KEPRIBADIAN DAN
PERILAKU MANUSIA
Ditujukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi
Oleh
Kelompok 4 :
● REZANIA YONANDA
IDRASWATI
(10315015)
● RIZKI WAHYU
PRATAMA (10315021)
● SUSANTI SADIYAH (10315029)
● FITRI AYU
MAGHFIROH (10315031)
PRODI S1
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
INSTITUT ILMU
KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Psikologi dengan sesuai rencana dan
tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Kepribadian dan
Perilaku Manusia” disusun dalam rangka sebagai memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi.
Di dalam makalah ini akan dibahas perkembangan
perilaku dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang
telah ditetapkan sehingga pertumbuhan pada setiap individu dapat dilihat atau
dibaca untuk mendorong,mengetahui dan untuk saling mempengaruhi,dalam radius
social yang lebih luas.masyarakat,pada prinsipnya juga merupakan salah satu
unsure untuk memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan
tersebut guna berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara
tepat berdasarkan dari perpindahan didalam
tahap-tahap yang ada. Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang
sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari
lahir sampai dewasa.Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian
tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Untuk itu perlu di pelajari
perkembangan kepribadian manusia
Makalah yang kami buat ini memang
masih jauh dari kata sempurna.Kami mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca yang membaca makalah ini.Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyusun makalah ini.Semoga makalah ini dapat
membantu para pembaca agar lebih memahami ilmu tentang Psikologi.
Kediri,27
November 2015
Penyusun
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di
era globalisasi ini banyak sekali warga negara Indonesia yang mempunyai
kepribadian beraneka.Seorang pendidik harus memiliki kepribadian sangat
mencerminkan perilaku seseorang. Kenyataannya dalam banyak segi, setiap orang
adalah unik atau khas. Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah salah paham
dengan teman sebaya. Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian
manusia mengalami keserasian dari tahap-tahap yang telah ditetapkan sehingga
pertumbuhan pada setiap individu dapat dilihat atau dibaca untuk
mendorong,mengetahui dan untuk saling mempengaruhi,dalam radius social yang
lebih luas.masyarakat,pada prinsipnya juga merupakan salah satu unsure untuk
memelihara saat setiap individu yang baru memasuki lingkungan tersebut guna
berinteraksi dan berusaha menjaga serta untuk mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan didalam
tahap-tahap yang ada. Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang
sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari
lahir sampai dewasa.Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian
tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Untuk itu perlu di pelajari perkembangan
kepribadian manusia.Di dalam makalah ini dibahas tentang perkembangan
kepribadian manusia.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
saja teori perkembangan perilaku manusia?
2. Apakah
pengertian kepribadian ?
3. Apakahi
teori kepribadian?
4. Apakah
struktur dan perkembangan kepriadian?
5. Apakah
tipologi kepribadian?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui teori perkembangan perilaku
manusia
2. Mengetahui pengertian kepribadian
3. Mengetahui teori kepribadian
4. Mengetahui struktur dan perkembangan kepriadian
5. Mengetahui tipologi kepribadian
BAB
I
PEMBAHASAN
2.1Teory Perkembangan Perilaku manusia menurut para ahli
1.SIGHMUND FREUD
Sigmund
Freud mengemukakan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni
sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Topografi atau peta kesadaran
ini dipakai untuk mendeskripsi unsur cermati (awareness) dalam setiap event
mental seperti berpikir dan berfantasi. Sampai dengan tahun 1920an teori
tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran itu. Baru pada
tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model structural yang lain yakni id, ego, dan
superego. Struktur baru ini tidak mengganti struktur lama, tetapi melengkapi
atau menyempurnakan gambaran mental terutama dalam fungsi atau tujuannya.
2.ERIKSON
Teori Erikson, orang yang
sampai pada tahap ini berarti sudah cukup berhasil melewati tahap-tahap
sebelumnya dan yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan
berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan. Tahap ini merupakan tahap yang
sulit dilewati menurut pemandangan sebagian orang dikarenakan mereka sudah
merasa terasing dari lingkungan kehidupannya, karena orang pada usia senja
dianggap tidak dapat berbuat apa-apa lagi atau tidak berguna.
3.SULLIVAN
Sullivan mengemukakan suatu pandangan yang lebih bersifat
psikologi-sosial tentang perkembangan kepribadian yaitu suatu pandangan dimana
pengaruh-pengaruh yang unik dari hubungan-hubungan manusia diberi peran yang
semestinya, yang menempatkan faktor sosial menentukan perkembangan psikologis.
2.2 Definisi
Kepribadian
Kepribadian
itu memiliki banyak arti, bahkan saking banyaknya boleh dikatakan jumlah
definisi dan arti dari kepribadian adalah sejumlah orang yang menafsirkannya.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan dalam penyusunan teori, penelitian dan
pengukurannya.
Kepribadian
secara umum
Personality
atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng
yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum
kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi
individu-individu lainnya. Pada dasarnya definisi dari kepribadian secara umum
ini adalah lemah karena hanya menilai perilaku yang dapat diamati saja dan
tidak mengabaikan kemungkinan bahwa ciri-ciri ini bisa berubah tergantung pada
situasi sekitarnya selain itu definisi ini disebut lemah karena sifatnya yang
bersifat evaluatif (menilai), bagaimanapun pada dasarnya kepribadian itu tidak
dapat dinilai “baik” atau “buruk” karena bersifat netral.
Kepribadian
menurut Psikologi
Untuk
menjelaskan kepribadian menurut psikologi saya akan menggunakan teori dari
George Kelly yang memandang bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari
individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara Gordon
Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri
individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu
yang bersangkutan.
2.3 Teori Kepribadian
Menurut Sigmund Freud
A. Pengertian Teori Kepribadian
Teori merupakan salah
satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau ilmu, termasuk psikologi
kepribadian.Tanpa teori kepribadian usaha memahami perilaku dan kepribadian
manusia pasti sulit untuk dilaksanakan.Apakah yang dimaksud dengan teori
kepribadian ? Menurut Hall dan Lindzey (Koeswara, 1991 : 5),teori kepriadian
adalah sekumpulan anggapan atau konsep-konsep yang satu sama lain berkaitan
mengenai tingkah laku manusia.
B. Fungsi Teori
Kepribadian
Sama seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki
fungsi deskriptif dan prediktif, begitu juga teori kepribdian.Berikut
penjelaskan fungsi deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.
1. Fungsi Deskriptif
Fungsi
deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan fungsi teori kepribadian
dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara
rinci,lengkap,dan sistematis.Pertanyaan-pertanyaan apa,mengapa,dan bagaimana
seputar perilaku manusia dijawab melalui fungsi deskriptif.
2. Fungsi Prediktif
Teori
kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa,mengapa,dan bagaimana
tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa memperkirakan apa, mengapa, dan
bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari. Dengan demikian teori
kepribadian harus memiliki fungsi prediktif
C. Dimensi-dimensi Teori
Kepribadian
Setiap teori kepribadian diharapkan mampu memberikan
jawab atas pertanyaan sekitar apa, mengapa,dan bagaimana tentang perilaku
manusia.Untuk itu setiap teori kepribadian yang lengkap,menurut Pervin
(Supratiknya, 1995 : 5-6), biasanya memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut :
1.Pembahasan tentang
struktur,yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil dan
menetap, serta yang merupakan unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian.
2.Pembahasan tentang
proses,yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk menjelaskan
dinamika tingkah laku atau kepribadian.
3.Pembahasan tentang
pertumbuhan dan perkembangan,yaitu aneka perubahan pada struktur sejak masa bayi
sampai mencapai kemasakan,perubahan-perubahan pada proses yang menyertainya,
serta berbagai faktor yang menentukannya.
4.Pembahasan tentang
psikopatologi,yaitu hakikat gangguan kepribadian atau tingkah laku beserta
asal-usul atau proses perkembangannya.
5.Pembahasan tentang
perubahan tingkah laku,yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkah laku bisa
dimodifikasi atau diubah.
D. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Teori Kepribadian
Berkembangya teori-teori kepribadian tidak terlepas dari
sejumlah faktor yang melatar belakangi dan mempengaruhinya, yang secara garis
besar dibedakan menjadi dua, yaitu faktor-faktor historis dan faktor-faktor
kontemporer. Koeswara (1991: 13) mengibaratkan kedua faktor tersebut sebagai
faktor pembawaan dan faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian seseorang.
2.4 Struktur
Kepribadian
Struktur kepribadian Freud
secara sederhana terdiri dari 3 struktur, yaitu id, ego dan superego. Begini
penjelasannya:
ID
Freud percaya, id adalah
energi utama manusia yang kemudian dikenal sebagai libido (libido tidak hanya
terkait masalah seks loh ya meskipun Freud memang sangat menekankan peran seks
sebagai kekuatan utama manusia juga). Id dikatakan terpenuhi ketika kita
“selalu” memenuhi keinginan pribadi tanpa diolah secara mendalam dalam proses
berpikir (Pleasure Principal). Id selalu bekerja berdasarkan prinsip
kesenangan. Id gak mau ribet-ribet mikir. kalo id mau A, ya harus dituruti
Jika id terpenuhi, si orang
tersebut akan puas. Tapi, apabila id tidak terpenuhi, orang tersebut akan
menjadi sangat tidak nyaman, bahkan bisa cemas. Id yang tidak bisa dipenuhi itu
kemudian di tekan ke alam bawah sadar yang kemudian bisa terwujud dalam
berbagai cara. Misalnya, sleep of tounge, mimpi, atau bentuk mekanisme yang
lain.
Secara sederhana dari id
begini, kita mau melakukan seks, ya nge-seks, kita mau nge-drugs ya nge-drugs,
atau parahnya, jika kita kesal dengan seseorang, dan ingin membunuhnya, tanpa
pikir panjang kita akan langsung membunuhnya.
Superego
Id pengennya dipuaskan.
Tapi, kalo kita selalu nurutin kemauan id, dunia pasti kacau. Oleh sebab itu,
syukurlah Tuhan menciptakan manusia secara sempurna menurut gambaranNya. Ia
menciptakan superego.
Superego secara sederhana
adalah filter terhadap id. Dalam superego berisi nilai-nilai, moral, budaya,
pelajaran, dan segala sesuatu untuk mencegah agar id tidak melulu dipuaskan.
Superego dapat berkembang karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pola asuh,
dan sebagainya. Intinya, superego bekerja atas dasar prinsip moral.
Jika superego dapat
dipenuhi, paling tidak orang dapat berlaku sesuai aturan normatif dalam
masyarakat. Tapi, apabila orang terlalu menekankan pada penggunaan superego, ia
cenderung bisa menjadi orang yang sangat kaku dan idealistik terhadap norma dan
hukum yang berlaku. Nah, sebaliknya, bila superego tidak terpenuhi, maka orang
tersebut akan mengalami perasaan gak enak, sungkan, dan sebagainya hingga bisa
jadi mencapai tahap rendah diri.
Dalam contoh kasus
pembunuhan Ade (Alm), oleh mantan pacarnya si H dan S itu, sebenarnya bisa saja
tidak terjadi, apabila id yang meronta-ronta didalam diri H dan S dapat
difilter dengan superego. Aku yakin, sejahat dan sesadis apapun seorang
pembunuh itu, pasti ada superego yang pernah tertanam dalam dirinya (paling
tidak hal-hal yang normatif)
Ego
Id dan superego bagaikan
magnet yang saling tolak menolak. Id selalu pengennya dipuaskan. Di sisi lain
ada si superego yang “melarang” agar tidak semua keinginan id terpenuhi. Di
tengah id dan superego terdapat ego. Ego bekerja atas dasar prinsip realitas.
Struktur ini yang kemudian disebut Freud sebagai “penentu kebijakan manusia”.
Ego adalah struktur
kepribadian yang paling kasihan karena paling banyak mengalami masalah. Di sisi
lain, ego adalah penentu keputusan apa yang akan dilakukan. Ya bagaimana tidak,
si id seneng banget maksa supaya keinginannya terpenuhi. Sedangkan si superego
“sok-sokan” larang id karena tidak sesuai dengan prinsip moral. Nah, hasilnya,
ego banyak mengalami kecemasan.
Ketika ego sudah cemas, ia
akan memunculkan suatu perlawanan yang disebut mekanisme pertahanan diri
(defence mechanism – akan dijelaskan dalam artikel berikutnya). Defence inilah
yang akan membantu ego untuk mengurangi kecemasannya. Tapi, jangan salah, ego yang
sudah tidak terlalu cemas itu bukan tidak mungkin bakal muncul lagi dikemudian
hari dalam bentuk manifestasi yang beragam.
2.5 Tipologi Kepribadian
Tipologi atau tipe-tipe
kepribadian manusia dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok dengan sifat
sifat tertentu yaitu :
Tipologi Hippocrates -
Galenus
Cairan
Dominan
|
Prinsip
|
Type
|
Sifat-sifat
khusus
|
Chole
|
Tegangan
|
Chloleris
|
Besar semangat,
daya juang besar,
optimistis, mudah
terbakar
|
Melanchole
|
Penegaran
|
Melancholis
|
Mudah kecewa,
daya juang kecil,
mudah
dipengaruhi, setia
|
Phlegma
|
Ilastisitas
|
Phlegmatis
|
Tidak suka
terburu-buru,
calm, tidak mudak
dipengaruhi, setia
|
Sanguis
|
Ekspansivitas
|
Sanguinis
|
Mudah berganti
haluan, mudah
lekas bertindak
juga lekas
berhenti.
|
Tipologi Kretschmer
Struktur Badan
|
Sifat-sifat khas
|
Athletis
|
Ukuran tubuh seimbang,
kokoh,
kuat, tulang kokoh kuat,
bahu
lebar dan kuat, mudah
menyesuaikan diri.
|
Asthenis/leptosom
|
Kurus jangkung, lengan
kaki kurus,
muka bulat telur, mudah
terkena
kritik, perut kecil, pendirian kuat
|
Pyknis
|
Badan gemuk pendek, perut
besar,
leher pendek kuat,
lengan-kaki
lemah, mudah bergaul
|
Dysplastis
|
Bentuk penyimpangan dari
tipe
diatas. Bentuk badan tidak normal.
|
Tipologi C.G Jung
Sikap
|
Fungsi Jiwa
|
Type
|
Ketidaksadaran
|
Extrovers
|
Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi
|
Pemikir extrovers
Perasaan extrovers
Pendriaan extrovers
Intuitif extrovers
|
Perasa introvers
Pemikir introvers
Intuitif introvers
Pendria introvers
|
Introvers
|
Pikiran
Perasaan
Pendriaan
Intuisi
|
Pemikir introvers
Perasaan introvers
Pendria introvers
Intuitif introvers
|
Perasa extrovers
Pemikir extrovers
Intuitif extrovers
Pendria extrovers
|
BAB
II
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kepribadian
adalah sesuatu yang terdapat dalam diri
individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu
yang bersangkutan.
Fungsi deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.
1. Fungsi Deskriptif
Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan
fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau
kepribadian manusia secara rinci, lengkap, dan sistematis.
Pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana seputar perilaku manusia
dijawab melalui fungsi deskriptif.
2. Fungsi Prediktif
Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang
apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus bisa
memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia di kemudian
hari. Dengan demikian teori kepribadian harus memiliki fungsi prediktif
Struktur kepribadian Freud secara sederhana
terdiri dari 3 struktur, yaitu id, ego dan superego.
3.2
Saran
1.Dengan dibuatnya makalah ini, semoga
dapat digunakan Mahasiswa untuk menambah referensi dan meningkatkan pengetahuan.
2.Pembimbing kami dapat melengkapi
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini.
3.Memahami perbedaan perilaku antar
satu orang dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar