Minggu, 14 Februari 2016

Proposal Penelitian


Proposal Penelitian
Judul:
“Pengaruh Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi dan Prestasi Siswa Di MI RINGINSARI”
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“METODOLOGI PENELITIAN”

Dosen pengampu:
Dr.Ali Anwar, M.A.g





Disusun Oleh :
ROHMAN NASTA’IN (9321 088 10)

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2014


A.Latar Belakang
Dewasa ini Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi Sumber DayaAlam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Dilihat dari letaknya,Indonesia terletak pada posisi strategis, yang seharusnya sebagai modal untukmenjadi bangsa yang maju dan sejahtera. Namun saat ini Indonesia belumsepenuhnya dapat menjadi Negara besar yang mempunyai kemandirian, baikdalam bidang ekonomi, politik, maupun pertahanan keamanan.
Pendidikan disekolah merupakan kewajiban bagi seluruh warga Negara Indonesia, untuk itu pemerintah telah mencanangkan Wajib Belajar 9 Tahun. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang mnyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi individu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan pada zaman globalisasi. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai macam cara salah satunya pendidikan di sekolah. Menurut Suharsimi Arikunto (1997:4) menyebutkan bahwa dalam proses pendidikan ada lima faktor yang berpengaruh yaitu:
(1) guru dan personil lainnya,
(2) bahan pelajaran,
(3) metode mengajar dan sistem evaluasi,
(4) sarana penunjang dan
(5) sistem administrasi. Kelima faktor tersebut di lingkungan sekolah.

Dalam proses pembelajaran faktor motivasi anak dalam belajarmenjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi dan diselesaikan olehseorang guru. Selain bertugas untuk menyampakan materi pelajaran, gurujuga berkewajiban untuk membankitkan motivasi belajar siswa.Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorongterjadinya proes belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat menjadilemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motovasi belajar akan melemahkan prestasi pada siswa.
Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain; cita-citaatau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungansiswa, unsure-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya gurudalam membelajarkan siswa.
Salah satu unsur yang mempengaruhi motivasi belajar di atas yaitukondisi lingkungan siswa. Kondisi lingkungan siswa ini termasuk kondisiekonomi orang tua. Kondisi ekonomi orang tua sangat berpengaruh terhadapmotivasi belajar siswa, baik positif maupun negatif.
MIN/SD merupakan madarasah/sekolah seperti padaumumnya. Dimana terdapat komponen-komponen pendidikan seperti,pendidik, peeserta didik, kurikulum, sarana-prasarana. Namun menurutpeneliti madrasah/sekolah ini memiliki karekteristik yang berbedadibandingkan dengan madrasah pada umumnya.
Karakter berbeda itu terletak pada hampir sebagian besar latarbelakang ekonomi keluarga siswa, tergolong ekonomi lemah. Sebagian besarpekerjaan orang tua siswa buruh tani. Hal tersebut setidaknya berpengaruhterhadap motivasi belajar siswa.
Dari latar belakang inilah penulis tertarik untuk mengadakan kajianlebih mendalam tentang skripsi yang berjudul “pengaruh ekonomi orang tua terhadap motivasi dan prestasi siswa Di sekolah”

B.Rumusan Masalah
Adapun permasalahan tersebut dirumuskan sebagai berikut :
1.Bagaimana tingkat ekonomi orang tua dari siswa  ?
2.Apa sajakah tujuan dan manfaat penelitian tersebut?
3.Adakah pengaruh tingkat perekonomian orang tua terhadap motivasi dan prestasi siswa?
4.bagaimana metode penelian tersebut dan instrumenya,?

C.Tujuan Penelitian
1.Mengetahui tingkat perekonomian orang tua dari siswa 
2.Mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi motivasi dan prestasi siswa 3.Mengetahui pengaruh tingkat perekonomian orang tua terhadap motivasi dan prestasi siswa di Sekolah
4.Mengetahui ada berapakah siswa yang motivasi dan prestasi tinggi dengan tingkat perekonomian orang tua menengah ke atas
5.Mengetahui ada berapakah siswa yang motivasi dan prestasinya rendah dengan tingkat perekonomian orang tua menengah ke bawah

D.Manfaat & Kegunaan Penelitian
Selain tujuan tersebut diatas,penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berkepentingan dengan permasalahan yang ditiliti,yakni antara lain:
1.Bagi Peneliti
Selain menambah luas pengetahuan peneliti sendiri,hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan dalam penelitian sejenis,yang objeknya lebih luas.
hasil penelitian ini dapat menjadi sarana belajar untuk jadi seorang pendidik agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar yang diharapkan memuaskan.
 
2.Bagi Guru Pengajar
Hasil penelitian ini dijadikan bahan pertimbangan untuk lebih giat mengembangkan kegiatan pengajaran dan motivasi sehingga sasaran utama,yaitu motivasi dan prestasi dapat meningkat.
3.Bagi Kepala Sekolah
Hasil ini dijadikan untuk mengetahui keadaan siswa khususnya mengenai motivasi dan prestasi,apakah ada pengaruh antara tingkat perekonomian orang tua terhadap motivasi dan prestasi siswa

E.Hipotesis Penelitian
Untuk memudahkan pembahasan dan penelusuran permasalahan yang ada dalam skripsi ini,penulis mengunakan hipotesis-hipotesis yang perlu diuji kebenarannya,adapun hipotesis tersebut ialah :
1.Hipotesis Alternatif (Ha) terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat perekonomian orang tua dengan motivasi dan prastasi siswa di sekolah
2.Hipotesis Nihil (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan tingkat perekonomian orang tua dengan motivasi dan prastasi siswa di sekolah

G.Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman,maka penulis menjelaskan beberapa kata atau istilah yang terdapat pada judul ini.Berkenaan dengan judul “Pengaruh Tingkat Perekonomian Orang Tua terhadap Motivasi dan Prestasi Siswa di sekolah”,maka perlu dijelaskan maksud dan istilah-istilah yang terdapat dalam judul tersebut.
Adapun Istilah yang dimaksud :
1.Motivasi
Suatu kecenderungan di dalam individu untuk bertindak mencapai suatu tujuan yang kongrit guna memuaskan kebutuhan.
motivasi belajar adalah sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu hal yang diwujudkan dalam sebuah tindakan untuk melakukan kegiatan belajar dalam mencapai sebuah tujuan yang diharapkan.

cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar adalah:

1)            Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik.

2)            Hadiah,  namun dengan pemberian hadiah tidak semua senang, karena hadiah tersebut tidak akan menarik bagi siswa yang tidak berbakat dalam suatu pekerjaan.

3)             Persaingan/kompetisi, dengan persaingan individual maupun kelompok dapat  meningkatkan kegiatan belajar siswa.

4)             Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merassakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.

5)             Memberi ulangan, hal ini dilesaikan tugas sebabkan para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahuai akan ada ulangan.

6)             Memberitahukan hasil, hal ini aka mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama kalau terjadi kemajuan.

7)             Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan bentuk penguatan positif.

8)             Hukuman, dengan pemberian hukuman yang tepat dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

9)             Hasrat belajar, dengan adanya hasrat belajar yang tumbuh dari dalam diri siswa itu sendiri, maka hasil belajar akan lebih baik.

10)         Minat, minat adalah motivasi pokok yang timbul karena kebutuhan.

11)         Tujuan yang diakui, dengan memahami tujuan yang akan dicapai, maka akan mempermudah untuk menimbulkan gairah belajar siswa.
 2.Prestasi
Hasil yang diperoleh dari proses belajar mengajar

H.Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis regresi. Ragam penelitian ini adalah penelitian yang terstruktur yag dimulai dari pengujian hipotesis, sedangkan jenis penelitian bersifat non eksperimental. Penelitian korelasional untuk mengetahui bagaimana pengaruh ekonomiorang tua.(X), terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y).

Pengumpulan data variabel bebas dan variable terikat dilakukan dengan angket. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui predictor yang paling kuat dan predictor yang paling lemah diantara variable bebas terhadap variable terikat.

1.Rancangan & Jenis Penelitian
Proposal ini terdiri dari 2 variabel :
a.Tingkat perekonomian orang tua sebagai variabel yang mempengaruhi / menyebabkan timbulnya variabel terikat.
b.Motivasi dan prestasi sebagai variabel terikat oleh kondisi / variabel lainnya.
2.Populasi dan Sampel Penelitian
Yang menjadi populasi penelitian dalam proposal ini meliputi seluruh siswa.Jumlah dari seluruh siswa.Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel sebanyak ¼ nyajumlah siswa.
3.Instrumen
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data. Instrumen pada penelitian kuantitatif menggunakan angket, lembar observasi atau lainya. Penelitian ini menggunakan angket tertutup dimana jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih. Angket ini menggunakan skala libert. Menurut Sugiyono (2010:134) skala likerrt digunakan untuk mengukur sikapa atau pendapat seseorang atau sejumlah kelompok terhadap sebuah fenomena sosial dimana jawaban setiap item instrument mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Pengisian angket ini dengan cara setiap responden harus memilih satu diantara 4 alternatif jawaban yang ada dari masing-masing item, tidak ada jawaban benar atau salah, setiap jawaban mempunyai skor berbeda. Melalui skala Likert variable-variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator.  Adapun skoruntuk masing-masing alternatf jawaban adalah:


a.       Variabel Motivasi Belajar dan Metode pembelajaran guru

1)        Skor 1 untuk alternatif jawaban Tidak Sesuai

2)        Skor 2 untuk alternatif jawaban Kurang Sesuai

3)        Skor 3 untuk alternatif jawaban Sesuai

4)        Skor 4 untuk alternatif jawaban Sangat Sesuai



b.      Variabel Lingkungan Sekolah

1)   Skor 1 untuk alternatif jawaban Kurang Baik

2)   Skor 2 untuk alternatif jawaban Cukup Baik

3)   Skor 3 untuk alternatif jawaban Baik

4)   Skor 4 untuk alternatif jawaban Sangat Baik

Adapun kisi-kisi penyusunan instrumen angket adalah sebagai berikut:

1.    Lingkungan Sekolah
Indikator dari angket variabel Lingkungan sekolah dapat dilihat dari table berikut ini:

No Indikator No.item jumlah
1 Keadaan sekitar sekolah
2 Keadaan gedung    sekolah &  fasilitas sekolah
3 Sarana & prasarana sekolah.
4 Suasana sekolah
5 Relasi siswa dengan teman-temanya
6 Relasi siswa dengan guru
7 Relasi siswa dengan staf sekolahan
8 Tata tertib di sekolah

   *nomor item dengan pertanyaan negatif.

2. Peran guru dalam proses pembelajaran Di Sekolah

Indikator dari angket variabel Metode pembelajaran guru dapat dilihat dari table berikut ini:

No Indikator                                   No.item         Jumlah
1 Sebagai informatory
2 Sebagai organisator
3 Sebagai motivator
4 Sebagai director
5 Sebagai inisiator
6 Sebagi transmitter
7 Sebagai fasilisator
8 Sebagai mediator
9 Sebagai evaluator

              *nomor item dengan pertanyaan negatif.

3.      Motivasi Belajar

     Indikator dari angket variabel Motivasi belajar dapat dilihat dari table berikut ini:

No Indikator                                                               No.item jumlah
1 Tekun menghadapi tugas
2 Ulet menghadapi kesulitan.
3 Keinginan mendalami materi yang diberikan.
4 Senang dan rajin penuh semangat.
5 Dapat mempertahankan pendapatnya
6 Berprestasi sebaik mungkin.
7 Senang mencari dan memecahkan masalah.
8 Minat terhadap masalah yang belum diketahui












               *nomor item dengan pertanyaan negatif.


   a.  Validitas Instrumen

          Validitas instrument berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi alat ukur yang digunakannya. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika benar-benar sesuai dan menjawab tentang variabel yang diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau keahlian suatu instrument. 

          Validitas isi dilakukan dengan mengembangkan kisi-kisi instrument menjadi butir-butir (item) pertanyaan. Sehubungan validitas alat ukur, 
Peniliti dalam menciptakan metode penelitian menggunakan instrumen atau alat agar data yang diperoleh lebih baik.
Untuk mengumpulkan data pada proposal ini peniliti metode angket,wawancara,observasi,dan dokumentasi.
a.Pertanyaan tertulis
Menggunakan angket.Pertanyaan tertulis tersebut ditunjukkan kepada responden dan dijawab.
b.Pedoman Wawancara
Menanyai beberapa hal kepada siswa maupun guru pengajar.
c.Check List
Check list digunakan peneliti untuk menandai pada daftar tentang jenis kegiatan maupun dokumen yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan responden.
4.Pengumpulan Data
a.Angket = ada angket terbuka dan tertutup/ langsung ada jawaban yang sudah diberikan dan ada yang dijawab sendiri
b.Interview = dalam hal ini peneliti menggunakan wawancara kepada guru dan siswa
c.Observasi = dijadikan pelengkap memperoleh data
d.Dokumentasi= meliputi ulangan harian,raport tengah semester maupun rapor akhir semester
5.Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yag dilakukan untuk mengolah data agar dihasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisa deskriptif dan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi dua prediktor.

Jumat, 12 Februari 2016

Struktur Data Warehouse


Struktur Data Warehouse

Seperti yang kita lihat sebelumnya pada arsitektur data warehouse, ada beberapa struktur yang spesifik terdapat pada bagian warehouse manager. Bagian tersebut merupakan struktur data warehouse.

Menurut Poe, Vidette, data warehouse memiliki struktur yang spesifik dan  mempunyai perbedaan dalam tingkatan detail data  dan umur data.





Komponen dari struktur data warehouse adalah:
   Current detail data
Current detail data merupakan data detil yang aktif saat ini,mencerminkan keadaan yang sedang berjalan dan merupakan level terendah dalam data warehouse. Didalam area ini warehouse menyimpan seluruh detail data yang terdapat pada skema basis data. Jumlah data sangat besar sehingga memerlukanstorage yang besar pula dan dapat diakses secara cepat. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah kerumitan untuk mengatur data menjadi meningkat dan biaya yang diperlukan menjadi mahal.
Berikut ini beberapa alasan mengapa current detail data menjadi perhatian utama :
1.    Menggambarkan kejadian yang baru terjadi dan selalu menjadi perhatian utama
2.    Sangat banyak jumlahnya dan disimpan pada tingkat penyimpanan terendah.
3.    Hampir selalu disimpan dalam storage karena cepat di akses  tetapi mahal dan kompleks dalam pengaturannya.
4.    Bisa digunakan dalam membuat rekapitulasi sehingga current detail data  harus akurat.

   Older detail data
Data ini merupakan data historis dari current detail data, dapat berupa hasil cadangan atau archive data yang disimpan dalam storage terpisah. Karena bersifat back-up(cadangan), maka biasanya data disimpan dalam storage alternatif seperti tape-desk.
Data ini biasanya memilki tingkat frekuensi akses yang rendah. Penyusunan file atau directorydari data ini di susun berdasarkan umur dari data yang bertujuan mempermudah untuk pencarian atau pengaksesan kembali.

   Lighlty summarized data
Data ini merupakan ringkasan atau rangkuman dari current detail data. Data ini dirangkum berdasar periode atau dimensi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Ringkasan dari current detail data  belum bersifat total summary.Data-data ini memiliki detil tingkatan yang lebih tinggi dan mendukung kebutuhan warehouse pada tingkat departemen. Tingkatan data ini di sebut juga dengan data mart. Akses terhadap data jenis ini banyak  digunakan untuk view suatu kondisi yang sedang atau sudah berjalan.

   Highly summarized data
Data ini merupakan tingkat lanjutan dari Lightly summarized data, merupakan hasil ringkasan yang bersifat totalitas, dapat di akses misal untuk melakukan analisis perbandingan data berdasarkan urutan waktu tertentu dan analisis menggunakan data multidimensi.
   Metadata
Metadata bukan merupakan data hasil kegiatan seperti keempat jenis data diatas. Menurut Poe, metadata adalah ‘data tentang data’ dan menyediakan informasi tentang struktur data dan hubungan antara struktur data di dalam atau antara storage(tempat penyimpanan data).
Metadata berisikan data yang menyimpan proses perpindahan data meliputi database structure,contents,detail data dan summary data, matrics,versioning, aging criteria,versioning, transformation criteria. Metadata khusus dan memegang peranan yang sangat penting  dalam data warehouse.

Metadata sendiri mengandung :
  Struktur data
Sebuah direktori yang membantu user untuk melakukan analisis Decission Support System dalam pencarian letak/lokasi dalam data warehouse.
  Algoritma
Algoritma digunakan untuk summary data. Metadata sendiri merupakan panduan untuk algoritma dalam melakukan pemrosesan summary data antara current detail data dengan lightly summarized data dan antara lightly summarized data dengan hightly summaried data.
  Mapping
Sebagai panduan pemetaan(mapping) data pada saat data di transform/diubah dari lingkup operasional menjadi lingkup data warehouse.

Metodologi Perancangan Database untuk Data Warehouse


Metodologi Perancangan Database untuk Data Warehouse

Menurut Kimball ada sembilan tahap metodologi dalam perancangan database untuk data warehouse, yaitu :

          Langkah 1 : Pemilihan proses
  Data mart yang pertama kali dibangun haruslah data mart yang dapat dikirim tepat waktu dan dapat menjawab semua pertanyaan bisnis yang penting
  Pilihan terbaik untuk data mart yang pertama adalah yang berhubungan dengan sales, misalproperty sales, property leasing,property advertising.

Langkah 2 : Pemilihan sumber
  Untuk memutuskan secara pasti apa yang diwakili atau direpresentasikan oleh sebuah tabel fakta.
  Misal, jika sumber dari sebuah tabel fakta properti sale adalah properti sale individual maka sumber dari sebuah dimensi pelanggan berisi rincian pelanggan yang membeli properti utama

Langkah 3 : Mengidentifikasi dimensi
  Set dimensi yang dibangun dengan baik, memberikan kemudahan untuk memahami dan menggunakan data mart
  Dimensi ini penting untuk menggambarkan fakta-fakta yang terdapat pada tabel fakta
  Misal, setiap data pelanggan pada tabel dimensi pembeli dilengkapi dengan id_pelanggan,no_pelanggan,tipe_pelanggan,tempat_tinggal, dan lain sebagainya.
  Jika ada dimensi yang muncul pada dua data mart,kedua data mart tersebut harus berdimensi sama,atau paling tidak salah satunya berupa subset matematis dari yang lainnya.
  Jika sebuah dimensi digunakan pada dua data mart atau lebih,dan dimensi ini tidak disinkronisasi,maka keseluruhan data warehouse akan gagal, karena dua data mart tidak bisa digunakan secara bersama-sama

Langkah 4 : Pemilihan fakta
  Sumber dari sebuah tabel fakta menentukan fakta mana yang bisa digunakan dalam data mart.
  Semua fakta harus diekspresikan pada tingkat yang telah ditentukan oleh sumber


Langkah 5 : Menyimpan pre-kalkulasi di tabel fakta
  Hal ini terjadi apabila fakta kehilangan statement

Langkah 6 : Melengkapi tabel dimensi
  Pada tahap ini kita menambahkan keterangan selengkap-lengkapnya pada tabel dimensi
  Keterangannya harus bersifat intuitif dan mudah dipahami oleh pengguna

Langkah 7 : Pemilihan durasi database
  Misalnya pada suatu perusahaan asuransi, mengharuskan data disimpan selama 10 tahun atau lebih

Langkah 8 : Menelusuri perubahan dimensi yang perlahan
  Ada tiga tipe perubahan dimensi yang perlahan, yaitu :
o   Tipe 1. Atribut dimensi yang telah berubah tertulis ulang
o   Tipe 2. Atribut dimensi yang telah berubah menimbulkan sebuah dimensi baru
o   Tipe 3. Atribut dimensi yang telah berubah menimbulkan alternatif sehingga nilai atribut lama dan yang baru dapat diakses secara bersama pada dimensi yang sama.

Langkah 9 : Menentukan prioritas dan mode query
  Pada tahap ini kita menggunakan perancangan fisik.


Dengan langkah-langkah tadi, seharusnya kita bisa membangun sebuah data warehouse yang baik.


Daftar Pustaka

http://en.wikipedia.org/wiki/Decision_support_system

Conolly,Thomas dan Begg Carolyn(2002). Database systems – A Practical Approach to Design, Implementation and Management, edisi-3. Addison Wesley Longman.Inc., USA      

Fatansyah(2002). Buku Teks Ilmu Komputer – Basis Data, cetakan-4. Informatika

Inmon, W.H.(2002). Building the Data Warehouse,edisi-3. Wiley Computer Publishing.

Kimball,R.,Merz, R (1998). The Data Warehouse Lifecycle Toolkit. Expert Methods for Designing, Developing and Deploying Data Warehouses. Wiley Computer Publishing, Canada.

Mcleod,Raymond(1996). Sistem Informasi Manajemen, Jilid-1. Terjemahan Teguh,H. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Nolan,Sean And Huguelet, Tom(2000).Microsoft SQL Server 7.0 Data Warehousing Training Kit. Microsoft Prees, USA

Poe, Vidette(1998). Building Data Warehouse for Decision Support, edisi-2. Prentice Hall.

Hubungan Data Warehouse Dengan DSS,

Hubungan Data Warehouse Dengan DSS

1. Definisi Decision Support System
Istilah dari decision support system telah digunakan dengan banyak cara (Alter 1980) dan menerima banyak definisi yang berbeda menurut pandangan dari sang penulis (Druzdzel dan Flynn 1999). Finlay (1994) dan lainnya mendefiniskan DSS kurang lebih sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Turban (1995) mendefinisikan secara lebih spesifik dengan, sesuatu yang interaktif,flexible dan dapat menyesuaikan diri(adaptable) dari sistem informasi berdasarkan komputer, khususnya pengembangan untuk mendukung pemecahan masalah dari non-struktur management, untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Dengan menggunakan data, mendukung antar muka yang mudah digunakan dan memberikan wawasan untuk sang pengambil keputusan.
Definisi lainnya bisa jadi gugur dibandingkan dengan dua pandangan ekstrim berikut, Keen dan Scott Morton (1978), DSS adalah dukungan berdasar kan komputer  untuk para pengambil keputusan management yang berurusan dengan masalah semi-struktur. Sprague dan Carlson (1982), DSS adalah  sistem berdasarkan komputer interaktif yang membantu para pengambil keputusan  menggunakan data dan model-model untuk memecahkan masalah yang tak terstruktur(unstructured problem). Menurut Power (1997), istilah DSS mengingatkan suatu yang berguna dan istilah inklusif untuk banyak jenis sistem informasi yang mendukung pembuatan pengambilan keputusan. Dia dengan penuh humor menambahkan bahwa jika suatu sistem komputer yang bukan OLTP, seseorang akan tergoda untuk menyebutnya sebagai DSS.
Seperti yang kita lihat, DSS memiliki banyak arti dengan maksud yang kurang lebih hampir sama, yaitu suatu sistem komputer yang berguna bagi para pengambil keputusan untuk memecahkan masalah mereka yang kurang lebih berhadapan dengan masalah non-struktur atau semi-struktur.
2. Hubungan antar DSS dengan Data Warehouse
       
          Setelah kita lihat dan selami tentang data warehouse, kita dapat menyimpulkan bahwa data warehouse adalah sebuah model database yang berguna untuk menyimpan dan memproses data dengan pendekatan kepada kegunaan data dalam pengambilan keputusan bagi EIS atau DSS.

          Sebuah DSS (tergantung dengan yang disupport-nya)membutuhkan data warehouse agar dapat menjalankan kerjanya dengan baik. Dan memang data warehouse sendiri dibangun untuk memenuhi kebutuhan DSS.

3. Contoh Data Warehouse Yang Ada
          Contoh dari data warehouse yang digunakan bersamaan dengan DSS, misalkan saja pegawai peminjaman bank memverikasi data peminta pinjaman atau suatu perusahaan engineer melakukan tawar menawar dalam beberapa project dan ingin tahu jika dia bisa kompetitive dalam harga terhadap para pesaingnya.

          Contoh yang lain masih lebih banyak lagi, yang kesemuanya membutuhkan kecepatan dalam pengambilan keputusan dan kemudahan dalam penggunaannya.


Daftar Pustaka

http://en.wikipedia.org/wiki/Decision_support_system

Conolly,Thomas dan Begg Carolyn(2002). Database systems – A Practical Approach to Design, Implementation and Management, edisi-3. Addison Wesley Longman.Inc., USA      

Fatansyah(2002). Buku Teks Ilmu Komputer – Basis Data, cetakan-4. Informatika

Inmon, W.H.(2002). Building the Data Warehouse,edisi-3. Wiley Computer Publishing.

Kimball,R.,Merz, R (1998). The Data Warehouse Lifecycle Toolkit. Expert Methods for Designing, Developing and Deploying Data Warehouses. Wiley Computer Publishing, Canada.

Mcleod,Raymond(1996). Sistem Informasi Manajemen, Jilid-1. Terjemahan Teguh,H. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Nolan,Sean And Huguelet, Tom(2000).Microsoft SQL Server 7.0 Data Warehousing Training Kit. Microsoft Prees, USA

Poe, Vidette(1998). Building Data Warehouse for Decision Support, edisi-2. Prentice Hall.


Karakteristik Data Warehouse

Karakteristik Data Warehouse

Karakteristik data warehouse menurut Inmon, yaitu :
1. Subject Oriented (Berorientasi subject)
Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse didesain untuk menganalisa data berdasarkan subject-subject tertentu dalam organisasi,bukan pada proses atau fungsi aplikasi tertentu.

Data warehouse diorganisasikan disekitar subjek-subjek utama dari perusahaan(customers,products dan sales) dan tidak  diorganisasikan pada area-area aplikasi utama(customer invoicing,stock control dan product sales). Hal ini dikarenakan kebutuhan dari data warehouse untuk menyimpan data-data yang bersifat sebagai penunjang suatu keputusan, dari pada aplikasi yang berorientasi terhadap data.
Jadi dengan kata lain, data yang disimpan adalah berorientasi kepada subjek bukan terhadap proses. Secara garis besar perbedaan antara data operasional dan data warehouse yaitu :

Data Operasional Data Warehouse
Dirancang berorientasi hanya pada aplikasi dan fungsi tertentu Dirancang berdasar pada subjek-subjek tertentu(utama)
Focusnya pada desain database dan proses Focusnya pada pemodelan data dan desain data
Berisi rincian atau detail data Berisi data-data history yang akan dipakai dalam proses analisis
Relasi antar table berdasar aturan terkini(selalu mengikuti rule(aturan) terbaru) Banyak aturan bisnis dapat tersaji antara tabel-tabel



2. Integrated (Terintegrasi)
Data Warehouse dapat menyimpan data-data yang berasal dari sumber-sumber yang terpisah kedalam suatu format yang konsisten dan saling terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecah-pecah karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri.

Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan berbagai cara sepeti konsisten dalam penamaan variable,konsisten dalam ukuran variable,konsisten dalam struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data.

Contoh pada lingkungan operasional terdapat berbagai macam aplikasi yang mungkin pula dibuat oleh developer yang berbeda. Oleh karena itu, mungkin dalam aplikasi-aplikasi tersebut ada variable yang memiliki maksud yang sama tetapi nama dan format nya berbeda. Variable tersebut harus dikonversi menjadi nama yang sama dan format yang disepakati bersama. Dengan demikian tidak ada lagi kerancuan karena perbedaan nama, format dan lain sebagainya. Barulah data tersebut bisa dikategorikan sebagai data yang terintegrasi karena kekonsistenannya.



Integrasi Data Warehouse




 Sumber :http://www.cait.wustl.edu/papers/prism/vol1_no1/integration/home.html


3. Time-variant (Rentang Waktu)
Seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan akurat atau valid pada rentang waktu tertentu. Untuk melihat interval waktu yang digunakan dalam mengukur keakuratan suatu data warehouse, kita dapat menggunakan cara antara lain :
  Cara yang paling sederhana adalah menyajikan data warehouse pada rentang waktu tertentu, misalnya antara 5 sampai 10 tahun ke depan.
  Cara yang kedua, dengan menggunakan variasi/perbedaan waktu yang disajikan dalam data warehouse baik implicit maupun explicit secara explicit dengan unsur waktu dalam hari, minggu, bulan dsb. Secara implicit misalnya pada saat data tersebut diduplikasi pada setiap akhir bulan, atau per tiga bulan. Unsur waktu akan tetap ada secara implisit didalam data tersebut.
  Cara yang ketiga,variasi waktu yang disajikan data warehouse melalui serangkaian snapshot yang panjang. Snapshot merupakan tampilan dari sebagian data tertentu sesuai keinginan pemakai dari keseluruhan data yang ada bersifat read-only.





4. Non-Volatile
Karakteristik keempat dari data warehouse adalah non-volatile,maksudnya data pada data warehouse tidak di-update secara real time tetapi di refresh dari sistem operasional secara reguler. Data yang baru selalu  ditambahkan sebagai suplemen bagi database itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan. Database tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini, kemudian secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.

Berbeda dengan database operasional yang dapat melakukan update,insert dan delete terhadap data yang mengubah isi dari database sedangkan pada data warehouse hanya ada dua kegiatan memanipulasi data yaitu loading data (mengambil data) dan akses data (mengakses data warehouse seperti melakukan query atau menampilan laporan yang dibutuhkan, tidak ada kegiatan updating data).



Daftar Pustaka

Conolly,Thomas dan Begg Carolyn(2002). Database systems – A Practical Approach to Design, Implementation and Management, edisi-3. Addison Wesley Longman.Inc., USA       

Fatansyah(2002). Buku Teks Ilmu Komputer – Basis Data, cetakan-4. Informatika

Inmon, W.H.(2002). Building the Data Warehouse,edisi-3. Wiley Computer Publishing.

Kimball,R.,Merz, R (1998). The Data Warehouse Lifecycle Toolkit. Expert Methods for Designing, Developing and Deploying Data Warehouses. Wiley Computer Publishing, Canada.

Mcleod,Raymond(1996). Sistem Informasi Manajemen, Jilid-1. Terjemahan Teguh,H. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Nolan,Sean And Huguelet, Tom(2000).Microsoft SQL Server 7.0 Data Warehousing Training Kit. Microsoft Prees, USA

Poe, Vidette(1998). Building Data Warehouse for Decision Support, ed




Istilah-istilah yang berkaitan dengan data warehouse

Istilah-istilah yang berkaitan dengan data warehouse :
1. Data Mart
Adalah suatu bagian pada data warehouse yang mendukung pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau operasi pada suatu perusahaan.

2. On-Line Analytical Processing(OLAP)
Merupakan suatu pemrosesan database yang menggunakan tabel fakta dan dimensi untuk dapat menampilkan berbagai macam bentuk laporan, analisis, query dari data yang berukuran besar.

3. On-Line Transaction Processing(OLTP)
Merupakan suatu pemrosesan yang menyimpan data mengenai kegiatan operasional transaksi sehari-hari.

4. Dimension Table
Tabel yang berisikan kategori dengan ringkasan data detail yang dapat dilaporkan. Seperti laporan laba pada tabel fakta  dapat dilaporkan sebagai dimensi waktu(yang berupa perbulan, perkwartal dan pertahun).

5. Fact Table
Merupakan tabel yang umumnya mengandung angka dan data history dimana key (kunci) yang dihasilkan sangat unik, karena key tersebut terdiri dari foreign key(kunci asing) yang merupakan primary key (kunci utama) dari beberapa dimension table yang berhubungan.

6. DSS
Merupkan sistem yang menyediakan informasi kepada pengguna yang menjelaskan bagaimana sistem ini dapat menganalisa situasi dan mendukung suatu keputusan yang baik.

,

Data Warehouse,

Definisi Data Warehouse
 I.1. Pengertian Data, Informasi dan Database
Sebelum kita membahas tentang data warehouse, hal yang harus dipahami terlebih dahulu yaitu pengertian tentang data,informasi dan database.


Menurut Steven Alter, data merupakan fakta,gambar atau suara yang mungkin atau tidak berhubungan atau berguna bagi tugas tertentu.

Menurut McLeod, data terdiri dari fakta-fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan informasi adalah data yang sudah diproses atau data yang memiliki arti.

Disini kita dapat melihat bahwa data merupakan suatu bentuk keterangan-keterangan yang belum diolah atau dimanipulasi sehingga belum begitu berarti bagi sebagian pemakai. Sedangkan informasi merupakan data yang sudah di olah sehingga memiliki arti.

Menurut James A. O’Brien Database adalah suatu koleksi terintegrasi dimana secara logika berhubungan dengan record dari file.

Menurut Fatansyah, Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan(redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Jadi Database adalah tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika, sehingga bisa digunakan untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Sedangkan data yang diperoleh suatu organisasi atau perusahaan umumnya didapat dari kegiatan operasional sehari-hari atau hasil dari transaksi.

Dari perkembangan model database, muncullah apa yang disebut dengan data warehouse.

I.2. Pengertian Data Warehouse

Pengertian Data Warehouse dapat bermacam-macam namun mempunyai inti yang sama, seperti pendapat beberapa ahli berikut ini :

Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H., data warehouse adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management.

Menurut Vidette Poe, data warehouse merupakan database yang bersifat analisis dan read only yang digunakan sebagai fondasi dari sistem penunjang keputusan.

Menurut Paul Lane, data warehouse merupakan database relasional yang didesain lebih kepada query dan analisa dari pada proses transaksi, biasanya mengandung history data dari proses transaksi dan bisa juga data dari sumber lainnya. Data warehouse memisahkan beban kerja analisis dari beban kerja transaksi dan memungkinkan organisasi menggabung/konsolidasi data dari berbagai macam sumber.

Jadi, data warehouse merupakan metode dalam perancangan database, yang menunjang DSS(Decission Support System) dan EIS (Executive Information System). Secara fisik data warehouse adalah database, tapi perancangan data warehouse dan database sangat berbeda. Dalam perancangan database tradisional menggunakan normalisasi, sedangkan pada data warehouse normalisasi bukanlah cara yang terbaik.

Dari definisi-definisi yang dijelaskan tadi, dapat disimpulkan data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan untuk query dan analisisis, bersifat orientasi subjek, terintegrasi, time-variant,tidak berubah yang digunakan untuk membantu para pengambil keputusan.

Daftar Pustaka

http://en.wikipedia.org/wiki/Decision_support_system

Conolly,Thomas dan Begg Carolyn(2002). Database systems – A Practical Approach to Design, Implementation and Management, edisi-3. Addison Wesley Longman.Inc., USA      

Fatansyah(2002). Buku Teks Ilmu Komputer – Basis Data, cetakan-4. Informatika

Inmon, W.H.(2002). Building the Data Warehouse,edisi-3. Wiley Computer Publishing.

Kimball,R.,Merz, R (1998). The Data Warehouse Lifecycle Toolkit. Expert Methods for Designing, Developing and Deploying Data Warehouses. Wiley Computer Publishing, Canada.

Mcleod,Raymond(1996). Sistem Informasi Manajemen, Jilid-1. Terjemahan Teguh,H. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Nolan,Sean And Huguelet, Tom(2000).Microsoft SQL Server 7.0 Data Warehousing Training Kit. Microsoft Prees, USA

Poe, Vidette(1998). Building Data Warehouse for Decision Support, edisi-2. Prentice Hall.


Makalah Sistem Pendukung Keputusan,

Makalah Sistem Pendukung Keputusan
MAKALAH SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN







PENYUSUN












UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
2012








Abstrak

Data warehouse merupakan metode dalam perancangan database, yang menunjang DSS(Decission Support System) dan EIS (Executive Information System). Secara fisik data warehouse adalah database, tapi perancangan data warehouse dan database sangat berbeda. Dalam perancangan database tradisional menggunakan normalisasi, sedangkan pada data warehouse normalisasi bukanlah cara yang terbaik. Data warehouse juga sangat  memerlukan metadata. Definisi metadata itu sendiri secara sederhana adalah "data about data"
atau "data tentang data". Metadata diperlukan untuk digunakan dalam pengelolaan dan memberikan informasi tentang proses - proses di dalam data warehouse serta komponen - komponen berkaitan dengan data warehouse yang harus saling terintegrasi untuk mewujudkan karakteristik data warehouse yang subjectoriented, integrated, time-variant, dan non-volatile. Karena itu metadata juga harus memiliki kemampuan mempertukarkan informasi. Dengan sistem metadata ini dapat dibentuk aplikasi sistem pendukung keputusan yang lain seperti aplikasi OLPT dan sistem pengelolaan metadata.
Kata kunci : Data warehouse, Metadata, DSS, EIS, OLPT.




















Pendahuluan

Decision Support System merupakan suatu sistem yang berfungsi sebagai penunjang keputusan. Dengan adanya DSS, pekerjaan dari para pengambil keputusan akan lebih terbantu secara signifikan.

Makalah yang kami susun berikut ini menjelaskan suatu database yang biasa digunakan sebagai pengambil keputusan yaitu data warehouse. Dikarenakan banyak organisasi atau perusahaan kurang dapat menggunakan database operasional dalam mendukung secara langsung pengambilan keputusan.

Penyusun sadar dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu, kami menerima saran dan kritik yang membangun agar dikemudian hari kami dapat menyusun suatu makalah dengan lebih baik lagi.



















BAB I
Definisi Data Warehouse
 I.1. Pengertian Data, Informasi dan Database
Sebelum kita membahas tentang data warehouse, hal yang harus dipahami terlebih dahulu yaitu pengertian tentang data,informasi dan database.

Menurut Steven Alter, data merupakan fakta,gambar atau suara yang mungkin atau tidak berhubungan atau berguna bagi tugas tertentu.

Menurut McLeod, data terdiri dari fakta-fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan informasi adalah data yang sudah diproses atau data yang memiliki arti.

Disini kita dapat melihat bahwa data merupakan suatu bentuk keterangan-keterangan yang belum diolah atau dimanipulasi sehingga belum begitu berarti bagi sebagian pemakai. Sedangkan informasi merupakan data yang sudah di olah sehingga memiliki arti.

Menurut James A. O’Brien Database adalah suatu koleksi terintegrasi dimana secara logika berhubungan dengan record dari file.

Menurut Fatansyah, Database adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan(redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Jadi Database adalah tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika, sehingga bisa digunakan untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Sedangkan data yang diperoleh suatu organisasi atau perusahaan umumnya didapat dari kegiatan operasional sehari-hari atau hasil dari transaksi.

Dari perkembangan model database, muncullah apa yang disebut dengan data warehouse.

I.2. Pengertian Data Warehouse

Pengertian Data Warehouse dapat bermacam-macam namun mempunyai inti yang sama, seperti pendapat beberapa ahli berikut ini :

Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H., data warehouse adalah koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management.

Menurut Vidette Poe, data warehouse merupakan database yang bersifat analisis dan read only yang digunakan sebagai fondasi dari sistem penunjang keputusan.

Menurut Paul Lane, data warehouse merupakan database relasional yang didesain lebih kepada query dan analisa dari pada proses transaksi, biasanya mengandung history data dari proses transaksi dan bisa juga data dari sumber lainnya. Data warehouse memisahkan beban kerja analisis dari beban kerja transaksi dan memungkinkan organisasi menggabung/konsolidasi data dari berbagai macam sumber.

Jadi, data warehouse merupakan metode dalam perancangan database, yang menunjang DSS(Decission Support System) dan EIS (Executive Information System). Secara fisik data warehouse adalah database, tapi perancangan data warehouse dan database sangat berbeda. Dalam perancangan database tradisional menggunakan normalisasi, sedangkan pada data warehouse normalisasi bukanlah cara yang terbaik.

Dari definisi-definisi yang dijelaskan tadi, dapat disimpulkan data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan untuk query dan analisisis, bersifat orientasi subjek, terintegrasi, time-variant,tidak berubah yang digunakan untuk membantu para pengambil keputusan.


I.3. Istilah-istilah yang berhubungan dengan data warehouse
Istilah-istilah yang berkaitan dengan data warehouse :
1. Data Mart
Adalah suatu bagian pada data warehouse yang mendukung pembuatan laporan dan analisa data pada suatu unit, bagian atau operasi pada suatu perusahaan.

2. On-Line Analytical Processing(OLAP)
Merupakan suatu pemrosesan database yang menggunakan tabel fakta dan dimensi untuk dapat menampilkan berbagai macam bentuk laporan, analisis, query dari data yang berukuran besar.

3. On-Line Transaction Processing(OLTP)
Merupakan suatu pemrosesan yang menyimpan data mengenai kegiatan operasional transaksi sehari-hari.

4. Dimension Table
Tabel yang berisikan kategori dengan ringkasan data detail yang dapat dilaporkan. Seperti laporan laba pada tabel fakta  dapat dilaporkan sebagai dimensi waktu(yang berupa perbulan, perkwartal dan pertahun).

5. Fact Table
Merupakan tabel yang umumnya mengandung angka dan data history dimana key (kunci) yang dihasilkan sangat unik, karena key tersebut terdiri dari foreign key(kunci asing) yang merupakan primary key (kunci utama) dari beberapa dimension table yang berhubungan.

6. DSS
Merupkan sistem yang menyediakan informasi kepada pengguna yang menjelaskan bagaimana sistem ini dapat menganalisa situasi dan mendukung suatu keputusan yang baik.


I.4. Karakteristik Data Warehouse

Karakteristik data warehouse menurut Inmon, yaitu :
1. Subject Oriented (Berorientasi subject)
Data warehouse berorientasi subject artinya data warehouse didesain untuk menganalisa data berdasarkan subject-subject tertentu dalam organisasi,bukan pada proses atau fungsi aplikasi tertentu.

Data warehouse diorganisasikan disekitar subjek-subjek utama dari perusahaan(customers,products dan sales) dan tidak  diorganisasikan pada area-area aplikasi utama(customer invoicing,stock control dan product sales). Hal ini dikarenakan kebutuhan dari data warehouse untuk menyimpan data-data yang bersifat sebagai penunjang suatu keputusan, dari pada aplikasi yang berorientasi terhadap data.
Jadi dengan kata lain, data yang disimpan adalah berorientasi kepada subjek bukan terhadap proses. Secara garis besar perbedaan antara data operasional dan data warehouse yaitu :

Data Operasional Data Warehouse
Dirancang berorientasi hanya pada aplikasi dan fungsi tertentu Dirancang berdasar pada subjek-subjek tertentu(utama)
Focusnya pada desain database dan proses Focusnya pada pemodelan data dan desain data
Berisi rincian atau detail data Berisi data-data history yang akan dipakai dalam proses analisis
Relasi antar table berdasar aturan terkini(selalu mengikuti rule(aturan) terbaru) Banyak aturan bisnis dapat tersaji antara tabel-tabel

2. Integrated (Terintegrasi)
Data Warehouse dapat menyimpan data-data yang berasal dari sumber-sumber yang terpisah kedalam suatu format yang konsisten dan saling terintegrasi satu dengan lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecah-pecah karena data yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep data warehouse itu sendiri.

Syarat integrasi sumber data dapat dipenuhi dengan berbagai cara sepeti konsisten dalam penamaan variable,konsisten dalam ukuran variable,konsisten dalam struktur pengkodean dan konsisten dalam atribut fisik dari data.

Contoh pada lingkungan operasional terdapat berbagai macam aplikasi yang mungkin pula dibuat oleh developer yang berbeda. Oleh karena itu, mungkin dalam aplikasi-aplikasi tersebut ada variable yang memiliki maksud yang sama tetapi nama dan format nya berbeda. Variable tersebut harus dikonversi menjadi nama yang sama dan format yang disepakati bersama. Dengan demikian tidak ada lagi kerancuan karena perbedaan nama, format dan lain sebagainya. Barulah data tersebut bisa dikategorikan sebagai data yang terintegrasi karena kekonsistenannya.



Integrasi Data Warehouse




 Sumber :http://www.cait.wustl.edu/papers/prism/vol1_no1/integration/home.html




3. Time-variant (Rentang Waktu)
Seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan akurat atau valid pada rentang waktu tertentu. Untuk melihat interval waktu yang digunakan dalam mengukur keakuratan suatu data warehouse, kita dapat menggunakan cara antara lain :
  Cara yang paling sederhana adalah menyajikan data warehouse pada rentang waktu tertentu, misalnya antara 5 sampai 10 tahun ke depan.
  Cara yang kedua, dengan menggunakan variasi/perbedaan waktu yang disajikan dalam data warehouse baik implicit maupun explicit secara explicit dengan unsur waktu dalam hari, minggu, bulan dsb. Secara implicit misalnya pada saat data tersebut diduplikasi pada setiap akhir bulan, atau per tiga bulan. Unsur waktu akan tetap ada secara implisit didalam data tersebut.
  Cara yang ketiga,variasi waktu yang disajikan data warehouse melalui serangkaian snapshot yang panjang. Snapshot merupakan tampilan dari sebagian data tertentu sesuai keinginan pemakai dari keseluruhan data yang ada bersifat read-only.






4. Non-Volatile
Karakteristik keempat dari data warehouse adalah non-volatile,maksudnya data pada data warehouse tidak di-update secara real time tetapi di refresh dari sistem operasional secara reguler. Data yang baru selalu  ditambahkan sebagai suplemen bagi database itu sendiri dari pada sebagai sebuah perubahan. Database tersebut secara kontinyu menyerap data baru ini, kemudian secara incremental disatukan dengan data sebelumnya.

Berbeda dengan database operasional yang dapat melakukan update,insert dan delete terhadap data yang mengubah isi dari database sedangkan pada data warehouse hanya ada dua kegiatan memanipulasi data yaitu loading data (mengambil data) dan akses data (mengakses data warehouse seperti melakukan query atau menampilan laporan yang dibutuhkan, tidak ada kegiatan updating data).





BAB. II
Kegunaan Data Warehouse

II.1 Perlunya Data Warehouse

Seperti pengertian-pengertian yang kita sebutkan sebelumnya, data warehouse diperlukan bagi para pengambil keputusan manajemen dari suatu organisasi/perusahaan.

Dengan adanya data warehouse, akan mempermudah pembuatan aplikasi-aplikasi DSS dan EIS karena memang kegunaan dari data warehouse adalah  khusus untuk membuat suatu database yang dapat digunakan untuk mendukung proses analisa bagi para pengambil keputusan.

II.2 Tugas-tugas Data warehouse
Ada empat tugas yang bisa dilakukan dengan adanya data warehouse
Menurut Williams, keempat tugas tersebut yaitu:

1. Pembuatan laporan
Pembuatan laporan merupakan salah satu kegunaan data warehouse yang paling umum dilakukan. Dengan menggunakan query sederhana didapatkan laporan perhari,perbulan, pertahun atau jangka waktu kapanpun yang diinginkan.
2. On-Line Analytical Processing (OLAP)
Dengan adanya data warehouse,semua informasi baik detail maupun hasil summary yang dibutuhkan dalam proses analisa mudah didapat.

OLAP mendayagunakan konsep data multi dimensi dan memungkinkan para pemakai menganalisa data sampai mendetail, tanpa mengetikkan satupun perintah SQL. Hal ini dimungkinkan karena pada konsep multi dimensi, maka data yang berupa fakta yang sama bisa dilihat dengan menggunakan fungsi yang berbeda. Fasilitas lain yang ada pada sofware OLAP adalah fasilitas rool-up dan drill-down. Drill-down adalah kemampuan untuk melihat detail dari suatu informasi dan roll-up adalah kebalikannya.

3. Data mining
Data mining merupakan proses untuk menggali(mining) pengetahuan dan informasi baru dari data yang berjumlah banyak pada data warehouse, dengan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelegence), statistik dan matematika. Data mining merupakan teknologi yang diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara data dan pemakainya.

Beberapa solusi yang diberikan data mining antara lain :
1.    Menebak target pasar
Data mining dapat mengelompokkan (clustering) model-model pembeli dan melakukan klasifikasi terhadap setiap pembeli dan melakukan klasifikasi terhadap setiap pemebeli sesuai dengan karakteristik yang diinginkan.
2.    Melihat pola beli dari waktu ke waktu
Data mining dapat digunakan untuk melihat pola beli dari waktu ke waktu.
3.    cross-market analysis
Data mining dapat dimanfaatkan untuk melihat hubungan antara satu produk dengan produk lainnya.
4.    Profil pelanggan
Data mining bisa membantu pengguna untuk melihat profil pembeli sehingga dapat diketahui kelompok pembeli tertentu cenderung kepada suatu produk apa saja.
5.    Informasi summary
Data mining dapat membuat laporan summary yang bersifat multi dimensi dan dilengkapi dengan informasi statistik lainnya.

4. Proses informasi executive
Data warehouse dapat membuat ringkasan informasi yang penting dengan tujuan membuat keputusan bisnis, tanpa harus menjelajahi keseluruhan data. Dengan menggunakan data warehouse segala laporan telah diringkas dan dapat pula mengetahui segala rinciannya secara lengkap, sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan. Informasi dan data pada laporan data warehouse menjadi target informative bagi user.


II.3. Keuntungan Data Warehouse
          Data warehouse merupakan pendekatan untuk menyimpan data dimana sumber-sumber data yang heterogen(yang biasanya tersebar pada beberapa database OLTP) dimigrasikan untuk penyimpanan data yang homogen dan terpisah. Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan data warehouse tersebut dibawah ini (Ramelho).

  Data diorganisir dengan baik untuk query analisis dan sebagai bahan untuk pemrosesan transaksi.
  Perbedaan diantara struktur data yang heterogen pada beberapa sumber yang terpisah dapat diatasi.
  Aturan untuk transformasi data diterapkan untuk memvalidasi dan mengkonsolidasi data apabila data dipindahkan dari database OLTP ke data warehouse.
  Masalah keamanan dan kinerja bisa dipecahkan tanpa perlu mengubah sistem produksi.

Membangun data warehouse tentu saja memberikan keuntungan lebih bagi suatu perusahaan, karena data warehouse dapat memberikan keuntungan strategis pada perusahaan tersebut melebihi pesaing-pesaing mereka. Keuntungan tersebut diperoleh dari beberapa sumber (Sean Nolan,Tom Huguelet):

  Kemampuan untuk mengakses data yang besar
  Kemampuan untuk memiliki data yang konsistent
  Kemampuan kinerja analisa yang cepat
  Mengetahui adanya hasil yang berulang-ulang
  Menemukan adanya celah pada business knowledge atau business process.
  Mengurangi biaya administrasi
  Memberi wewenang pada semua anggota dari perusaahan dengan menyediakan kepada mereka informasi yang dibutuhkan agar kinerja bisa lebih efektif.

 

BAB III
Membangun Data Warehouse

III.1. Menentukan Bentuk Data Warehouse

Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang  sering digunakan. Jadi sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk data warehouse seperti apa yang dibutuhkan oleh aplikasi yang kita rancang.
 III.2. Anatomi Data Warehouse
Penerapan awal dari arsitektur data warehouse dibuat berdasarkan konsep bahwa data warehouse mengambil data dari berbagai sumber dan memindahkannya ke dalam pusat pengumpulan data yang besar. Konsep ini sebenarnya lebih cenderung kepada sebuah lingkungan mainframe yang terpusat.

Keunggulan teknologi Client Server memungkinkan data warehouse diterapkan dalam berbagai macam cara untuk menampung kebutuhan pemakai sistem secara lebih proposional. Dalam suatu kasus, misalkan saja pemakai tertentu perlu menggabungkan data dari sebuah sistem pengumpulan data yang statis dengan data dari sistem operasional yang dinamis hanya dengan sebuah query saja.

Berikut ini adalah tiga jenis dasar sistem Data Warehouse :
1. Functional Data Warehouse (Data Warehouse Fungsional)
Kata operasional disini merupakan database yang diperoleh dari kegiatan sehari-hari. Data warehouse dibuat lebih dari satu dan dikelompokkan berdasar fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan seperti fungsi keuangan(financial),marketing,personalia dan lain-lain.

Keuntungan dari bentuk data warehouse seperti ini adalah, sistem mudah dibangun dengan biaya relatif murah sedangkan kerugiannya adalah resiko kehilangan konsistensi data dan terbatasnya kemampuan dalam pengumpulan data bagi pengguna.

2. Centralized Datawarehouse (Data Warehouse Terpusat)
Bentuk ini terlihat seperti bentuk data warehouse fungsional, namun terlebih dahulu sumber data dikumpulkan dalam satu tempat terpusat, kemudian data disebar ke dalam fungsinya masing-masing, sesuai kebutuhan persuhaan. Data warehouse terpusat ini, biasa digunakan oleh perusahaan yang belum memiliki jaringan eksternal.
Keuntungan dari bentuk ini adalah data benar-benar terpadu karena konsistensinya yang tinggi sedang kerugiannya adalah biaya yang mahal serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk membangunnya.



 


3. Distributed Data Warehouse (Data Warehouse terdistribusi)
Pada data warehouse terdistribusi ini, digunakan gateway yang berfungsi sebagai jembatan penghubung antara data warehouse dengan workstation yang menggunakan sistem beraneka ragam. Dengan sistem terdistribusi seperti ini memungkinkan perusahaan dapat mengakses sumber data yang berada diluar lokasi perusahaan(eksternal).



Keuntungannya adalah data tetap konsisten karena sebelum data digunakan data terlebih dahulu di sesuaikan atau mengalami proses sinkronisasi. Sedangkan kerugiannya adalah lebih kompleks untuk diterapkan karena sistem operasi dikelola secara terpisah juga biaya nya yang paling mahal dibandingkan dengan dua bentuk data warehouse lainnya.

III.3 Arsitektur dan Infrastruktur Data Warehouse
III.3.1. Arsitekur Data Warehouse
Menurut Poe, arsitektur adalah sekumpulan atau struktur yang memberikan kerangka untuk keseluruhan rancangan suatu sistem atau produk.       Ada arsitektur client-server,arsitektur networking  dan masih banyak arsitektur lainnya. Arsitektur data menyediakan kerangka dengan mengidentifikasikan dan memahami bagaimana data akan pindah melalui sistem dan digunakan dalam perusahaan. Arsitektur data untuk data warehouse mempunyai komponen utama yaitu read-only database.

Karakterisitik arsitektur data warehouse (Poe) :
1.    Data diambil dari sistem asal (sistem informasi yang ada), database dan file.
2.    Data dari sistem asal diintegrasikan dan ditransformasi sebelum disimpan ke dalam Database Management System (DBMS) seperti Oracle,Ms SQL Server, Sybase dan masih banyak yang lainnya.
3.    Data warehouse merupakan sebuah database terpisah bersifat hanya dapat dibaca  yang dibuat khusus untuk mendukung pengambilan keputusan
4.    Pemakai mengakses data warehouse melalui aplikasi front end tool

Arsitektur dan komponen utama dari data warehouse dapat dilihat pada gambar berikut ini :





a.    Operational Data
Sumber data dari data warehouse dapat diambil langsung dari mainframe, basis data relasional seperti Oracle, Ms SQL server dan sebagainya. Selain itu dapat melaluo Operational Data Source(ODS). ODS menampung data yang diekstrak dari sistem utama atau sumber-sumber data yang ada dan kemudian data hasil ekstrasi tersebut dibersihkan.

b.    Load manager
Load manager  juga disebut sebagai komponen front-end  yang bertugas melakukan seluruh operasi yang berhubungan dengan ekstrasi dan me-load data ke warehouse.

c.    Warehouse Manager
Warehouse manager melakukan seluruh operasi-operasi yang berhubungan dengan kegiatan manajemen data di dalam warehouse. Operasi-operasi tersebut meliputi :
  Analisis terhadap data untuk memastikan konsistensi
  Transformasi dan penggabungan sumber data dari tempat penyimpanan sementara menjadi tabel-tabel data warehouse.
  Penciptaan indeks-indeks dan view berdasarkan tabel-tabel dasar
  Melakukan denormalisasi dan agregasi jika diperlukan
  Backing-Up dan mengarsipkan data

d.    Query manager
Query manager juga disebut komponen back-end, melakukan operasi-operasi yang berhubungan dengan manajemen user queries. Operasi-operasi yang dilakukan oleh komponen ini termasuk mengarahkanquery kepada tabel-tabel yang tepat dan menjadwalkan eksekusi dari query tersebut.

e.    End-user Access Tools
Prinsip atau tujuan utama dari dibangunnya data warehouse adalah untuk menyediakan informasi bisnis kepada user-user  untuk dapat melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.User  ini berinteraksi dengan warehouse melalui end-user access tools. Data warehouse  harus secara efisien mendukung secara khusus kebutuhan user serta secara rutin melakukan analisis. Performa yang baik dapat dicapai dengan merencanakan dahulu keperluan-keperluan untuk melakukan joins,summations dan laporan-laporan per periode dengan end-users.

Berdasarkan kategori yang dikemukakan oleh Berson dan Smith terdapat lima grup utama dari tools tersebut, antara lain :
1.    Reporting and query tools
2.    Application development tools
3.    Executive information System (EIS) tools
4.    Online Analytical Processing (OLAP) tools
5.    Data mining tools


Arsitektur dan infrastruktur dari data warehouse sangat erat hubungannya dan satu dengan lainnya saling berkaitan.

III.3.2. Infrastruktur Data Warehouse
Infrastruktur data warehouse adalah software, hardware, pelatihan dan komponen-komponen lainnya yang memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan data warehouse(Poe).

Salah satu instrumen yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan data warehouse adalah pengidentifikasian arsitektur mana yang terbaik dan infrasruktur apa yang dibutuhkan. Arsitektur yang sama, mungkin memerlukan infrastruktur yang berbeda, tergantung pada lingkunan perusahaan ataupun organisasi.



III.4. Struktur Data Warehouse

Seperti yang kita lihat sebelumnya pada arsitektur data warehouse, ada beberapa struktur yang spesifik terdapat pada bagian warehouse manager. Bagian tersebut merupakan struktur data warehouse.

Menurut Poe, Vidette, data warehouse memiliki struktur yang spesifik dan  mempunyai perbedaan dalam tingkatan detail data  dan umur data.








Komponen dari struktur data warehouse adalah:
   Current detail data
Current detail data merupakan data detil yang aktif saat ini,mencerminkan keadaan yang sedang berjalan dan merupakan level terendah dalam data warehouse. Didalam area ini warehouse menyimpan seluruh detail data yang terdapat pada skema basis data. Jumlah data sangat besar sehingga memerlukanstorage yang besar pula dan dapat diakses secara cepat. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah kerumitan untuk mengatur data menjadi meningkat dan biaya yang diperlukan menjadi mahal.
Berikut ini beberapa alasan mengapa current detail data menjadi perhatian utama :
1.    Menggambarkan kejadian yang baru terjadi dan selalu menjadi perhatian utama
2.    Sangat banyak jumlahnya dan disimpan pada tingkat penyimpanan terendah.
3.    Hampir selalu disimpan dalam storage karena cepat di akses  tetapi mahal dan kompleks dalam pengaturannya.
4.    Bisa digunakan dalam membuat rekapitulasi sehingga current detail data  harus akurat.

   Older detail data
Data ini merupakan data historis dari current detail data, dapat berupa hasil cadangan atau archive data yang disimpan dalam storage terpisah. Karena bersifat back-up(cadangan), maka biasanya data disimpan dalam storage alternatif seperti tape-desk.
Data ini biasanya memilki tingkat frekuensi akses yang rendah. Penyusunan file atau directorydari data ini di susun berdasarkan umur dari data yang bertujuan mempermudah untuk pencarian atau pengaksesan kembali.

   Lighlty summarized data
Data ini merupakan ringkasan atau rangkuman dari current detail data. Data ini dirangkum berdasar periode atau dimensi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Ringkasan dari current detail data  belum bersifat total summary.Data-data ini memiliki detil tingkatan yang lebih tinggi dan mendukung kebutuhan warehouse pada tingkat departemen. Tingkatan data ini di sebut juga dengan data mart. Akses terhadap data jenis ini banyak  digunakan untuk view suatu kondisi yang sedang atau sudah berjalan.

   Highly summarized data
Data ini merupakan tingkat lanjutan dari Lightly summarized data, merupakan hasil ringkasan yang bersifat totalitas, dapat di akses misal untuk melakukan analisis perbandingan data berdasarkan urutan waktu tertentu dan analisis menggunakan data multidimensi.
   Metadata
Metadata bukan merupakan data hasil kegiatan seperti keempat jenis data diatas. Menurut Poe, metadata adalah ‘data tentang data’ dan menyediakan informasi tentang struktur data dan hubungan antara struktur data di dalam atau antara storage(tempat penyimpanan data).
Metadata berisikan data yang menyimpan proses perpindahan data meliputi database structure,contents,detail data dan summary data, matrics,versioning, aging criteria,versioning, transformation criteria. Metadata khusus dan memegang peranan yang sangat penting  dalam data warehouse.

Metadata sendiri mengandung :
  Struktur data
Sebuah direktori yang membantu user untuk melakukan analisis Decission Support System dalam pencarian letak/lokasi dalam data warehouse.
  Algoritma
Algoritma digunakan untuk summary data. Metadata sendiri merupakan panduan untuk algoritma dalam melakukan pemrosesan summary data antara current detail data dengan lightly summarized data dan antara lightly summarized data dengan hightly summaried data.
  Mapping
Sebagai panduan pemetaan(mapping) data pada saat data di transform/diubah dari lingkup operasional menjadi lingkup data warehouse.


III.5 Metodologi Perancangan Database untuk Data Warehouse

Menurut Kimball ada sembilan tahap metodologi dalam perancangan database untuk data warehouse, yaitu :

          Langkah 1 : Pemilihan proses
  Data mart yang pertama kali dibangun haruslah data mart yang dapat dikirim tepat waktu dan dapat menjawab semua pertanyaan bisnis yang penting
  Pilihan terbaik untuk data mart yang pertama adalah yang berhubungan dengan sales, misalproperty sales, property leasing,property advertising.

Langkah 2 : Pemilihan sumber
  Untuk memutuskan secara pasti apa yang diwakili atau direpresentasikan oleh sebuah tabel fakta.
  Misal, jika sumber dari sebuah tabel fakta properti sale adalah properti sale individual maka sumber dari sebuah dimensi pelanggan berisi rincian pelanggan yang membeli properti utama

Langkah 3 : Mengidentifikasi dimensi
  Set dimensi yang dibangun dengan baik, memberikan kemudahan untuk memahami dan menggunakan data mart
  Dimensi ini penting untuk menggambarkan fakta-fakta yang terdapat pada tabel fakta
  Misal, setiap data pelanggan pada tabel dimensi pembeli dilengkapi dengan id_pelanggan,no_pelanggan,tipe_pelanggan,tempat_tinggal, dan lain sebagainya.
  Jika ada dimensi yang muncul pada dua data mart,kedua data mart tersebut harus berdimensi sama,atau paling tidak salah satunya berupa subset matematis dari yang lainnya.
  Jika sebuah dimensi digunakan pada dua data mart atau lebih,dan dimensi ini tidak disinkronisasi,maka keseluruhan data warehouse akan gagal, karena dua data mart tidak bisa digunakan secara bersama-sama

Langkah 4 : Pemilihan fakta
  Sumber dari sebuah tabel fakta menentukan fakta mana yang bisa digunakan dalam data mart.
  Semua fakta harus diekspresikan pada tingkat yang telah ditentukan oleh sumber


Langkah 5 : Menyimpan pre-kalkulasi di tabel fakta
  Hal ini terjadi apabila fakta kehilangan statement

Langkah 6 : Melengkapi tabel dimensi
  Pada tahap ini kita menambahkan keterangan selengkap-lengkapnya pada tabel dimensi
  Keterangannya harus bersifat intuitif dan mudah dipahami oleh pengguna

Langkah 7 : Pemilihan durasi database
  Misalnya pada suatu perusahaan asuransi, mengharuskan data disimpan selama 10 tahun atau lebih

Langkah 8 : Menelusuri perubahan dimensi yang perlahan
  Ada tiga tipe perubahan dimensi yang perlahan, yaitu :
o   Tipe 1. Atribut dimensi yang telah berubah tertulis ulang
o   Tipe 2. Atribut dimensi yang telah berubah menimbulkan sebuah dimensi baru
o   Tipe 3. Atribut dimensi yang telah berubah menimbulkan alternatif sehingga nilai atribut lama dan yang baru dapat diakses secara bersama pada dimensi yang sama.

Langkah 9 : Menentukan prioritas dan mode query
  Pada tahap ini kita menggunakan perancangan fisik.


Dengan langkah-langkah tadi, seharusnya kita bisa membangun sebuah data warehouse yang baik.


III.6. Model untuk Data Warehouse

Berikut di bawah ini adalah penjelasan dari model untuk data warehouse
III.6.1. Model Dimensional
Model dimensional merupakan rancangan logikal yang bertujuan untuk menampilkan data dalam bentuk standar dan intuitif yang memperbolehkan akses dengan performa yang tinggi.

Model dimensional menggunakan konsep model hubungan antar entity (ER) dengan beberapa batasan yang penting. Setiap model dimensi terdiri dari sebuah tabel dengan sebuah komposit primary key,  disebut dengan table fakta, dan satu set table yang lebih kecil disebut table dimensi. Setiap table dimensi memiliki sebuah simple primary key  yang merespon tepat pada satu komponen primary key pada tabel fakta. Dengan kata lain primary key  pada table fakta terdiri dari dua atau lebih foreign key. Struktur karakteristik ini disebut dengan skema bintang atau join bintang.

Fitur terpenting dalam model dimensional ini adalah semua natural keys diganti dengan kunci pengganti(surrogate keys). Maksudnya yaitu setiap kali join antar table fakta dengan table dimensi selalu didasari kunci pengganti. Kegunaan dari kunci pengganti adalah memperbolehkan data pada data warehouse untuk memiliki beberapa kebebasan dalam penggunaan data, tidak seperti halnya yang diproduksi oleh sistem OLTP.

Sebuah sistem OLTP memerlukan normalisasi untuk mengurangi redudansi, validasi untuk input data, mendukung volume yang besar dari transaksi yang bergerak sangat cepat. Model OLTP sering terlihat seperti jaring laba-laba yang terdiri atas ratusan bahkan ribuan tabel sehingga sulit untuk dimengerti.

Sebaliknya, dimension model yang sering digunakan pada data warehouse adalah skema bintang atausnowflake yang mudah dimengerti dan sesuai dengan kebutuhan bisnis, mendukung query  sederhana dan menyediakan performa query yang superior dengan meminimalisasi tabel-tabel join. Berikut contoh perbandingan diagram antara model data OLTP dengan dimension table data warehouse :





Model data OLTP






Dimension Model


III.6.2.1. Schema Bintang
Skema bintang merupakan struktuk logikal yang memiliki tabel fakta yang terdiri atas data faktual ditengahnya, dan dikelilingi oleh tabel-tabel dimensi yang berisi referensi data.

 

Jenis-jenis Skema Bintang
1.    Skema bintang sederhana
Dalam skema ini, setiap table harus memiliki primary key yang terdiri dari satu kolom atau lebih.

Primary key dari table fakta terdiri dari satu atau lebih foreign key.Foreign key merupakanprimary key pada table lain.






2.   Skema bintang dengan banyak table fakta

Skema bintang juga bisa terdiri dari satu atau lebih table fakta. Dikarenakan karena table fakta tersebut ada banyak, misalnya disamping penjualan terdapat table fakta forecasting dan result.Walaupun terdapat lebih dari satu table fakta, mereka tetap menggunakan table dimensi bersama-sama.




Adapun ketentuan dalam pembacaan skema bintang adalah :
  Bagian yang ada di bawah judul tabel merupakan kolom-kolom tabel tersebut
  Primary key dan Foreign key diberi kotak
  Primary key diarsir sedang Foreign key yang bukan primary tidak
  Foreign key yang berhubungan ditunjukkan dengan garis yang menghubungkan tabel.

Kolom yang bukan kunci disebut kolom data pada table fakta dan atribut pada table dimensi

III.6.2.3 Snowflake Schema
Merupakan varian dari skema bintang dimana table-table dimensi tidak terdapat data yang di denormalisasi. Dengan kata lain satu atau lebih table dimensi tidak bergabung secara langsung kepada table fakta tapi pada table dimensi lainnya.  Sebagai contoh, sebuah dimensi yang mendeskripsikan produk dapat dipisahkan menjadi tiga table (snowflaked) seperti contoh dibawah ini :




Snowflake Schemes

III.6.2.4. Star atau Snowflake
Keduanya merupakan model-model dimensional, perbedaannya terletak pada implementasi fisikal. Skema snowflake memberi kemudahan pada perawatan dimensi, dikarenakan strukturnya yang lebih normalisasi. Sedangkan skema bintang lebih efisien serta sederhana dalam membuat query dan mudah  diakses secara langsung oleh pengguna.

Adapun starflake merupakan gabungan diantara keduanya. Keuntungan menggunakan masing-masing model tersebut dalam data warehouse antara lain :
  Efisien dalam hal mengakses data
  Dapat beradaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan user
  Bersifat fleksibel terhadap perubahan yang terjadi khususnya perubahan yang mengarah pada  perkembangan
  Memiliki kemampuan dalam memodelkan situasi bisnis secara umum
  Meskipun skema yang dihasilkan sangat kompleks, tetapi pemrosesan query dapat diperkirakan, hal ini dikarenakan pada level terendah, setiap table fakta harus di query secara independen.









 BAB IV
Hubungan Data Warehouse Dengan DSS


IV.1. Definisi Decision Support System
Istilah dari decision support system telah digunakan dengan banyak cara (Alter 1980) dan menerima banyak definisi yang berbeda menurut pandangan dari sang penulis (Druzdzel dan Flynn 1999). Finlay (1994) dan lainnya mendefiniskan DSS kurang lebih sebagai sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Turban (1995) mendefinisikan secara lebih spesifik dengan, sesuatu yang interaktif,flexible dan dapat menyesuaikan diri(adaptable) dari sistem informasi berdasarkan komputer, khususnya pengembangan untuk mendukung pemecahan masalah dari non-struktur management, untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Dengan menggunakan data, mendukung antar muka yang mudah digunakan dan memberikan wawasan untuk sang pengambil keputusan.
Definisi lainnya bisa jadi gugur dibandingkan dengan dua pandangan ekstrim berikut, Keen dan Scott Morton (1978), DSS adalah dukungan berdasar kan komputer  untuk para pengambil keputusan management yang berurusan dengan masalah semi-struktur. Sprague dan Carlson (1982), DSS adalah  sistem berdasarkan komputer interaktif yang membantu para pengambil keputusan  menggunakan data dan model-model untuk memecahkan masalah yang tak terstruktur(unstructured problem). Menurut Power (1997), istilah DSS mengingatkan suatu yang berguna dan istilah inklusif untuk banyak jenis sistem informasi yang mendukung pembuatan pengambilan keputusan. Dia dengan penuh humor menambahkan bahwa jika suatu sistem komputer yang bukan OLTP, seseorang akan tergoda untuk menyebutnya sebagai DSS.
Seperti yang kita lihat, DSS memiliki banyak arti dengan maksud yang kurang lebih hampir sama, yaitu suatu sistem komputer yang berguna bagi para pengambil keputusan untuk memecahkan masalah mereka yang kurang lebih berhadapan dengan masalah non-struktur atau semi-struktur.
IV.2. Hubungan antar DSS dengan Data Warehouse
       
          Setelah kita lihat dan selami tentang data warehouse, kita dapat menyimpulkan bahwa data warehouse adalah sebuah model database yang berguna untuk menyimpan dan memproses data dengan pendekatan kepada kegunaan data dalam pengambilan keputusan bagi EIS atau DSS.

          Sebuah DSS (tergantung dengan yang disupport-nya)membutuhkan data warehouse agar dapat menjalankan kerjanya dengan baik. Dan memang data warehouse sendiri dibangun untuk memenuhi kebutuhan DSS.

IV.3. Contoh Data Warehouse Yang Ada
          Contoh dari data warehouse yang digunakan bersamaan dengan DSS, misalkan saja pegawai peminjaman bank memverikasi data peminta pinjaman atau suatu perusahaan engineer melakukan tawar menawar dalam beberapa project dan ingin tahu jika dia bisa kompetitive dalam harga terhadap para pesaingnya.

          Contoh yang lain masih lebih banyak lagi, yang kesemuanya membutuhkan kecepatan dalam pengambilan keputusan dan kemudahan dalam penggunaannya.




Bab V
Kesimpulan dan Penutup

V.1. Kesimpulan
Data warehouse merupakan suatu cara/metode dari suatu database yang berorientasi kepada subjek, non-volatile, time-variance dan terintegrasi yang digunakan untuk mempermudah para pengambil keputusan dalam memecahkan masalah.
Keberadaan data warehouse sangat penting sebagai tools dari DSS, karena data warehouse memang digunakan untuk itu. Dengan adanya data warehouse, diharapkan suatu perusahaan dapat lebih unggul dari kompetitornya dan lebih jeli lagi dalam melihat peluang pasar.


Daftar Pustaka

http://en.wikipedia.org/wiki/Decision_support_system

Conolly,Thomas dan Begg Carolyn(2002). Database systems – A Practical Approach to Design, Implementation and Management, edisi-3. Addison Wesley Longman.Inc., USA      

Fatansyah(2002). Buku Teks Ilmu Komputer – Basis Data, cetakan-4. Informatika

Inmon, W.H.(2002). Building the Data Warehouse,edisi-3. Wiley Computer Publishing.

Kimball,R.,Merz, R (1998). The Data Warehouse Lifecycle Toolkit. Expert Methods for Designing, Developing and Deploying Data Warehouses. Wiley Computer Publishing, Canada.

Mcleod,Raymond(1996). Sistem Informasi Manajemen, Jilid-1. Terjemahan Teguh,H. PT. Prenhallindo, Jakarta.

Nolan,Sean And Huguelet, Tom(2000).Microsoft SQL Server 7.0 Data Warehousing Training Kit. Microsoft Prees, USA

Poe, Vidette(1998). Building Data Warehouse for Decision Support, edisi-2. Prentice Hall.