek jangka panjang atas penyakit ini,
misalnya perubahan body image).
2. Cemas
Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan merupakan sesuatu yang umum terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada dirinya bahkan membayangkan kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang telah menjalani operasi jantung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan reaksi emosional tersendiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan memicu reaksi cemas pada individu dengan penyakit kanker.
Setelah muncul diagnosa penyakit kronis, reaksi kecemasan merupakan sesuatu yang umum terjadi. Beberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada dirinya bahkan membayangkan kematian yang akan terjadi padanya. Bagi individu yang telah menjalani operasi jantung, rasa nyeri yang muncul di daerah dada, akan memberikan reaksi emosional tersendiri. Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan memicu reaksi cemas pada individu dengan penyakit kanker.
3. Depresi
Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis. Kurang lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker dan penyakit jantung mengalami depresi. Untuk dapat memahami respon yang terjadi atas perubahan yang ada pada penderita penyakit kronis, perlu pemahaman yang mendalam tentang diri individu (self) itu sendiri. Self merupakan salah satu konsep utama dalam ilmu psikologi. Para psikolog mengacu pada self concept sebagai keyakinan atas kualitas dan penilaian yang dimiliki seseorang.
Depresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis. Kurang lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker dan penyakit jantung mengalami depresi. Untuk dapat memahami respon yang terjadi atas perubahan yang ada pada penderita penyakit kronis, perlu pemahaman yang mendalam tentang diri individu (self) itu sendiri. Self merupakan salah satu konsep utama dalam ilmu psikologi. Para psikolog mengacu pada self concept sebagai keyakinan atas kualitas dan penilaian yang dimiliki seseorang.
Penyakit kronis dapat menghasilkan perubahan yang drastis pada self concept dan self esteem. Beberapa perubahan yang ada bisa bersifat sementara, walaupun ada juga yang bersifat permanen. Self concept itu sendiri merupakan bagian dari self evaluation termasuk didalamnya beberapa aspek seperti body image, prestasi, fungsi sosial dan the private self.
1. The Physical Self
Body image merupakan penilaian dan
evaluasi atas fungsi dan penampilan fisik seseorang. Body image yang rendah
berhubungan dengan harga diri yang rendah diikuti dengan terjadinya peningkatan
depresi serta kecemasan.
2. The Achieving Self
Jika keadaan penyakit kronis
menjauhkan individu dari aktivitas ini, konsep diri individu yang bersangkutan
bisa terkoyak dan rusak. Namun jika pekerjaan dan hobi sama sekali tidak
terpengaruh oleh keadaan sakit dan sebagainya, individu dapat memperoleh
kepuasan tersendiri dan meningkatkan harga dirinya.
3. The Social Self
Sebagaimana yang telah diketahui
bersama, menciptakan kembali kehidupan sosial pasien penderita penyakit kronis
merupakan aspek yang penting. Bentuk sumber daya sosial yang dapat membantu
individu yang menderita penyakit kronis misalnya dengan pemberian informasi,
bantuan dan dukungan emosional. Partisipasi keluarga dalam proses rehabilitasi
merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Memberikan informasi pada anggota
keluarga lain (bahkan anak-anak) yang akurat dan cukup mengenai keadaan
individu yangs akit (misalnya gangguan/penyakit yang dialaminya,
proses/treatment yang akan dijalaninya bahka perubahan emosional yang terlihat)
merupakan sesuatu yang penting untuk dilaksanakan agar terhindar dari
kebingungan dan kesalahpahaman dalam berkomunikasi antara individu yang sakit
dengan pihak keluarga.
Dengan demikian, setiap individu
memiliki dinamika psikologisnya tersendiri bilamana dikaitkan dengan status
kesehatannya. Antara individu yang sehat, individu yang sehat kemudian sakit
dan individu yang telah terkena penyakit kronis memiliki dinamika psikologis
dan emosional yang harus dipahami. Psikologi kesehatan mencoba memahami aspek
kejiwaan (psikologis dan emosional) individu yang berada pada salah satu
situasi diatas (terlebih pada individu yang sakit).
2.3
Pendekatan perilaku dalam kesehatan
masyarakat
Kesehatan merupakan hasil perpaduan
berbagai faktor yang mempengaruhi, baik secara internal maupun eksternal.
Secara internal kesehatan di pengaruhi oleh kesehatan fisik dan kesehatan
sikis, sedangkan secara eksternal di pengaruhi secara budaya, politik, ekonomi,
pendidikan, lingkungan dan sebagainya. Upaya penyelenggara kesehatan di bedakan
menjadi 3 yakni:
1. primary care : sarana pemeliharaan
kesehatan primer
2. secondary care : sarana pemeliharaan
tingkat 2
3. tertiery care : sarana pemeliharaan
tingkat 3
sasaran primary care seperti kepala
keluarga untuk kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui, anak usia sekolah, dsb.
Sedangkan sasaran secondary care meliputi permasyarakat (toga),penyuluhan
secara menjaga lingkungan sehat dan seterusnya. Sementara sasaran tertiery care
adalah para pementu kebijakan bidang kesehatan, baik pada tingkat pusat maupun
level daerah. Untuk memasyarakatkan pemeliharaan kesehatan melalui pola hidup
sehat, maka pendekatan ilmu perilaku sangat penting menurut L.green, perilaku
seseorang dipengaruhi oleh 3 faktor prediesposisi, faktor pemungkin, faktor
penguat, faktor predisposisi meliputi pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan, tradisi, dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan kesehatan sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan dan
tingkat sosial ekonomi dan sebagainya. Faktor pemungkin mencakup ketersediaan
sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya
ketersediaannya air bersih, tempat pembuangan sampah dan tinja, ketersediaan
makanan bergizi termasuk keterjangkauan pada sarana pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, posyandu, polides, dan sebagainya. Sedangkan faktor penguat mencakup
faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, perilaku petugas kesehatan, serta
peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan mulai dari UU, peraturan
pemerintah, peratuaran teknis dibidang kesehatan.
Untuk pengaruh perilaku masyarakat
agar menetapkan pola hidup sehat, pendekatan pendidikan kesehatan mutlak
dilakukan. Karena pada dasarnya, pendidikan adalah sebuah proses sosialisasi
ilmu dan nilai untuk mempengaruhi orang lain secara individu atau kelompok agar
mau mengikuti ilmu dan nilai yang diajarkan seorang pendidik kesehatan.
Unsur-unsur pendidikan kesehatan untuk mempengaruhi perilaku seseorang adalah
unsur input dan unsur output. Unsur input seperti sarana pendidikan dan tenanga
pendidik sedangkan unsur output yakni proses pendidikan yang dilakukan sebagai
upaya untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan tindakan sesuai yang
diharapkan petugas pendidik.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran
psikologi dalam dunia kesehatan sangat lah signifikan. Karena dengan psikologi
kita dapat mengetahui sikap psikologis seorang pasien. Selain itu psikologi
juga dapat berperan dalam memberikan pengarahan kepada pasien ketika pasien sakit
dan memberikan motivasi agar pasien tidak patah semangat apalagi sampai
frustasi dan depresi.Sebelumnya peran psikologi dalam kesehatan juga berperan
terhadap seseorang agar dapat menjaga dirinya untuk selalu tetap sehat dan
mencegah agar dirinya tidak sakit karena kesehatan fisik berhubungan dengan
kesehatan psikis sang seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
Belajarpsikologi.blogspot.co.id/2010/08/definisi-psikologi-kesehatan.html
kesehatan.kompas.com/psikologi
www.psychologymania.com/2011/09/pengantar-psikologi-kesehatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar