Nama : ABDUR ROHMAN
NIM : 932140514
KELAS : J
A. Pengertian Psikologi dan Psikologi
Pendidikan
Psikologi yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa itu berasal dari kata
bahasa inggris psycology. kata psycology merupakan dua akar kata yang bersumber
dari kata greek (yunani), yaitu satu) psyche yang berarti jiwa; dua) logos yang
berarti ilmu. jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa.
Psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. alam
hubungan ini, psikologi didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga
memahami bagaimana makhluk tersebut berfikir dan berperasaan[2]
Bruno (1987) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada
prinsipnya saling berhubungan. Pertama, psikologi adalah studi
(pendidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai “kehidupan mental”. ketiga, psikologi adalah ilmu
pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.
Chaplin (1972) dalam dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi sebagai
ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan
terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan
perubahan dalam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah
lingkungan.[3]
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan
“logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti
kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan
ilmu jiwa.
Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara
nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada
hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di
timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu dan
sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.
Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi
penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal
behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah
perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani,
rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk
meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan
pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat
berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam
hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan
kecakapan-kecakapan.[4]
Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi.
Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli
dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari
pengertian tersebut paling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana
individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.[5]
Pendidikan dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi
“mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan
memberi akhlak dan kecerdasan pikiran[6].
Selanjutnya, “pendidikan” menurut KBBI adalah peroses pengubahan sikap dan tata
laku sesorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.[7]
Psikologi Pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah
psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut
ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi
pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip
dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan
prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan.[8]
Dari uarian di atas, kita dapat mengetahu pengertian dari psikologi dan
pengertian pendidikan itu sendiri.Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat
bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek
keperibadian dasar tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah maupun
rohaniah, baik secara teoritis maupun dengan melihat kegunaannya di dalam
praktek, baik secara individual maupun dalam hubungannya dengan manusia lain
atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan bahwa ‘psikologi pendidikan’
itu sebenarnya sudah termasuk di dalam psikologi, dan tidak perlu dipersoalkan
atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri.[9]
Psikologi pendidikan dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang
dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada
maslah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat
erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan
keberhasilan belajar.[10]
B. Objek Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan
1. Objek Kajian Psikologi
Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :
- Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsure yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia.[11]
2. Objek formal adalah cara
memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek
materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga
digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi,
antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku
manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi
untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak
gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya.
Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau
psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan
manusia. Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Psikologi Umum
Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari
kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang
dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur)[12]
Macam-macam psikologi umum :
a. Psikologi perkembangan
Psikolgi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai
tua yang mencakuo psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi ( psikologi
pemuda ), psikologi orang dewasa, psikologi orang tua.
b. Psikologi sosial
Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau
aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial.
c. Psikologi pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas
manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, misalnya bagaimana cara
menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan mudah diterima, bagaimana cara
belajar dan sebagainya.
d. Psikologi kepribadian dan tipologi
Psikologi yang khusus menguraikan tentang struktur pribadi manusia, mengenai
tipe-tipe kepribadian manusia.
e. Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak norman
atau abnormal
f. Psikologi Kriminil
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau kriminalitas.
g. Psikologi perusahaan
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan
2) Psikologi Khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari
aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang khusus yang menyimpang dari
hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
2. Objek Kajian Psikologi Pendidikan
Objek kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru
terletak pada peserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus
diperuntukkan bagi peserta didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi
pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih
condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnya ketika mereka terlibat
dalam proses pembelajaran.
Menurut Glover dan Ronning bahwa objek kajian psikologi pendidikan mencakup
topik-topik tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, hereditas dan
lingkungan, perbedaan individual peserta didik, potensi dan karakteristik
tingkah laku peserta didik, pengukuran proses dan hasil pendidikan dan
pembelajaran, kesehatan mental, motivasi dan minat, serta disiplin lain yang
relean.[13]
Sedangkan menurut Syaodih Sukmadinata dalam Syaiful Sagala mengatakan bahwa
objek kajian psikologi pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan peserta didik, dengan dukungan
sarana dan fasilitas tertentu yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.[14]
Psikologi pendidikan berusaha untuk mewujudkan tindakan psikologis yang tepat
dalam interaksi antar setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis tentang
peserta didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Karena itu,
pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para
guru, bahkan bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik.
Secara garis besar banyak ahli membatasi objek kajian psikologi pendidikan
menjadi tiga macam:
- Mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar peserta didik, dan sebagainya;
- Mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta didik;
- Mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
C.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Jika kita bertanya mengenai lingkup (scope) psikologi pendidikan, maksudnya
bertanya tentang apa saja yang dibicarakn oleh psikologi pendidikan, maka
berdasarkan berbagai buku psikologi pendidikan akan diperoleh jawaban yang
berbeda-beda. Sebagian buku menunjukan lingkup yang luas, sedangkan buku-buku
yang lain menunjukkan ingkup yang lebih sempit atau terbatas.
Buku yang lingkupnya lebih luas biasanya membahas selain proses belajar juga
membahas tentang perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan mental,
evaluasi belajar dan sebagainya. Sedangkan buku yang lingkupnya lebih sempit
biasanya berkisar pada soal proses belajar mengajar saja. Perbedaan ini sangat
dipengaruhi oleh maksud penulis dalam menulis buku itu. Ada yang bermaksud
hanya memberikan pengantar saja, sehingga pembahasanya mengenai lingkup itu
cukup luas, akan tetapi kurang mendalam. Sebaliknya ada yang lingkup
pembahasannya tidak luas, yaitu berkisar pada proses beljar, akan tetapi
pembahasannya cukup mendalam. Jadi, beleh dikatakan bahwa tidak ada dua buku
psikologi pendidikan yang menunjukkan ruang lingkup materi yang sama benar.
Walaupun demikian, pada dasarnya psikologi pendidikan membahas hal-hal sebagai
berikut
a) Hereditas dan Lingkungan
b) Pertumbuhan dan Perkembangan
c) Potensial dan Karakteristik Tingkah laku
d) Hasil Proses Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap
Individu yang Bersifat Personal dan Sosial
e) Higiene Mental dan Pendidikan dan
f) Evaluasi Hasil Pendidikan
Disamping itu perlu diketahui bahwa banyak buku psikologi pendidikan yang tidak
member judul buku dengan kata-kata psikologi pendidikan, padahal buku itu
benar-benar buku psikologi pendidikan, dalam arti buku itu membahas serta
mendalami pokok-pokok bahasan tertentu dari psikologi pendidikan. Maka untuk
mendalami psikologi pendidikan tidak senantisa harus mempelajari buku yang
berjudul psikologi pendidikan.
Namun menurut Sumadi Suryobroto ( 1987 ) Ruang Lingkup psikologi pendidikan
meliputi :
• Pengetahuan tentang psikologi pendidikan : pengertian ruang lingkup, tujuan
mempelajari dan sejarah munculnya psikologi pendidikan
• Pembawaaan
• Lingkungan fisik dan psikologis
• Perkembangan siswa
• Proses – proses tingkah laku
• Hakekat dan ruang lingkup belajar
• Faktor yang mempengaruhi belajar
• Hukum dan teori belajar
• Pengukuran pendidikan
• Aspek praktis pengukuran pendidikan
• Transfer belajar
• Ilmu statistik dasar
• Kesehatan mental
• Pendidikan membentuk watak / kepribadian
• Kurikulum pendidikan sekolah dasar
• Kurikulum pendidikan sekolah menengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar