Rabu, 02 Desember 2015

kepribadian dan perilaku manusia, kepribadian, perilaku manusia

KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MANUSIA

Description: D:\IIK.JPG

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi
Oleh
Kelompok 4 :
REZANIA YONANDA IDRASWATI       (10315015)
RIZKI WAHYU PRATAMA                     (10315021)
SUSANTI SADIYAH                                  (10315029)
FITRI AYU MAGHFIROH                                   (10315031)

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Psikologi dengan sesuai rencana dan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Kepribadian dan Perilaku Manusia” disusun dalam rangka sebagai memenuhi tugas mata kuliah Psikologi.
            Di dalam makalah ini akan dibahas perkembangan perilaku dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada setiap individu dapat dilihat atau dibaca untuk mendorong,mengetahui dan untuk saling mempengaruhi,dalam radius social yang lebih luas.masyarakat,pada prinsipnya juga merupakan salah satu unsure untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat  berdasarkan dari perpindahan didalam tahap-tahap yang ada. Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa.Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Untuk itu perlu di pelajari perkembangan kepribadian manusia
   Makalah yang kami buat ini memang masih jauh dari kata sempurna.Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang membaca makalah ini.Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca agar lebih memahami ilmu tentang Psikologi.




Kediri,27 November 2015


Penyusun      
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Di era globalisasi ini banyak sekali warga negara Indonesia yang mempunyai kepribadian beraneka.Seorang pendidik harus memiliki kepribadian sangat mencerminkan perilaku seseorang. Kenyataannya dalam banyak segi, setiap orang adalah unik atau khas. Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah salah paham dengan teman sebaya. Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada setiap individu dapat dilihat atau dibaca untuk mendorong,mengetahui dan untuk saling mempengaruhi,dalam radius social yang lebih luas.masyarakat,pada prinsipnya juga merupakan salah satu unsure untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat  berdasarkan dari perpindahan didalam tahap-tahap yang ada. Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa.Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Untuk itu perlu di pelajari perkembangan kepribadian manusia.Di dalam makalah ini dibahas tentang perkembangan kepribadian manusia.


1.2  Rumusan Masalah
1.    Apa saja teori perkembangan perilaku manusia?
2.    Apakah pengertian kepribadian ?
3.    Apakahi teori kepribadian?
4.    Apakah struktur dan perkembangan kepriadian?
5.    Apakah tipologi kepribadian?

1.3  Tujuan
1.    Mengetahui teori perkembangan perilaku manusia
2.    Mengetahui pengertian kepribadian
3.    Mengetahui teori kepribadian
4.    Mengetahui struktur dan perkembangan kepriadian
5.    Mengetahui tipologi kepribadian



BAB I
PEMBAHASAN
2.1Teory Perkembangan Perilaku manusia menurut para ahli

1.SIGHMUND FREUD
Sigmund Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Topografi atau peta kesadaran ini dipakai untuk mendeskripsi unsur cermati (awareness) dalam setiap event mental seperti berpikir dan berfantasi. Sampai dengan tahun 1920an teori tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Baru pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model structural yang lain yakni id, ego, dan superego. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi atau menyempurnakan gambaran mental terutama dalam fungsi atau tujuannya.

2.ERIKSON
Teori Erikson, orang yang sampai pada tahap ini berarti sudah cukup berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya dan yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan. Tahap ini merupakan tahap yang sulit dilewati menurut pemandangan sebagian orang dikarenakan mereka sudah merasa terasing dari lingkungan kehidupannya, karena orang pada usia senja dianggap tidak dapat berbuat apa-apa lagi atau tidak berguna.

3.SULLIVAN
Sullivan mengemukakan suatu pandangan yang lebih bersifat psikologi-sosial tentang perkembangan kepribadian yaitu suatu pandangan dimana pengaruh-pengaruh yang unik dari hubungan-hubungan manusia diberi peran yang semestinya, yang menempatkan faktor sosial menentukan perkembangan psikologis.

2.2 Definisi Kepribadian
Kepribadian itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan pengukurannya.


Kepribadian secara umum
Personality atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.

Kepribadian menurut Psikologi
Untuk menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.

2.3 Teori Kepribadian

Menurut Sigmund Freud
A. Pengertian Teori Kepribadian
Teori merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk psikologi kepribadian.Tanpa teori kepribadian usaha memahami perilaku dan kepribadian manusia pasti sulit untuk dilaksanakan.Apakah yang dimaksud dengan teori kepribadian ? Menurut Hall dan Lindzey (Koeswara, 1991 : 5),teori kepriadian adalah sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku manusia.

B. Fungsi Teori Kepribadian
Sama seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki fungsi deskriptif dan prediktif, begitu juga teori kepribdian.Berikut penjelaskan fungsi deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.


1. Fungsi Deskriptif
Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara rinci,lengkap,dan sistematis.Pertanyaan-pertanyaan apa,mengapa,dan bagaimana seputar perilaku manusia dijawab melalui fungsi deskriptif.
2. Fungsi Prediktif
Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa,mengapa,dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif

C. Dimensi-dimensi Teori Kepribadian
Setiap teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawab atas pertanyaan sekitar apa, mengapa,dan bagaimana tentang perilaku manusia.Untuk itu setiap teori kepribadian yang lengkap,menurut Pervin (Supratiknya, 1995 : 5-6), biasanya memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut :
1.Pembahasan tentang struktur,yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil dan menetap, serta yang merupakan unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian.
2.Pembahasan tentang proses,yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk   menjelaskan dinamika tingkah laku atau kepribadian.
3.Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan,yaitu aneka perubahan pada struktur sejak masa bayi sampai mencapai kemasakan,perubahan-perubahan pada proses yang menyertainya, serta berbagai faktor yang menentukannya.
4.Pembahasan tentang psikopatologi,yaitu hakikat gangguan kepribadian atau tingkah laku beserta asal-usul atau proses perkembangannya.
5.Pembahasan tentang perubahan tingkah laku,yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkah laku bisa dimodifikasi atau diubah.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian
Berkembangya teori-teori kepribadian tidak terlepas dari sejumlah faktor yang melatar belakangi dan mempengaruhinya, yang secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu faktor-faktor historis dan faktor-faktor kontemporer. Koeswara (1991: 13) mengibaratkan kedua faktor tersebut sebagai faktor pembawaan dan faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan kepribadian seseorang.

2.4  Struktur Kepribadian
Struktur kepribadian Freud secara sederhana terdiri dari 3 struktur, yaitu id, ego dan superego. Begini penjelasannya:
   ID
Freud percaya, id adalah energi utama manusia yang kemudian dikenal sebagai libido (libido tidak hanya terkait masalah seks loh ya meskipun Freud memang sangat menekankan peran seks sebagai kekuatan utama manusia juga). Id dikatakan terpenuhi ketika kita “selalu” memenuhi keinginan pribadi tanpa diolah secara mendalam dalam proses berpikir (Pleasure Principal). Id selalu bekerja berdasarkan prinsip kesenangan. Id gak mau ribet-ribet mikir. kalo id mau A, ya harus dituruti
Jika id terpenuhi, si orang tersebut akan puas. Tapi, apabila id tidak terpenuhi, orang tersebut akan menjadi sangat tidak nyaman, bahkan bisa cemas. Id yang tidak bisa dipenuhi itu kemudian di tekan ke alam bawah sadar yang kemudian bisa terwujud dalam berbagai cara. Misalnya, sleep of tounge, mimpi, atau bentuk mekanisme yang lain.
Secara sederhana dari id begini, kita mau melakukan seks, ya nge-seks, kita mau nge-drugs ya nge-drugs, atau parahnya, jika kita kesal dengan seseorang, dan ingin membunuhnya, tanpa pikir panjang kita akan langsung membunuhnya.

   Superego
Id pengennya dipuaskan. Tapi, kalo kita selalu nurutin kemauan id, dunia pasti kacau. Oleh sebab itu, syukurlah Tuhan menciptakan manusia secara sempurna menurut gambaranNya. Ia menciptakan superego.
Superego secara sederhana adalah filter terhadap id. Dalam superego berisi nilai-nilai, moral, budaya, pelajaran, dan segala sesuatu untuk mencegah agar id tidak melulu dipuaskan. Superego dapat berkembang karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pola asuh, dan sebagainya. Intinya, superego bekerja atas dasar prinsip moral.
Jika superego dapat dipenuhi, paling tidak orang dapat berlaku sesuai aturan normatif dalam masyarakat. Tapi, apabila orang terlalu menekankan pada penggunaan superego, ia cenderung bisa menjadi orang yang sangat kaku dan idealistik terhadap norma dan hukum yang berlaku. Nah, sebaliknya, bila superego tidak terpenuhi, maka orang tersebut akan mengalami perasaan gak enak, sungkan, dan sebagainya hingga bisa jadi mencapai tahap rendah diri.
Dalam contoh kasus pembunuhan Ade (Alm), oleh mantan pacarnya si H dan S itu, sebenarnya bisa saja tidak terjadi, apabila id yang meronta-ronta didalam diri H dan S dapat difilter dengan superego. Aku yakin, sejahat dan sesadis apapun seorang pembunuh itu, pasti ada superego yang pernah tertanam dalam dirinya (paling tidak hal-hal yang normatif)
   Ego
Id dan superego bagaikan magnet yang saling tolak menolak. Id selalu pengennya dipuaskan. Di sisi lain ada si superego yang “melarang” agar tidak semua keinginan id terpenuhi. Di tengah id dan superego terdapat ego. Ego bekerja atas dasar prinsip realitas. Struktur ini yang kemudian disebut Freud sebagai “penentu kebijakan manusia”.
Ego adalah struktur kepribadian yang paling kasihan karena paling banyak mengalami masalah. Di sisi lain, ego adalah penentu keputusan apa yang akan dilakukan. Ya bagaimana tidak, si id seneng banget maksa supaya keinginannya terpenuhi. Sedangkan si superego “sok-sokan” larang id karena tidak sesuai dengan prinsip moral. Nah, hasilnya, ego banyak mengalami kecemasan.
Ketika ego sudah cemas, ia akan memunculkan suatu perlawanan yang disebut mekanisme pertahanan diri (defence mechanism – akan dijelaskan dalam artikel berikutnya). Defence inilah yang akan membantu ego untuk mengurangi kecemasannya. Tapi, jangan salah, ego yang sudah tidak terlalu cemas itu bukan tidak mungkin bakal muncul lagi dikemudian hari dalam bentuk manifestasi yang beragam.

2.5 Tipologi Kepribadian
Tipologi atau tipe-tipe kepribadian manusia dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok dengan sifat sifat tertentu yaitu :
   Tipologi Hippocrates - Galenus
Cairan Dominan
Prinsip
Type
Sifat-sifat khusus
Chole
Tegangan
Chloleris
Besar semangat,
daya juang besar,
optimistis, mudah
terbakar
Melanchole
Penegaran
Melancholis
Mudah kecewa,
daya juang kecil,
mudah
dipengaruhi, setia
Phlegma
Ilastisitas
Phlegmatis
Tidak suka
terburu-buru,
calm, tidak mudak
dipengaruhi, setia
Sanguis
Ekspansivitas
Sanguinis
Mudah berganti
haluan, mudah
lekas bertindak
juga lekas
berhenti.

   Tipologi Kretschmer
Struktur Badan
Sifat-sifat khas
Athletis
Ukuran tubuh seimbang, kokoh,
kuat, tulang kokoh kuat, bahu
lebar dan kuat, mudah
menyesuaikan diri.
Asthenis/leptosom
Kurus jangkung, lengan kaki kurus,
muka bulat telur, mudah terkena
kritik, perut kecil, pendirian kuat
Pyknis
Badan gemuk pendek, perut besar,
leher pendek kuat, lengan-kaki
lemah, mudah bergaul
Dysplastis
Bentuk penyimpangan dari tipe
diatas. Bentuk badan tidak normal.




   Tipologi C.G Jung
Sikap
Fungsi Jiwa
Type
Ketidaksadaran
Extrovers
Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi
Pemikir extrovers
Perasaan extrovers
Pendriaan extrovers
Intuitif extrovers
Perasa introvers
Pemikir introvers
Intuitif introvers
Pendria introvers
Introvers
Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi
Pemikir introvers
Perasaan introvers
Pendria introvers
Intuitif introvers
Perasa extrovers
Pemikir extrovers
Intuitif extrovers
Pendria extrovers














BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian adalah  sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.
Fungsi deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.
1. Fungsi Deskriptif
Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara rinci, lengkap, dan sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana seputar perilaku manusia dijawab melalui fungsi deskriptif.

2. Fungsi Prediktif
Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif
Struktur kepribadian Freud secara sederhana terdiri dari 3 struktur, yaitu id, ego dan superego.
3.2 Saran
1.Dengan dibuatnya makalah ini, semoga dapat digunakan Mahasiswa untuk menambah referensi dan meningkatkan pengetahuan.
2.Pembimbing kami dapat melengkapi kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.

3.Memahami perbedaan perilaku antar satu orang dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar