KLASIFIKASI
PROTISTA
Nama
: Aulia Putri R.
No.Absent
: 04
Kelas
:X-1
Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protista mirip hewan atau
protozoa adalah organisme uniseluler eukariot yang memiliki karakteristik mirip
hewan, seperti dapat bergerak dan mencerna makanan. Istilah “protozoa” berasal
dari bahasa Yunani protos yang berarti “pertama” dan zoa yang
artinya “hewan”. Berdasarkan alat geraknya, protozoa dibagi menjadi empat kelas
yaitu rhizopoda, ciliata, flagellata, dan sporozoa. Berikut adalah klasifikasi
protista mirip hewan (protozoa) lengkap dengan ciri-ciri dan gambar. Langsung
saja kita simak yang pertama:
1. Rhizopoda
|
|
Rhizopoda adalah protozoa
yang menggunakan kaki semu (pseudopodia) sebagai alat geraknya. Kaki semu
tersebut berasal dari sitoplasma yang
menjulur. Pseudopodia juga berfungsi untuk memangsa makanan. Beberapa jenis
rhizopoda memiliki cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat dan silika.
Contoh rhizopoda adalah Amoeba sp. Berikut adalah ciri-ciri
rhizopoda:
1.
Alat gerak pseudopodia (kaki semu)
2.
Pembelahan biner
4.
Bersifat heterotrof
5.
Dapat berubah menjadi kista saat
kondisi lingkungan tidak memadai sehingga tidak aktif dan dapat aktif kembali
2. Ciliata
|
|
Ciliata adalah protozoa yang
menggunakan rambut getar (silia) sebagai alat geraknya. Silia terdapat di
seluruh permukaan sel dan juga berfungsi sebagai alat bantu menggerakan makanan
ke sitostoma.Contoh cilliata adalah Paramecium sp. Berikut
adalah ciri-ciri ciliata:
1.
Alat gerak berupa silia (bulu
getar)
3.
Reproduksi aseksual dengan
pembelahan biner
4.
Reproduksi seksual dengan
konjugasi
5.
Memiliki trikokis
6.
Bersifat heterotrof
3. Flagellata
|
|
Flagellata adalah protozoa
yang menggunakan bulu cambuk (flagelum) sebagai alat geraknya. Umumnya
flagellata memiliki dua flagelum yaitu di depan dan di belakang. Contoh
flagellata adalah Trypanosoma gambiense. Berikut adalah ciri-ciri
flagellata:
1.
Alat gerak berupa flagelum (bulu
cambuk)
2.
Reproduksi aseksual dengan
pembelahan biner
3.
Hidup di air, bersimbiosis, atau
menjadi parasit di dalam tubuh hewan
4. Sporozoa
|
|
Sporozoa adalah protozoa
yang tidak memiliki alat gerak. Semua jenis sporozoa hidup sebagai parasit di
tubuh hewan dan manusia. Contoh sporozoa adalah Plasmodium sp.
Berikut adalah ciri-ciri sporozoa:
1.
Tidak memiliki alat gerak
2.
Pembelahan ganda
4.
Memiliki daur hidup kompleks
5.
Dapat bereproduksi secara seksual
maupun aseksual
6.
Memiliki spora
Protista
Mirip Jamur
Protista mirip jamur tidak dimasukkan
ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Protista
mirip jamur dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu Mycomycota (Jamur Lendir) dan
Oomycota (Jamur Air).
CIRI – CIRI MYCOMYCOTA DAN OOMYCOTA
Ciri
– ciri protista mirip jamur yang termasuk Mycomycota sebagai berikut :
·
Bentuk tubuh seperti lendir.
·
Berinti banyak, uniseluler atau multiseluler.
·
Struktur tubuh vegetatif menyerupai Amoeba.
·
Berkembang biak secara aseksual dan seksual.
·
Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu
yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah.
Ciri
– ciri protista mirip jamur yang termasuk Oomycota sebagai berikut :
·
Mempunyai banyak inti yang tedapat dalam benang-benang hifa
yang tidak bersekat.
·
Dinding sel berupa selulosa.
·
Spora yang dihasilkan oleh zigot berdinding tebal yang
berfungsi sebagai pelindung. Pada kondisi tertentu sopra akan tumbuh menjadi
hifa baru.
·
Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora
yang dilengkapi alat berenang berupa dua buah flagel.
·
Dapat hidup di air atau tempat-tempat lembab dan
mempunyai oospora sebagai penghasil spora.
KLASIFIKASI MYCOMYCOTA DAN OOMYCOTA
Mycomycota (Jamur Lendir)
Habitat di hutan basah, batang kayu
yang membusuk, sampah basah, dan tanah yang lembab. Fase vegetatif berbentuk
seperti lendir. Sifat seperti Amoeba, reproduksi mirip jamur. Contoh:Physarum
sp (merupakan jamur lendir tak bersekat dan sel-selnya tidak dapat
dipisahkan) danDictyostelium discoideum (merupakan jamur lendir bersekat
dan sel-selnya dapat dipisahkan).
Acrasiomycota
(jamur lendir seluler)
Bersifat
heterotrof, memiliki fase soliter dan agregat, reproduksi aseksual (membentuk
tubuh buah atau fruiting body) dan
seksual (singami sel ameboid)
Oomycota (Jamur Air)
Hifa tidak bersekat, intinya banyak.
Dinding sel berupa selulosa. Reproduksi aseksual dengan zoospora dan seksual
menghasilkan zigot. Contoh: Phytophythora infestan (parasit pada
kentang),
Phytium sp (penyebab penyakit
busuk pada kecambah berbagai tanaman) danSaprolegnia parasitica (parasit
pada ikan).
Protista
Mirip Tumbuhan
Biasa kita kenal sebagai ganggang
atau alga. Ganggang atau alga ini adalah organisme kelompok besar yang beragam
jenisnya dan mereka merupakan organisme autotrof yang berarti mereka
menghasilkan makanan mereka sendiri.
CIRI – CIRI GANGGANG/ALGA :
·
Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler.
·
Habitat di perairan tawar dan laut. Ada yang menempel pada
batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan
sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
·
Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain
klorofil, alga juga memiliki pigmen lain.
·
Merupakan organisme eukariotik.
·
Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi, pembelahan
atau pembentukan spora dan secara seksual dengan oogami dan isogami.
·
Tubuh tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
KLASIFIKASI GANGGANG/ALGA :
Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok
protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Contoh
: Euglena viridis.
Dinoflagellata
Memiliki 2 flagel, bersifat
uniseluler, memiliki pigmen berupa klorofil a dan c. Contoh
: Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp.
Chlorophyta (Alga Hijau)
Hidup secara soliter maupun koloni.
Tubuhnya mengandung klorofil a dan b Contoh :Chlorococcum sp, Chlorella
sp, Spirogyra s, Chlamydomonas sp, Ulva sp.
Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Memiliki pigmen warna yang dominan
yaitu karoten, fikosantin (coklat kuning) dan pigmen warna lain berupa
klorofil a dan b. Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia.
Phaeophyta (Alga Coklat)
Memiliki pigmen berupa xantofil,
fikosantin, klorofil a dan c.
Contoh
: Laminaria sp, Sargassum sp, Fucus sp ,Turbinaria sp, Macrocystis
sp
Rodophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki
pigmen fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (merah) dan fikosianin (biru).
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina
mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar