MAKALAH
KIMIA
UNSUR-UNSUR
PERIODE KETIGA
Disusun
oleh :
Kelas
XII IPA 1
Dewi
Novita Sari (
06 )
Fitria
Mar’atus Sholikhah ( 14 )
Mirna Ervinda Sari (
22 )
Muhammad
Abdul Rozaq ( 25 )
Sita
Rokhana Sari (
31 )
MADRASAH ALIYAH
NEGERI KEDIRI II KOTA KEDIRI
Sekretariat: Jalan Sunan Ampel – Ngronggo Telp. (0354)
685322 Kediri 64127
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah
berkat Rahmat Allah SWT kelompok kami dapat menyelesaikan Tugas Kimia tentang
“Unsur-Unsur Periode Ketiga”.
Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini kelompok kami
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Drs. Ahmad Muslih selaku kepala sekolah MAN Kediri II Kota
Kediri
2.
Uyunul Fauziyah S.Pd sebagai Guru Kimia kelas XII IPA 1 MAN Kediri
II Kota Kediri.
3.
Teman-teman kelas XII-IPA 1 MAN Kediri II Kota Kediri
Dalam
makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu kami mohon saran serta kritik yang sifatnya membangun dari pembaca.
Semoga makalah
ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi dunia pendidikan.
Penulis
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar .................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................. ii
Daftar Lampiran .................................................................................. iii
BAB 1
PENDAHULUAN ..................................................................
1
A.
Latar Belakang
........................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah ....................................................................................1
C.
Tujuan
......................................................................................................1
BAB II DEFINISI
...............................................................................
2
BAB III PEMBAHASAN
................................................................... 3
A.
Keberadaan
..............................................................................................
3
B.
Sifat – Sifat ..............................................................................................
3
C.
Cara Pembuatan
.......................................................................................
D.
Manfaat dan Dampak
...............................................................................
BAB
IV KESIMPULAN
......................................................................
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Alam semesta ini kaya akan kadungan
unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114
unsur. Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu
sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron. Berdasarkan sifat
logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semi logam, non logam, dan
gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kimia dikelompokan menjadi
golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA,
IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi
menjadi golongan transisi dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah
kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7
periode yaitu periode 1 sampai 7.
Sifat logam
unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat non logam. Dalam hal
ini, unsur-unsur periode ketiga memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang
bervariasi. Unsur-unsur yang terdapat pada periode ketiga adalah Natrium (Na),
Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor
(Cl), dan Argon (Ar). Dari kiri (Natrium) sampai kanan (Argon), jari-jari unsur
menyusut, sedangkan energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan
meningkat. Selain itu, terjadi perubahan sifat unsur dari logam (Na, Mg, Al)
menjadi semilogam/metaloid (Si), non logam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar).
Unsur logam umumnya membentuk struktur kristalin, sedangkan unsur
semilogam/metaloid membentuk struktur molekul raksasa (makromolekul). Sementara,
unsur nonlogam cenderung membentuk struktur molekul sederhana. Sebaliknya,
unsur gas mulia cenderung dalam keadaan gas monoatomik. Variasi inilah yang
menyebabkan unsur periode ketiga dapat membentuk berbagai senyawa dengan sifat
yang berbedaUnsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam
batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu
perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Dimanakah
keberadaan unsur- unsur periode ketiga?
2.
Bagaimana
sifat-sifat yang terdapat pada unsur-unsur periode ketiga?
3.
Bagaimana cara pembuatan unsur-unsur
periode ketiga?
4.
Apa manfaat unsur-unsur
periode ketiga?
C. TUJUAN
1.
Mengetahui keberadaan
unsur- unsur periode ketiga.
2.
Mengetahui sifat-sifat yang terdapat pada
unsur-unsur periode ketiga.
3.
Mengetahui cara pembuatan unsur-unsur
periode ketiga.
4.
Mengetahui manfaat unsur-unsur periode ketiga.
BAB II
DEFINISI
Natrium atau sodium (Na) adalah logam reaktif
yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang
banyak terdapat dalam senyawa alam. Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning,
beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air. Natrium memiliki nomor
atom 11 dan berat atom 22,99.
Magnesium (Mg) adalah elemen
terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur
terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Magnesium memiliki nomor atom 12 dan
berat atom 24,31.
Aluminium (Al) adalah elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga.Alumunium
memiliki nomor atom 13 dan berat atom 26,98.
Silikon (Si) adalah elemen terbanyak
kedelapan di alam semesta dari segi massanya. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri
dari mineral silikat, menjadikan silikon sebagai unsur kedua paling melimpah di
kerak bumi (sekitar 28% massa) setelah oksigen. Silikon memiliki nomor atom 14
dan berat massa 28,09.
Fosfor (P) berupa jenis senyawa
logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang
ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4) yang dicampur dengan
mangan. Fosfor memiliki nomor atom 15 dan berat massa 30,97.
Sulfur atau belerang (S) adalah
unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam asam amino. Belerang dalam
bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Belerang dapat
ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat.
Belerang memiliki nomor atom 16 dan berat massa 32,06.
Klor (Cl) adalah pembentuk garam dan
senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan
diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia.
Unsur ini termasuk kelompok halogen berbentuk gas, klorin berwarna kuning
kehijauan, dan sangat beracun. Klor memiliki nomor atom 17 dan berat massa
35,45.
Argon (Ar) adalah elemen yang hampir
tidak mengalami reaksi kimia. Argon merupakan kelompok golongan Gas mulia.
Argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Argon memiliki nomor atom 18 dan berat
massa 39,95.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
KEBERADAAN
Unsur-unsur
periode ketiga dialam dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Unsur
|
Sebagai senyawa
|
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
|
NaNO3 : Senyawa Chili
NaCl : Dalam air
laut
MgCO3 : Magnesit
MgSO4.7H2O : Garam Inggris
KCl.MgCl2.6H2O
: Karnalit
MgCO3.CaCO3 :
Dormalit
MgCl2
: Dalam air laut
Al2O3.2SiO2.2H2O :
Kaolin
Al2O3.nH2O :
Bauksit
Na3AlF6 : Kriolit
SiO2
:
Pasir
Al2O3.2SiO2.2H2O :
Tanah liat
Ca3(Po4)2
: Fosfit, dalam tulang
Bebas di alam
FeS2
:
Pirit
CaSO4.2H2
: Gips
NaCl
: Dalam air laut
|
B.
SIFAT-SIFAT
v Sifat Logam dan
Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan
Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur
nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur
logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar)
termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi).
v Sifat Asam-Basa
Sifat asam
berkaitan dengan sifat non logam, sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam.
Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi
elektron dan harga ionisasi unsur-unsur tersebut.
Ø Sifat Basa
Dari kiri ke
kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar
sehingga semakin sukar melepas elektron. Jadi, dari kiri
ke kanan sifat basa unsur periode ketiga makin lemah.
Contoh :
M – OH M+ + OH-
Jadi, dari kiri
kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
Ø Sifat Asam
Energi ionisasi
unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin mudah
menarik elektron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kanan sifat asam unsur
periode ketiga semakin kuat.
Contoh :
M – OH
MO- + H+
Senyawa asam
unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam
fosfat (H3DO4) asam sinfat (H2SO4)
dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan
asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi
senyawa SiO2 dan H2O1
1.
Natrium
(Na)
Penemu : Sih Haumphrey Davy
(1807)
a. Sifat Fisik :
Nomor Atom :
13
Konfigurasi e- : [Ne] 3s1
Massa Atom relatif : 22,98977
Potensial Standar : -2,7 Volt
Jari-jari atom :
2,23 Ã…
Titik Didih :
892 °C
Titik Lebur :
495 °C
Energi Ionisasi : 495 kJ/mol
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud : Padat
b.
Sifat Kimia :
Natrium
adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah
berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air, menguraikannya
menjadi gas hidrogen dan
ion hidroksida.
Jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan.
Namun, biasanya ia tidak meledak di udara
bersuhu di bawah 388 K.
Natrium bila dalam keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan
membentuk basa kuat yaitu NaOH.
2.
Magnesium
(Mg)
a.
Sifat
Fisik :
Nomor atom :
12
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
Massa Atom relatif : 24,305
Potensial Standar : -2,38 Volt
Jari-jari atom :
1,72 Ã…
Titik Didih :
1107 °C
Titik Lebur :
651 °C
Energi Ionisasi :
738 kJ/mol
Struktur Atom : Kristal Logam
Wujud
: Padat
b.
Sifat
Kimia :
·
Magnesium
oksida merupakan oksida basa sederhana.
·
Reaksi
dengan air : MgO + H2O →
Mg(OH)2.
·
Reaksi
dengan klor : M + X2
→ (dipanaskan) → MX2
(garam)
3.
Alluminium
(Al)
a.
Sifat Fisik
:
Nomor
atom : 13
Konfigurasi
e- : [Ne] 3s2
3p 1
Massa
Atom relatif : 26,9815
Potensial
Standar : -1,66 Volt
Jari-jari
atom : 1,82 Ã…
Titik
Didih : 2467 °C
Titik
Lebur : 660 °C
Energi
Ionisasi : 577 kJ/mol
Struktur
Atom : Kristal Logam
Wujud
: Padat
b.
Sifat
Kimia :
·
Serbuk
alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida.
Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida
pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
·
Alumunium
akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya
yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
4.
Silikon
(Si)
a.
Sifat
Fisik :
Nomor atom :
14
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
3p 2
Massa Atom relatif : 28,0855
Potensial Standar : -
Jari-jari atom :
1,46 Ã…
Titik Didih
: 2355 °C
Titik Lebur : 1410 °C
Energi Ionisasi :
787 kJ/mol
Struktur Atom :
Kristal Kovalen raksasa
Wujud :
Padat
b. Sifat Kimia :
·
Silikon
murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. Silikon
dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon
dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2)
yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s)
+ 2CO(g)
·
Silikon
murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak
menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti
alumunium (Al) atau boron (B), silikon bersifat semikonduktor (sedikit
menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik,
seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang
sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang
kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s)
+ 4HCl(g)
·
Jari-jari
silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π
(rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon
tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi
dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq)
→ SiO4(aq) + 2H2(g)
·
Pada
suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan
dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
5.
Fosfor
(P)
a.
Sifat Fisik
:
Nomor atom : 15
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
Massa Atom relatif : 30,97376
Potensial Standar : -
Jari-jari atom
: 1,23 Ã…
Titik Didih : 280 °C
Titik Lebur
: 44 °C
Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
Struktur Atom : molekul Poliatom
Wujud : Padat
b.
Sifat
Kimia :
·
Fosfor
putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,
beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di
industri.
·
Fosfor
merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan sebagai
bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api
6. Sulfur (S)
a.
Sifat
Fisik :
Nomor atom : 16
Konfigurasi e-
: [Ne] 3s2 3p 4
Massa Atom relatif : 32,066
Potensial Standar : -
Jari-jari atom : 1,09 Ã…
Titik Didih : 445 °C
Titik Lebur : 119 °C
Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
Struktur Atom : molekul poliatom
Wujud : Padat
b. Sifat Kimia :
·
Massa
jenis (sekitar suhu kamar) (alfa)2.08 g/cm3
·
Massa
jenis (sekitar suhu kamar) (beta)1,96 g/cm3
·
Massa
jenis (sekitar suhu kamar) (gama)1,92 g/cm3
·
Massa
jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm3
·
Titik
lebur 388.36 K(115.21oC,239.38oF)
·
Titik
didih 717.8K(444.6oC,832.3oF)
·
Kalor
peleburan (mono)1.727 kJ/mol
·
Kalor
penguapan (mono)45kJ/mol
·
Kapasitas
kalor (25oC)22.75J/(mol.K)
7.
Chlor
(Cl)
a.
Sifat
Fisik :
Nomor atom :
17
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 5
Massa Atom relatif : 35,4527
Potensial Standar : -
Jari-jari atom :
0,97 Ã…
Titik Didih
: -35 °C
Titik Lebur :
-101 °C
Energi Ionisasi :
1260 kJ/mol
Struktur Atom :
molekul diatom
Wujud :
gas
b.
Sifat
Kimia :
Sifat kimia klorin yaitu gas berwarna kehijauan
pada suhu kamar, mempunyai titik lebur -101 0C dan titik didih -34 0C.
Seperti halnya unsur kimia lain, sifat kimia klorin ini sangat ditentukan oleh
konfigurasi elektron pada kulit terluarnya. Terdapat tujuh elekton pada kulit
terluar pada klorin, sehingga sifat klorin tidak stabil dan sangat reaktif agar
klorin bisa mendapatkan stuktur seperti gas mulia. Selain itu, klorin juga
bersifat oksidator. Hal ini terlihat dari kemampuannya untuk mengoksidasi
atom-atom besi dan mangan. Seperti oksigen, klorin juga membantu reaksi
pembakaran dengan menghasilkan panas dan cahaya. Dalam air laut maupun sungai,
klorin akan terhidrolisis membentuk asam hipoklorit. (Edward 1990)
8.
Argon
(Ar)
a. Sifat Fisik :
Nomor atom : 18
Konfigurasi e-
: [Ne] 3s2 3p 6
Massa Atom relatif : 39,948
Potensial Standar : -
Jari-jari atom
: 0,88 Ã…
Titik Didih : -186 °C
Titik Lebur : -189 °C
Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
Struktur Atom : molekul monoatom
Wujud : gas
b. Sifat Kimia :
Argon merupakan gas inert dan tidak dapat
bereaksi dengan gas – gas lainnya. Argon bersifat stabil dan tidak bisa
berikatan dengan unsur lain karena jumlah elektron di kulit terluarnya pas 8.
Argon berada pada golongan VIIIA dalam unsur periodik.
C.
CARA
PEMBUATAN
a.
Natrium
Logam Na dibuat
dengan elektrolisis leburan NaCl. Reksi yang terjadi:
Reaksi : NaCl(l) Na+ + Cl-
Katode : Na+(l) + e Na(l)
Anode : 2Cl-(l) Cl2(g) + 2e
b.
Magnesium
Magnesium
dibuat melalui elektrolisis lelehan garam kloridanya. Mg diolah dari air
laut melalui proses Downs:
§ Air laut dicampur CaO sehingga Mg diendapkan
sebagai Mg(OH)2
§ Endapan direaksikan dengan HCl pekat,
mengahasilkan larutan MgCl2
§ Larutan MgCl2
diuapkan sehingga diperoleh kristalnya.
§ Kristal MgCl2
dielektrolisis
c.
Aluminium
Aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis
aluminim oksida cair yang diperoleh dari bauksit, yaitu aluminium oksida
hidrat yang mengandung kotoran, misalnya Fe2O3 dan SiO2, melalui langkah-langkha
sebagai berikut:
a.
Bauksit yang masih kotor direaksikan dengan
NaOH pekat. Al2O3 dan SiO2 larut, tetapi Fe2O3
dan kotoran lain disaring dengan alat filtrasi.
§ Al2O3 (S) + 2NaOH (aq)
+ 3H2O 2NaAl(OH)4(aq)
b.
Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO2 untuk
mengendapkan aluminium hidroksida.
§ 2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq)
+ H2O(l)
c.
Produk disaring untuk memperoleh
Al(OH)3, kemudian dipanaskan untuk meperoleh Al2O3
§ 2Al(OH)3(s) Al2O3(s) + 3H2O(g)
d.
Silikon
Silikon dibuat dengan mereduksi SiO2 dengan karbon.
SiO2(s)
+ 2C(s) Si(l)
+ 2CO(g)
§ Lelehan Si yang
dihasilkan akan membentuk padatan dengan titik leleh 14100C..
§ Untuk
penggunaan seperti transitor, chips kompoter, dan sel surya siperlukan Si ulta
murni, sehingga Si perlu dipanaskan dengan Cl2 , kemudian hasilnya
direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4 dengan gas H2
melalu tabung yang dipanaskan.
Si(s)
+ 2Cl2(g) SiCl4(l)
SiCl4(l)
+ 2H2(g) Si(s) + 4HCl(g)
e.
Fosfor
Fosfor terdiri dari :
v
Fosfor putih
v
Fosfor merah
Fosfor
dipisahkan dari senyawanya dengan cara mereduksi batuan fosfat dengan SiO2
dan karbon. Cara ini disebut cara Wohler, reaksi:
2Ca(PO4)2(s)
+ 6SiO2(s) + 10C(s) 6CaSiO3(s) + 10CO(g)
+ P4(g)
f.
Sulfur
(Belerang)
·
Sulfur banyak terdapat dalam kulit bumi.
Sebagai unsur yang ditemukan di daerah vulkanik, sulfur kemungkinan merupakan
hasil reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat dalam gas
vulkanik.
8SO2(g) + 16H2S(g)
16H2O(l)
+ 3S8(s)
·
Deposit belerang yang terdapat dibawah
permukaan, ditambang dengan proses Frasch.
·
Penggunaan utama belerang adalah untuk
pembuatan asam sulfat yang dibuat melalui dua proses yaitu proses kontak dan
bilik timbel.
g. Klorin
·
Klorin
dibuat melalui proses Downs, yang dilakukan dengan cara mengelektrolisis
leburan NaCl, yang dicampur dengan sedikit NaF sebelum dicairkan, dengan tujuan
untuk menurunkan titik lebur NaCl dari 800 menjadi 10000C. Pada
elektrolisis ini digunakan diafragma lapisan besi tipis untuk mencegah reaksi
antara logam Na dan gas Cl2 yang terbentuk.
h. Argon
·
Argon dapat ditemukan di alam, yakni di udara karena
merupakan penyusun udara.
D.
MANFAAT DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN
1.
Natrium
(Na)
Manfaat :
·
Na-benzoat
dipakai dalam pengawetan makanan
·
Na-glutamat
dipakai untuk penyedap makanan
·
Uap
natrium digunakan untuk lampu jalan
·
NaOH
dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
·
NaHCO3
dipakai sebagai pengembang kue, juga disebut soda kue
Dampak :
·
Mengkonsumsi natrium yang berlebihan akan
menyebabkan rusak ginjal dan tekanan darah tinggi.
·
Reaksi
natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida yang sangat
mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.
·
Menyebabkan
sulit bernafas, batuk, dan bronkitis
·
Memicu
gatal-gatal, kesemutan, luka bakar
·
Kerusakan
permanen dan kehilangan penglihatan
2. Magnesium (Mg)
Manfaat:
·
Dipakai
pada proses produksi logam, kaca, dan semen
·
Untuk
membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
·
Pemisah
sulfur dari besi dan baja
·
Untuk
membuat lampu kilat dalam fotografi
Dampak :
·
Paparan uap magnesium oksida hasil pembakaran, pengelasan,
atau pencairan logam dapat menyebabkan berbagai keluhan seperti demam,
menggigil, mual, muntah & nyeri otot.
·
Suplemen magnesium secara berlebih bisa memicu kelemahan
otot, lesu, dan kebingungan.
·
Jika bubuk atau butiran magnesium tercampur dengan udara
bisa menyebabkan ledakan.
·
Jika menghirup magnesium oksida, hewan mamalia lain mungkin
menderita efek yang sama seperti pada manusia.
3. Aluminium (Al)
Manfaat :
·
Banyak
dipakai dalam industri pesawat
·
Untuk
membuat kerangka bangunan
·
Untuk
membuat magnet yang kuat
·
Tawas
sebagai penjernih air
·
Pelapisan
kemasan biskuit, cokelat, dan rokok
·
Membuat
berbagai alat masak
·
Menghasilkan
permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
Dampak :
·
Kerusakan pada
sistem saraf pusat
·
Kehilangan
memori
·
Kelesuan
·
Gemetar parah
·
Kelumpuhan dan bahkan kematian
4. Silikon (Si)
Manfaat :
·
Dipakai
dalam pembuatan kaca
·
Terutama
dipakai dalam pembuatan semi konduktor
·
Untuk
bahan mengkilap semir
Dampak :
Debunya berdampak menyebabkan iritasi paru-paru jika dihirup
Menyebabkan efek pernafasan kronis
Dapat mengiritasi kulit dan mata
5. Fosfor (P)
Manfaat :
·
Bahan
untuk membuat korek api
·
Sebagai
komponen dalam zat pemadam kebakaran
·
Pembuatan
racun tikus
Dampak :
·
Terlalu banyak fosfat dapat menyebabkan
masalah kesehatan seperti kerusakan ginjal dan osteoporosis.
·
Fosfor putih dapat menyebabkan kulit
terbakar dengan uapnya bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, atau ginjal.
6. Sulfur (S)
Manfaat :
·
Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
·
Digunakan
dalam baterai
·
Dipakai
pada fungisida dan pembuatan pupuk
Dampak :
·
Menimbulkan
bau menyengat dan sering beracun
·
Memicu
iritasi mata dan tenggorokan, kerusakan otak, serta kerusakan sistem saraf
·
Dapat
memicu kerusakan janin dan cacat bawaan
7.
Chlor
(Cl)
Manfaat :
·
Dipakai
pada proses pemurnian air
·
Cl2
dipakai pada disinfektan
·
KCl
digunakan sebagai pupuk
·
NH4Cl
digunakan sebagai pengisi batere
·
Digunakan
untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
·
Dipakai
untuk membunuh bakteri pada air minum
Dampak :
·
Klorin
berbahaya ketika memasuki tubuh saat terhirup bersama dengan udara yang
terkontaminasi atau ketika tertelan bersama dengan makanan atau air yang
terkontaminasi
·
Menghirup
uap klorin bisa merugikan sistem pernafasan. Keluhan akan bervariasi mulai dari
batuk, nyeri dada.
8.
Argon
(Ar)
Manfaat :
·
Sebagai
pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
·
Dipakai
dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
·
Untuk
mendeteksi sumber air tanah
Dampak :
·
Bila
terhirup dapat menyebabkan lemas karena kekurangan oksigen akibat didesak oleh
argon
·
Menimbulkan
pusing, sesak nafas, mual, muntah, kehilangan kesadaran, hingga kematian
KESIMPULAN
·
Unsur-unsur yang ada
di dalam periode ketiga terdiri dari unsur logam (Na, Mg, Al), metaloid (Si),
nonlogam (P, S, Cl), dan gas mulia (Ar).
·
Keelektronegatifan
unsur-unsur periode ketiga semakin ke kanan semakin besar diakibatkan oleh
jari-jari atomnya yang semakin ke kanan semakin mengecil.
·
Kekuatan ikatan antar
atom dalam logam meningkat (dari Na ke Al). Hal ini berkaitan dengan
pertambahan electron valensinya. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah
kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al.
·
Silikon merupakan
semi-konduktor/isolator karena termasuk metaloid. Unsur ini mempunyai ikatan
kovalen yang sangat besar, begitu juga dengan fosfor, belerang, dan klorin yang
merupakan isolator karena termasuk non-logam.
·
Dari kiri kekanan
umumnya energi ionisasi cenderung meningkat hal ini disebabkan karena jumlah
kulit yang terisi pada unsur-unsur periode tiga tetap sedangkan jumlah elektron
valensi yang mengisi kulit terluar semakin banyak sehingga gaya tarik inti
semakin kuat dan sehingga kereaktifannya juga menurun.
·
Energi Ionisasi juga
berpengaruh pada sifat asam dan basa. Semakin tinggi maka semakin sukar melepas
electron. Pada dasarnya sifat basa berkurang dari kiri ke kanan.