Jumat, 12 Februari 2016

Metodologi Perancangan Database untuk Data Warehouse


Metodologi Perancangan Database untuk Data Warehouse

Menurut Kimball ada sembilan tahap metodologi dalam perancangan database untuk data warehouse, yaitu :

          Langkah 1 : Pemilihan proses
  Data mart yang pertama kali dibangun haruslah data mart yang dapat dikirim tepat waktu dan dapat menjawab semua pertanyaan bisnis yang penting
  Pilihan terbaik untuk data mart yang pertama adalah yang berhubungan dengan sales, misalproperty sales, property leasing,property advertising.

Langkah 2 : Pemilihan sumber
  Untuk memutuskan secara pasti apa yang diwakili atau direpresentasikan oleh sebuah tabel fakta.
  Misal, jika sumber dari sebuah tabel fakta properti sale adalah properti sale individual maka sumber dari sebuah dimensi pelanggan berisi rincian pelanggan yang membeli properti utama

Langkah 3 : Mengidentifikasi dimensi
  Set dimensi yang dibangun dengan baik, memberikan kemudahan untuk memahami dan menggunakan data mart
  Dimensi ini penting untuk menggambarkan fakta-fakta yang terdapat pada tabel fakta
  Misal, setiap data pelanggan pada tabel dimensi pembeli dilengkapi dengan id_pelanggan,no_pelanggan,tipe_pelanggan,tempat_tinggal, dan lain sebagainya.
  Jika ada dimensi yang muncul pada dua data mart,kedua data mart tersebut harus berdimensi sama,atau paling tidak salah satunya berupa subset matematis dari yang lainnya.
  Jika sebuah dimensi digunakan pada dua data mart atau lebih,dan dimensi ini tidak disinkronisasi,maka keseluruhan data warehouse akan gagal, karena dua data mart tidak bisa digunakan secara bersama-sama

Langkah 4 : Pemilihan fakta
  Sumber dari sebuah tabel fakta menentukan fakta mana yang bisa digunakan dalam data mart.
  Semua fakta harus diekspresikan pada tingkat yang telah ditentukan oleh sumber


Langkah 5 : Menyimpan pre-kalkulasi di tabel fakta
  Hal ini terjadi apabila fakta kehilangan statement

Langkah 6 : Melengkapi tabel dimensi
  Pada tahap ini kita menambahkan keterangan selengkap-lengkapnya pada tabel dimensi
  Keterangannya harus bersifat intuitif dan mudah dipahami oleh pengguna

Langkah 7 : Pemilihan durasi database
  Misalnya pada suatu perusahaan asuransi, mengharuskan data disimpan selama 10 tahun atau lebih

Langkah 8 : Menelusuri perubahan dimensi yang perlahan
  Ada tiga tipe perubahan dimensi yang perlahan, yaitu :
o   Tipe 1. Atribut dimensi yang telah berubah tertulis ulang
o   Tipe 2. Atribut dimensi yang telah berubah menimbulkan sebuah dimensi baru
o   Tipe 3. Atribut dimensi yang telah berubah menimbulkan alternatif sehingga nilai atribut lama dan yang baru dapat diakses secara bersama pada dimensi yang sama.

Langkah 9 : Menentukan prioritas dan mode query
  Pada tahap ini kita menggunakan perancangan fisik.


Dengan langkah-langkah tadi, seharusnya kita bisa membangun sebuah data warehouse yang baik.


Daftar Pustaka

http://en.wikipedia.org/wiki/Decision_support_system

Conolly,Thomas dan Begg Carolyn(2002). Database systems – A Practical Approach to Design, Implementation and Management, edisi-3. Addison Wesley Longman.Inc., USA      

Fatansyah(2002). Buku Teks Ilmu Komputer – Basis Data, cetakan-4. Informatika

Inmon, W.H.(2002). Building the Data Warehouse,edisi-3. Wiley Computer Publishing.

Kimball,R.,Merz, R (1998). The Data Warehouse Lifecycle Toolkit. Expert Methods for Designing, Developing and Deploying Data Warehouses. Wiley Computer Publishing, Canada.

Mcleod,Raymond(1996). Sistem Informasi Manajemen, Jilid-1. Terjemahan Teguh,H. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Nolan,Sean And Huguelet, Tom(2000).Microsoft SQL Server 7.0 Data Warehousing Training Kit. Microsoft Prees, USA

Poe, Vidette(1998). Building Data Warehouse for Decision Support, edisi-2. Prentice Hall.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar